15

2.2K 141 3
                                    

Ini sudah hari kelima adel menjalani hukuman, dan kegiatannya hanya belajar, berolahraga, membantu sang ibu dan menjemput ashel, kegiatan itu terus berulang hingga hari ini.

hari ini adel baru saja selesai dari kegiatan olahraganya, ia akan mandi dan menjemput ashel.

Oniel sudah menceritakan masalah tempo lalu , perkataan oniel benar adanya, pada hari itu zee pernah menyuruh marsha dan yang lain untuk duduk terpisah dengan mereka, benar saja Raja selalu hanya memperhatikan ashel.

Adel yang diberitahu mengenai hal itu sudah ingin menghampiri laki laki tersebut, tapi oniel menyuruhnya tidak bertindak gegabah, jangan sampai adel memakan korban lagi setelah saka.

-
-
-

"yah ibu dimana"

Sang ayah yang sedang menonton tv itu menolehkan kepala melihat adel.

Jika sudah memasuki jam makan siang maka gracio akan pulang dan makan bersama sang istri dirumah.

"lagi bikinin kopi buat ayah, kenapa?"

Adel hanya menggeleng dan duduk disamping gracio yang kembali fokus pada tontonannya.

Dirinya jadi ikut menonton acara yang biasa ayahnya itu tonton, apalagi jika bukan kartun.

Memang sangat aneh jika melihat dari segi umur yang akan memasuki kepala empat tapi masih suka menonton kartun.

Tapi itu seperti kebiasaan yang terbiasa, jika tidak menonton kartun serasa ada yang kurang. Jarang sekali ayahnya itu menonton berita seperti orang lain.

"waktu itu ibu cerita katanya kamu suka sama ashel" pertanyaan cio barusan membuat adel tersedak air liurnya sendiri. terkejut

"ibu juga suka"

"jangan bilang ayah juga suka"

"suka ibu kamu"  Cio dan adel tertawa. Salah satu persamaan seluruh keluarga ganendra itu receh.

"waktu ayah nembak ibu gimana?"

Adel sedikit penasaran dengan kisah percintaan orang tuanya, adel maupun zee tidak pernah menanyakan bagaimana hubungan orang tuanya dulu,

cio dan shani pun tidak repot repot menceritakan apa hal yang dulu mereka jalani.

"gaberani, soalnya nanti gabakalan ada kamu"

Gracio itu sangat mirip dengan azizi yang sering bercanda, seakan tidak pernah bisa serius dalam hidupnya. beda lagi jika sudah berada dikantor yang dikelolanya.

Adel memutar mata malas melihat ayahnya yang tertawa cukup keras

"kenapa nih pada ketawa"

Shani datang dengan membawa nampan ditangannya yang berisikan kopi dan teh hangat, juga beberapa cookies untuk cemilannya.

"ayah tuh nyebelin banget"

"lah ko nyalahin ayah, kan kamu nanya ya ayah jawab lah"

"emang reva nanya apa"

"pas dulu ayah nembak ibu gimana, ya ayah jawab aja kalo ayah gaberani"

Barusan yang menjawab bukan adel, melainkan gracio sendiri masih dengan kekehan halus

"nyebelin kan bu, ko ibu mau si sama ayah"

Adel mengadu pada shani dengan tatapan tajam yang ia berikan pada sang ayah karna kesal.

Shani sangat tahu sifat usil gracio ini tidak akan pernah hilang malah sekarang menurun pada anak mereka yang sering menjahili dirinya dan reva.

Shani menggelengkan kepala ikut terkekeh melihat wajah kesal adel

SIMULTASTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang