Kayanya kalo aku targetin per chapter komenanya ampe 1k juga kalian jabanin ya gais😅😅 emang rada NGEGASSSSSS kalian tuuu🥲 jadi untuk next update gaada target apapun kalian komen yang kalian mau aja tapi plssssss jangan cuman "lanjut phi!" Doang ya 😅😅 mau spam komen juga boleh yaw😉
Btw, next update agak lamaan ya😉
Paling cepets antara 4 harian paling lama semingguan yaa 😙😙
Rak rak jub jub 😘Happy reading!
***
"So, can you talk now?" Night dengan kesal bertanya, menyilangkan kedua tangan di dadanya sembari cemberut.
Sudah hampir sejam mereka di mobil dan entah kenapa dia merasa north hanya berputar putar tak jelas saja, entah, sepertinya seniornya itu tak ada niatan untuk berhenti dalam waktu dekat juga.
Dia meliriknya dengan pelan, melihat wajahnya yang tegang dan sorot matanya yang tajam.
'If looks can kill, sure i'll be dead now...' batin night meringis dan memalingkan pandang darinya.
Tapi detik selanjutnya— "oyy phi!! Jangan diam saja! Ini sudah hampir sejam! Sebenarnya kau punya tujuan atau tidak? Jika tidak turunkan aku disi—AAAAAaaaaarghhh" night berteriak histeris saat north membanting stir ke pinggir dengan dadakan hampir membuat keributan di jalan.
"Hoy phi! Apa-apaan ini?! Apa kau ingin membunuhku!" Teriak night sembari memegang dadanya yang saat ini bergemuruh cepat.
North menoleh malas lalu menunjuk pintu dengan menaikan alisnya. Mata night membelalak.
"Jangan bilang kau—"
Sisa perkataannya terredam di dalam mulut north saat seniornya itu tanpa kata mencium paksa dirinya.
"Hmmmphhjdhskskkssksk!!" Night dengan sekuat tenaga mendorong dada north. "APA KAU GILA—
Lagi, north menarik wajahnya dan menciumnya dengan keras. Kali ini bahkan menggunakan lidahnya dan tidak melepaskannya sebelum mereka berdua kehabisan napas.
"Sudah kukatakan kau harus diam atau kau akan kucium sampai mulutmu bengkak dan tak bisa mengoceh lagi?!" Pungkas north dengan nada datar.
Night cemberut sembari menghapus kasar bibirnya.
"Tapi aku berhak bertanya—" ketika night melihat north akan menciumnya lagi dia mengangkat kedua tangannya dan mundur menjauh, "Ok ok i will shut up now phi, menjauhlah dariku shuuuuuuuu—" tubuhnya menciut bersamaan bibirnya yang semakin maju ke depan seperti mulut bebek.Night melindungi tubuhnya dengan memeluk tubuhnya secara protektif saat tangan north meraih kemeja putihnya dan menatapnya begitu tajam.
"Apa yang ingin kau lakukan?!" Tanya night mendadak gugup.
"Diam!" Kata north dan terus membuka kancing kemejanya satu, dua dan berhenti di kancing ketiganya. Night mengedipkan mata beberapa kali dengan penasaran saat memperhatikan north yang hanya menatap dadanya dengan seksama. Dan setelah beberapa detik ia pun menjadi malu, pipinya berubah cepat menjadi pink cerah.
Buru-buru night mendorong tangannya dan menutup kancingnya. "Kau tidak mau dibilang cabul tapi kelakuanmu memang cabul phi!!" Teriak night sedikit histeris.
Berbicara tentang dadanya dia jadi teringat sesuatu. Dia meraih tasnya dan mengambil sesuatu dari sana. Kening north mengkerut heran saat melihat night meminum sebual pil. Ini sudah waktunya untuk minum obat.
"Apa yang kau minum?"
"Oh ini! Ini obat alergi, radang dan lebam!" Balas night dengan polos.