Haloo..
Gimana masih pada libur atau uda ada yang mulai aktivitasnya lagi? Ayo absen ada yang masih sekolah kah? Yang kuliah? Yang kerja?Anyway.. Seperti biasa jangan lupa spam komen kalo mau update cepet nih.. Hehe😄
200 bisa lah ya..Happy reading!
***
"Katakan 'ah,' baby." Becky merengek sambil memegang strawberry di depan mulut north. North menyeringai sebelum menurut.
"Ah." katanya sambil membuka mulutnya dan memakan strawberi itu.
"Is it good?" Gadis itu bertanya saat north mengunyah dan menelannya.
"Mhmm." dia mengangguk sebelum memberi becky kecupan cepat di bibir. "It will be even better if you give me something more." Katanya dengan tatapan nakal lalu meremas payudaranya.
Becky terkikik sambil meraih strawberry lain. "Ini, aku akan memberimu satu lagi."
"Ah." Kata north sambil membuka mulutnya dan membiarkan becky terus menyuapinya sambil mencuri ciuman darinya sesekali.
“Aku tahu kau masih belum berubah, babe.” gadis itu tersenyum lalu duduk di pangkuannya, membanjiri north dengan ciumannya. North hanya diam menutup mata membiarkan gadis itu melakukan apapun kepadanya.
Chillin at his regular night club is always his way to cope about his shitty life. Dia stres. Sepulang dari rumah, kepalanya semakin ingin meledak. Terkadang dia sering bertanya, apa fungsi seorang ayah selain memberikannya uang?! Dia benar-benar memiliki ayah yang tidak berguna dan seorang ibu yang memiliki kesehatan mental yang sangat buruk.
Lalu bagaimana dengannya?!
Well, jika dia tidak tidur sana sini mungkin ia juga akan ikut stres. Dia pernah menjadi pria yang baik, having genuine relationship with someone that end up betraying him maybe is one big part of reason why he become shit like this. Dan ayahnya adalah bagian besar dari itu.
"Should we move to our usual room, babe?" Bisik becky sambil menggigit daun telinganya. North menyeringai dan membuka mata ketika sebuah suara terdengar mengalihkan perhatiannya.
"I think the rumours is untrue! Kau masih tertarik dengan para gadis bukan?" Orang itu berjalan mendekat ke mejanya.
"Oh maybe.. You back again as a bi?! Doesnt matter, you still you ai'North!" Lanjut orang itu.
Mata north berbinar begitu dia melihat pemilik suara itu, dan dia segera mendorong becky ke samping untuk menyambut temannya.
"First!" katanya bersemangat sambil bangkit dari tempat duduknya dan menariknya ke dalam pelukan. "Kapan kau kembali dari UK?!"
"Hari ini." First menjawab sambil menyeringai.
"Kemarilah, duduk." North berkata sambil membawa first ke mejanya. Begitu north duduk, becky segera memeluknya lagi. First memutar matanya saat dia melihat becky meraih dan menciumnya.
"Tidak bisakah kau menyimpannya untuk hari lain?" First bertanya sambil menatap pasangan itu dengan malas. "Aku benar-benar tidak perlu melihat hal itu saat ini."
North terkekeh sebelum melepaskan diri dari becky. "See you later, oke?"
Becky sedikit cemberut karena kecewa. "Tapi.."
"Aku akan berbicara dengan temanku sekarang." North berkata sambil melepaskan diri dari becky dan
mencubit pipinya. "Aku akan meneleponmu nanti."Becky menghela nafas pelan, tapi dia mengangguk sebelum memberi north ciuman terakhir di pipi. Dia memberinya senyum manis sebelum pergi.
"Kau membuatku jijik." First berkata sambil menggelengkan kepalanya. North hanya tertawa.