BELUM DI REVISI.
Mengagumimu saja rasanya aku tidak pantas, apalagi menginginkanmu menjadi miliku. Terlalu lancang.
Rank
#1 in hebat
#3 in persahabatan
#3 in wattpadreligi
#4 in cinta
#5 in kehilangan
Start: 30 November 2023
Finish: 23 November 202...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sekitar 3 hari sudah Sahara bekerja disini, namun ia tidak pernah mengetahui seperti apa ibu dari seorang Zeidan. Karena wanita itu tidak pernah muncul untuk sekedar melihat ataupun memberi asi pada bayinya.
"Ibu dari bayi ini dimana bu?" tanya Sahara penasaran, pasalnya sejak tadi ia tidak melihat wanita selain dirinya dan bi Rahma.
Bi Rahma terdiam sesaat, bibirnya terasa kelu untuk menjawab pertanyaan sederhana itu. Ia melirik bayi yang tengah tertidur pulas itu dengan tatapan iba.
"Bu, Azhira. Beliau meninggal tanggal 10 November kemarin," jawab Bi Rahma sambil menundukkan kepala. Sahara terkejut, bukankah hari itu adalah hari dimana ia bertemu Zeidan dan kilas gedung tua yang membuatnya hampir kehilangan kehormatan.
"Pagi itu Bu Azhira berangkat kerumah sakit sama Gus Zeidan, pada saat itu Gus Ikhwan sedang mengisi kajian, beliau tidak bisa menemani bu Azhira untuk memeriksa kandungan, jadilah Gus Zeidan dan ibu Azhira berangkat berdua, karena tempat tujuannya searah. Tapi sepulang dari rumah sakit bu Azhira kecelakaan, katanya mobil beliau ditabrak kontainer. Dan beliau meninggal disaat proses persalinan." Jelas bi Rahma sambil memotong beberapa sayuran untuk makan siang.
"Besoknya, ibu kaget banget. Tiba-tiba Gus Aldan dateng dengan keadaan tangan diperban dan baju kokonya yang udah berdarah-darah. Mukanya pucet banget, katanya beliau habis nolongin orang yang hampir jatuh dari gedung. Kata Gus Ahzam, beliau gak mau menyentuh perempuan yang bukan mahramnya, makanya lebih memilih melukai diri."
"Gus Zeidan sampai sakit selama 3 hari, beliau sampai-sampai menangis setiap sujud saat melaksanakan shalat." Sambung bi Rahma menjelaskan.
Mendengar itu Sahara meringis pelan, perasaan bersalahnya kembali meruap pada Zeidan. Ia tidak menyangka jika dirinya begitu menyusahkan Zeidan sampai sejauh ini.
"Bu, wanita yang ditolong Aldan itu adalah Sahara." Kata Sahara pelan.
"Benarkah?" tanya Bi Rahma sumringah. Sahara langsung mengangguk membenarkan.
"Makanya Sahara bisa kerja disini sekarang, karena waktu itu Zeidan langsung nawarin ngasuh adiknya, karena butuh kerjaan banget jadi Hara terima," cerita gadis itu secara singkat.
