6

5.1K 404 28
                                    



"Maaf aku terlambat. Aku harus mampir ke kantor profesorku untuk menyerahkan tugasku — Oh shit night!"

 

Night mendongak dan tersenyum lelah pada prom. "Hai."

 

Prom mengerutkan kening sambil menatap wajah lelah teman sekamarnya itu, wajahnya sangat pucat.

 

"Apa yang terjadi padamu?"  tanya prom sambil duduk di seberang meja night. Mereka sedang berada di kantin fakultas junior.


"Yang terjadi adalah aku ingin membunuh si satan horny fuckboy."  Jawab night sambil menguap lalu menggigit mi ramennya. Ibunya akan sangat frustasi apabila mengetahui bahwa anaknya ini hanya makan kap ramen setiap harinya.

"North, uh?"  tanya prom khawatir. "Apa yang terjadi padamu, night? Kau bahkan akhir-akhir ini pulang larut malam terus?"

 

"I feel like dying."  Night menjelaskan dengan lelah.  "Beberapa ujianku hancur aku bahkan tak mau membayangkannya bagaimana nasib beasiswaku, i just got my part time job... aku baru pulang sekitar jam 11 malam dan itu belum cukup aku juga harus mengurus si satan north dan karena ujianku hancur aku harus segera menyusun makalah untuk menutupi nilaiku sehingga aku bahkan tidak tahu apa itu namanya 'tidur'! "

 

Night mengerang dan menaruh kepalanya ke meja dengan lelah. Prom mendesah dan menepuk pundaknya. "Apa tak sebaiknya kau tidak ambil kerja part time saja, night?" Tanya prom ragu, "lagipula aku yakin ibumu tidak tahu tentang ini, kan? Dia pasti akan sedih kalau kau memaksakan diri untuk kerja part time begini?"

Night mendongak kecil dengan bibir cemberut.

"Ma sudah lelah dengan pekerjaannya di kampung. Aku tidak ingin membebaninya lebih banyak lagi. Dia harus merawat nenek dan bibi, dia bekerja dari shubuh sampai malam! Sementara biaya kampus dan kehidupan disini terus bertambah!"

"Apa kau yakin? Kau tampak sekarat loh! Kau juga harus mengejar nilai akademimu dan mempertahankan beasiswamu juga kan?!" Prom benar-benar khawatir dengan sahabatnya ini tapi dia tidak bisa membantu apapun.

"Kalau kau khawatir, traktir aku makan hotpot saja, ok!" Night terkekeh sembari beronjak dan duduk dengan tegak lantas menyantap ramennya yang sudah hampir dingin.

Prom menggeleng dan mendesah, "ok!ok! itu gampang!"

"By the way kenapa ujianmu bisa gagal? Bukannya kau mendapat tutor dari mark ya?"

Night menggeleng dia benar-benar malas membahas itu tapi akhirnya ia ceritakan apa yang terjadi padanya. Dia juga sudah meminta maaf kepada mark karena waktu itu telah membatalkan sepihak.  Mark sangat mengerti dan menyuruh night untuk tidak mengkhawatirkannya.  Dia bahkan tidak menanyakan night mengenai keseluruhan drama tentang  "tunangan" di telpon itu, mark juga belum menyadari bahwa orang di telepon itu north.  Dia malah menenangkannya dan berkata akan mentraktirnya makan siang nanti tapi meski mark sudah meyakinkan night bahwa dia tidak apa-apa, night masih merasa sangat bersalah.


  "Um... Mungkin sebaiknya kau ambil libur beberapa hari dan istirahat di asrama saja."  Prom menyarankan.

 

  "Tidak, aku baik-baik saja kok. Aku akan tidur selama akhir pekan saja." Night meyakinkannya sambil menguap lagi.

 

TRY ME!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang