9

5.6K 445 146
                                    


Ini gamau pada di sensus dulu dah 😅 jadi nanti baca yang bijak aja yaaaa..tapi jangan terlalu berharap yaw kan masih permulaan keke..
btw makasih loh antusiasnya jubjub😙
Karena kemarin ternyata targetnya cpet banget terpenuhi kali ini agak di banyakin dah biar selowww sikit 😅🙏
( 100+ komen baru update haha..)

Anyway happy reading!


****



Keesokan harinya di tempat kerja, night benar-benar kelelahan. Setelah merengek menendang nendang berteriak dan memukulinya seperti orang kesurupan, north akhirnya setuju untuk membawanya pulang. Dia sudah seperti orang gila, well menghadapi orang bebal seperti north dia harus super extra gila.

"Perang mini" diantara mereka telah berakhir dengan gencatan senjata.

Ya. Mungkin. Untuk saat ini.

Untung dia tidak melihat north sepanjang hari ini. Itu benar-benar memberikan ruang untuk pikiran dan tubuhnya beristirahat dalam damai dan tenang. Seharian ini dia sibuk mondar mandir di gedung akademi menunggu pemberitahuan dan hasilnya tidak begitu buruk.

Sekarang dan seterusnya dia memutuskan untuk menjauh sejauh jauhnya dari north karena tidak ada hal baik yang pernah terjadi ketika dia bersamanya. Semua selalu berakhir canggung dan tak terduga.

Seperti ciuman itu.


Night bergidik saat dia memikirkan ciuman yang terjadi antara dirinya dengan north tadi malam di hotel itu. Bagaimana bisa dia membiarkan dirinya melakukan hal gila seperti itu ?!


'Tidak hanya itu, kau juga membalas ciumanku!' sebuah suara mengingatkan di kepalanya.


Tadi malam adalah ciuman pertamanya; dia sebenarnya pernah beberapa kali punya pacar di masa lalu tapi dia tidak pernah bergerak ke level yang lebih intens dengan siapapun. Dia tidak begitu tahu dan tidak memiliki pengalaman karena memang dia belum tertarik dengan hal seperti itu. Dia mendesah, well tapi tidak dapat diragukan lagi kalau north adalah pencium yang sangat ahli.

Night menggelengkan kepalanya sambil berkata pada dirinya sendiri untuk berhenti memikirkan pria cabul itu. Tidak ada waktu untuk memikirkannya sementara beasiswanya terancam. Untungnya, ujian kemarin tidak begitu buruk. Tapi bagi mahasiswa yang biaya pendidikannya dibayarkan oleh pihak kampus hal seperti itu tentunya bukanlah hal bagus.

Dia mendesah berat, maka dari itu untuk menutupi dan membayar kecorobahnnya itu dia dijadwalkan untuk bertemu guru pembimbing besok pagi. Secara singkat mereka sudah memberitahu bahwa dia akan ikut sebuah kompetisi yang akan diadakan akademi sekitar 2 bulan lagi.


"Maaf, apa aku sudah bisa memesan?" sebuah suara menginterupsi pikirannya.


Night mendongak dan melihat mark tersenyum padanya sambil memegang kertas pesanan di tangannya. Night balas tersenyum.

"Phi mark!" katanya dengan gembira.

"Phi- phi mark?" Ulang mark sambil melihat sekeliling. "Itu aku?."

"Ups.. aku lupa." Kata night sambil menepuk keningnya pelan. "Kau selalu saja enggan di panggil phi! Padahal memanggil phi akan lebih sopan! Bayangkan kalau ada senior mendengar aku memangilmu dengan nama saja?! Bisa bisa mereka berpikir aku bocah yang tidak punya etika."

Mark tersenyum cerah lantas menggelengkan kepala terkekeh kecil. "Berhenti mengomel. Kita sudah sepakat sejak lama."

"Ya dan sekarang aku akan melanggarnya hehe.. anyway mau pesan makan apa?" tanya night.

TRY ME!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang