3

5.3K 415 26
                                    



'Uhoh..' Pikir Night ngeri saat dia melihat north mencengkeram celananya kesakitan. Dia tidak bermaksud menyakitinya di sana...

"North!" Teriak becky khawatir lalu dia melompat ke bawah.  "Babyyy... Apakah kau baik-baik saja?"

North mengerang sebelum memutar kepalanya ke arah night dan memberikan tatapan tajam padanya.

"Apa yang telah kau lakukan?!!" dia berteriak dengan marah. Night menelan ludah keringnya ketika dia melihat amarah di matanya north.  Tapi dia berkata pada dirinya sendiri untuk tetap tenang.

'Well damn sure it hurts.' Pikir night ngeri. Sesama pria pasti tahu rasanya bagaimana menyakitkannya itu...

"Aku bilang aku akan menyakitimu jika kau tidak berhenti menertawakanku!! 'kan 'kan. Aku telah memperingatkanmu!!." jawabnya dengan acuh tak acuh sambil menatapnya dengan kikuk.  "Kuharap itu bisa membuatmu diam selama beberapa hari."

Dan dengan itu, night berbalik dan berjalan, bukan- berlari terbirit-birit melarikan diri dari ruangan itu.

"OY! Jangan kabur!!"

  "Shit!"

Dia menoleh ke becky.

"Pulanglah sekarang. Aku akan meneleponmu nanti." North mengerang.

"Tapi.. kau terluka. Aku harus tetap di sini dan--"

"Becky."

Dia sangat kesakitan sekarang, dan dia tidak membutuhkan gadis yang menyebalkan ini di sampingnya. Sejujurnya, jika gadis ini tidak memiliki tubuh yang bagus, north tidak akan berurusan dengannya sejak awal.

Becky hanya cemberut karena kecewa, tapi dia mengangguk.  Seperti jane, dia tahu bahwa north membenci gadis yang banyak berbicara dan banyak mengeluh. North memastikan bahwa semua gadis yang dekat atau tidur dengannya mengerti tentang itu.  Tanpa sepatah kata pun, becky bangkit dan berjalan keluar.

Begitu becky pergi, north dengan cepat mengeluarkan ponselnya dan menelepon temannya, phuwin.

'Aku akan membuatmu membayar untuk ini, bodoh!'

Begitu night melarikan diri dari sana, dia langsung lari kembali ke kamarnya dengan ketakutan.  Dia melihat betapa marahnya north di belakang sana, dan dia tidak ingin membayangkan apa yang akan pria itu lakukan padanya jika mereka bertemu lagi.

Dia dengan cepat membuka pintu kamarnya dan membanting pintu sebelum menguncinya.  Dia berhenti sejenak untuk mencoba mengatur napasnya.

"Night, ada apa?" Teman sekamarnya, prom, bertanya sambil mendongak dari balik bukunya.

"Hah?.. oh tidak apa-apa." Night menjawab dengan cepat sambil menyeka keringat di dahinya. "Kau sedang belajar?"

"Umm. Sebentar lagi aku ada kelas. Tunggu! Bukankah tadi kau masak mie di bawah??"

"Oh ya.. haha... ya.. masak mie.. tadi hehe." Night mengangguk dengan gelagapan. Mana mungkin dia ingat mie yang dia abaikan di dapur sana lagi.

Prom mengerutkan kening saat dia melihat night dengan tangan hampa.  "Lalu mana mie nya? Kau tidak biasa makan di bawah biasanya kau bawa kesini!"

'Oh sial.'  Night berpikir sambil menggaruk kepalanya.

"Oh..haha.. tadi aku kelaparan jadi aku langsung melahapnya di bawah" night menjelaskan sambil berjalan ke arah ranjang.

Prom hanya menggelengkan kepalanya dan tertawa. "Kau memang rakus!"

Seperti night, prom adalah mahasiswa tingkat dua di kampus tapi mereka berbeda jurusan.  Mereka awalnya menjadi teman dekat, ya.. karena mereka dipasangkan satu kamar di asrama ini dan karena karakter mereka masing-masing yang menyenangkan jadi mereka bisa dekat satu sama lain tanpa keributan sampai saat ini. Dari semua penghuni asrama ini ada satu pengecualian yaitu north, tetangganya. Dia tinggal sendiri disana- bukan karena apa-apa tapi ya karena kelakuan satannya semua teman kamar yang di suruh tinggal disana tidak betah dan memilih pergi.

TRY ME!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang