📢📢 Ninuninuninuninuninuninu
Hello readers tercintakuh ..
Ada pepatah..
Lebih baik spam komen
Daripada spam dm
😅😅Btw, komenannya penuhinnnnn lagi..
Next update aku menghilang dulu ya😉
Update minggu depan yaw, jubjub😙
Bisalah komennnya 150+ ya 😅Happy reading!
***
*keheningan yang sangat canggung*
Kemudian.
"YA TUHAN!!!!" pekik night sambil menggunakan tangannya untuk menutupi wajahnya yang merah.
'Tolong beritahu aku bahwa phi phu tidak benar-benar datang ke sini dan melihat apa yang sedang aku lakukan?! Tolong katakan padaku itu hanya imajinasiku saja!!'
Sekarang, night benar-benar hampir menangis. Bagaimana dia bisa menjelaskan apa yang baru saja terjadi ke phuwin?! Bahkan jika dia mengatakan yang sebenarnya terjadi, night ragu dia akan mempercayainya.
'Habislah mukaku di depan phi phu!'
"Sialan! Habis sudah.. Wahhhhh!" Night meratap sambil terus berteriak.
"Hei, bodoh. Diamlah, kau bisa memecahkan semua jendela di kamarku." North berkata dengan suara tenang.
Night menurunkan tangannya untuk memelototi north. "Bagaimana kau bisa begitu tenang? Phi phu benar-benar salah paham tentang ini!!"
North mengangkat bahu dengan acuh tak acuh. "So?"
"What do you mean with just 'so' ?!!!" Night meraung marah. "Dia pikir kau.. dan aku.. kita..Aduh!!"
North terkekeh sambil menatap wajah panik night. Dia kemudian mengambil kertas night dari saku celananya dan memberikannya kembali padanya. Mata night membulat tak percaya.
"Kenapa ini keluar dari sakumu?!" dia menuntut heran.
"Aku hanya berpura-pura memasukkannya ke dalam celanaku." North terkekeh pelan. "Itu sebenarnya ada di dalam saku celanaku sepanjang waktu."
"ARGHHHH!!!" teriak night frustasi sambil merobek-robek kertas itu hingga menjadi serpihan kemudian melemparkannya ke seluruh lantai.
"Aisht, idiot." North mengerutkan kening. "Sekarang aku harus membersihkan itu karena ulahmu."
"Aku tidak peduli!" Night mendengus saat dia melihat ke arahnya. "Apa yang akan kau lakukan mengenai phi phu?!"
"aa..okay okay" north tertawa sambil mengusap paha night untuk menenangkannya. "Aku akan berbicara dengannya."
Night terus memelototi north masih tidak percaya.
"Bagaimana jika dia menyebarkan ini kepada yang lain?!" Night mengerang sambil menutupi wajahnya dengan tangannya lagi. North terkekeh lalu dia meraih tangan night dan menurunkannya dari wajahnya.
"Dia tidak akan melakukannya." katanya sambil menyeringai.
"Bagaimana kau tahu dan bisa sangat yakin ?!" Bentaknya saat dia turun darinya dan duduk di pinggir ranjang.
North memutar matanya dan kemudian melihat ke arah pintu. "Oyy, ai'phuwin! Aku tahu kau masih ada disana!" North berteriak keras. "Kembalilah ke dalam!"
Night menatap pintu itu dengan rasa ingin tahu. Dalam beberapa detik, pintu itu terbuka kembali dan phuwin mengintip ke dalam.
"Umm.. Hai,." dia tertawa canggung. North memutar bola matanya lagi.