Hello everybodyhhhh im back hahaha... Siapa yang kangen cung? Kebangetan sih kalo engga kangen hahah
Oke oke.. Kita memasuki konflik konflik yang bakalan ga jelas kedepannya ya...so Just bare with it 🤣🤣 entar pusing dah makan aja dah wkwkwkk..Anyway.. Seperti biasa jangan lupa untuk spam komen hahah.. Bisa share juga ya..
Untuk info update akhirnya ditetapkan hari minggu dan atau kamis.. Jadi bisa update seminggu dua kali atau sekali tergantung respon kalian juga haha.. 😙😙Dah ah bacotnya.. Happy reading!
***
"Phi.. kau bisa pergi sekarang!" Bisik night mendesis. Wajahnya yang sembab, matanya yang masih merah serta hidungnya yang masih berair itu melirik ke seluruh penjuru kelas, memperhatikan semua teman sekelasnya yang kebingungan serta merasa penasaran mengapa senior mereka malah tersasar ke kelas junior seperti ini. Untungnya mereka bukan tipe yang suka menggosip jadi night merasa tenang sedikit.
Night menggoyangkan lengannya pelan sembari meringis, "phiiii.. kau tidak perlu menemaniku disini! Lagipula profesor bisa marah jika ada mahasiswa yang tak dikenal berada dikelasnya."
Mark mendesah dan tersenyum, dia mengacak rambutnya pelan dan mengangguk paham. "Baiklah.." mark memajukan bibirnya cemberut lalu secara dramatis memukul dadanya dan bergumam, "hatiku hancur! Aku telah diusir..."
Night geleng-geleng dan tertawa geli. "Oyyy phi .. kau ini ish!"
"Are you feeling better now?"Mata night mengedip pelan saat menatap mata mark yang begitu lembut dan perhatian padanya. Dia tersenyum dan mengangguk. Mereka saling tatap sejenak sembari saling melemparkan senyuman kecil.
"Umm.. thanks ya phi. Aku tak tahu akan seperti apa hari ini jika aku tidak bertemu denganmu."
Mark membelai pundaknya pelan lalu tiba-tiba menepuknya cukup keras sampai night terkejut.
"Hoy untuk apa itu!" Keluh night sembari membelai pundaknya, matanya menyipit dengan sinis lalu membalas memukul pundak mark, tak kalah kencangnya.
Mark menyipitkan matanya dan mengangkat tangannya bersiap untuk membalas lagi tapi bukannya memukul pundaknya, mark malah meraih pipinya dan mencubitnya dengan gemas. Sebelum night mengomel dan merengek padanya dia bergegas berdiri dan melambaikan tangan padanya.
"Call me when you're class is all finish.." pungkas mark sambil meraih kepalanya lalu mengacak rambutnya lantas berlari keluar dari kelas.
Night cemberut kepadanya tapi dia tersenyum saat menatap langkahnya sampai punggungnya menghilang di balik pintu dan digantikan dengan masuknya profesor ke kelas mereka.
Kelas pun dimulai. Night berusaha sekeras mungkin untuk berkonsentrasi namun tak dapat dipungkiri nyatanya itu tak semudah yang ia bayangkan.
Sampai kelas usai pun pikirannya hanya melayang ke segala arah tanpa tujuan. Tatapannya pun tampak sangat kosong.
Dia berjalan di lorong kelas setelah menyelesaikan semua kelasnya untuk hari ini. Dia tidak berencana untuk berlama-lama berada di kampus, dia bahkan melewatkan makan siangnya. Dia benar-benar hanya ingin pulang, tapi dia ingat, dia masih mempunyai satu urusan lagi. Dia mendesah berat dan memantapkan diri.
'Im gonna be fine.'
Tepat setelah ia akan berjalan ke arah gazebo kampus, ponselnya berdering. Sungguh ironis, manusia yang ingin sekali ia hindari kini malah menghubunginya. Dia mendesah dan memutuskan untuk mengabaikannya. Dia benar-benar lelah, dia tidak punya energi untuk berargumen dengan siapapun. Lagipula mereka akan segera bertemu, jadi untuk apa dia menelponnya?!