Ini gue post dulu ya belum sempet di revisi dan di edit ya.. Sorry kalau gak rapih yaw..
Tapi seneng kan di up cepet 55555555
Anyway HALLOOOW MY LOVELY READERS. CINTAKUHH apa kabar semuanya?? Ada yang kangen ama gue gak???
Sorry ya waktu itu gue ngilang, karena ketololan lupa password 😅😅 tapi sekarang dah balik lagi jadi up seperti biasa ya..
Ayo spam komen lagi ya cintahhkuh <3
100 bisa lah yaa..*maksaHappy reading yaw!
***
"North, aku telah menemukan kata baru hanya untukmu. Ini disebut JEALOUSY", phuwin, menjadi orang yang pertama yang berani mengejeknya.
Belum juga 20 menit setelah perpisahan mereka di kamar, saat ini North melihat night di tempat yang sama pada waktu yang sama. Dan dia bahkan tidak memberi kabar kepadanya kalau dia akan pergi ke club. Dia meneguk gelas alkohol dan mendengus, bagaimana bisa mereka disana dimana matanya bisa melihat keberadaan mereka.
Entah apa yang bisa ia pikirkan saat ini? Tapi mark dan night disana benar-benar mengacaukan pikirannya, dia ingin sekali melabrak mereka tapi dia tahu night pasti akan sangat marah. Well, dia bisa berurusan dengan mark nanti. Dia juga tidak mengatakan pada night kalau dia akan pergi ke club setelah mengantarkannya pulang jadi dia berada pada posisi yang serba salah.
"Kenapa kau masih di sini? Pergi sana ambil pacarmu." Pond menyenggol tangannya.
"Atau kita ajak pakin juga ke meja kita." Phuwin tidak akan melewatkan kesempatan untuk mengejek temannya ini.
Kao dan first hanya terkekeh.
"Diamlah, aku hanya mau minum-minum", kata North dengan acuh tak acuh.
"Are you sure? Well, kami hanya ingin memastikan", phuwin tersenyum padanya dengan konyol.
'Kenapa night tidak bilang jika ia akan bertemu pakin?'
Bohong sekali jika dia baik-baik saja saat ini. Mark masih menjadi ancaman baginya, bukan apa-apa .. mark masih bisa mempengaruhi otak night dengan mudah. Bocah itu akan selalu membelanya.
'Tapi pakin tidak mungkin melakukan hal aneh apapun 'kan? I mean, dia tidak berencana untuk merebutnya lagi dariku 'kan?'
North masih berusaha tenang tapi keningnya sudah mengerut sangat hebat.
'The fck!! Mengapa dia memegang tangan night?'
North meneguk minumannya sekaligus, matanya tak pernah lepas dari tangan mark yang dengan nyaman bertumpu di atas tangan night. Alisnya berkerut dalam.
"Ai North, apa kau benar baik-baik saja? Apa aku perlu menyiapkan ambulan sekarang? Rasa cemburumu sudah tampak terlalu jelas saat ini, aku takut kau kenapa-kenapa friend.", phuwin terus menggodanya. Mereka Sebenarnya tidak suka mark terus mengacau North tapi terkadang ini menyenangkan, jealousy north is so much fun to see.
"Shut up! Who's jealous though."
"Uh-huh", phuwin mengangguk mengejek.
"Lihatlah wajahmu di cermin north dan lihat seperti apa penampakanmu saat ini", kao menimpali.
"Kenapa? Aku seperti apa?", tanya north tidak tertarik.
"Coba lihat.. Hmmm.. Yap, di sana ada wajah seseorang yang akan memulai pembunuhan dan mengamuk sebentar lagi", jawab pond.
"Dan berhenti mencengkeram botol alkohol itu! Aku tidak ingin kau melemparnya nanti", keluh first sambil menarik botol itu dari tangannya.
North dengan lelah mengalihkan pandangannya. Berada bersama keempat monyet ini tidak membantu. Mereka mempermainkan otaknya dan praktis memprovokasi pikirannya.