The Girl, I Want Her (Jenlisa)

Perkenalkan Singkat

*
*
*
*
*

Gimana yah kenalannya yah. Mungkin kalian sudah tau siapa pemeran utama disini, seperti di cover nya, itu aku, namaku Lalisa, 27 tahun. Aku berasal dari Thailand, tapi sekarang lagi di Korea, waktu aku 23 tahun, aku ke sini, memiliki minat dalam Bidang seni, entah itu seni bela diri, seni lukis, Seni tari, tapi sekarang lebih mendalam ke seni mewarnai tubuh manusia. Hehe, yah aku pembuat tattoo di sini, walaupun di Thailand pun sama, tapi ada beberapa larangan yang membuat masyarakat Thailand tak ingin membuat tattoo, makanya aku ke Korea karena mungkin disini aku lebih berpenghasilan lebih banyak, walaupun tanpa membuat tattoo aku bisa makan dan minum di negara ini. Aku lulusan terbaik di negaraku, kalian tau??, dengan cara duduk minum kopi dengan cemilan sudah bisa membuat rekening ku membengkak. Bagaimana tidak? Aku peretas handal hehehe keahlian ku dalam bidang IT sangat mempuni banyak perusahaan yang ingin merekrut ku, tapi karena kecintaan ku terhadap seni membuat ku meninggalkan semua tawaran yang di berikan padaku, walaupun pendapatan di sini bisa menghidupi ku secara finansial, tapi jika ada keperluan mendadak aku akan meretas akun bank para koruptor di negara ini, aku hanya mengambil sedikit untuk keperluan ku yang mendesak yang tidak bisa aku dapatkan dari hasil karyaku menjadi pembuat tattoo. Di Korea aku punya tempat khusus untuk masyarakat yang minat untuk membuat tubuhnya lebih indah dengan hasil karya tanganku. Namanya L'Studio, tempatnya berada di tengah-tengah kota seoul. Pendapatan ku cukup baik bulan ini. Tapi jika ada keperluan mendadak yang sangat-sangat penting, barulah aku melakukan keahlian ku sebagai hacker, tapi kalian harus garis bawahi, hanya para koruptor kelas kakap yang menjadi incaranku, mungkin untuk membeli barang yang tidak bisa aku beli dengan hasil ku yang membuat tattoo. Biarlah aku meretas akun bank para koruptor itu.

Di negara ini aku datang tidak sendiri, aku punya teman laki-laki namanya bambang, eh salah maksudnya bambam.. kami berdua memilih tinggal di apartemen kecil dekat studioku. Itu lebih baik, selain berolahraga pergi kerja, kita juga dapat sehatnya. Bambam?? Dia seumuran dengan ku. Bambam jadi asisten pribadi ku jika di studio, tapi jadi temanku setelah keluar dari sana. Dengan adanya bambam membuat pekerjaan ku lebih ringan. Selama di sini, studio ku sudah mendapat pelanggan tetap dari berbagai kalangan, artis?? Ada, preman?? tentu saja, anak muda?? Oh jelas, mahasiswa?? Ya iyaa bahkan ada beberapa gadis remaja yang ingin membuat tattoo di tempat tertutup di tubuhnya, misalnya di atas pusar? Atau tepat di tengah-tengah payudaranya. Dari semua payudara yang aku lihat, tak ada yang menarik perhatian ku, atau menarik jagoanku. Heh entahlah, mungkin karen ukuran nya yang kecil atau aku yang tidak tertarik sama sekali. Tapi beberapa di antara mereka meminta lebih padaku, seperti membuatnya klimaks di dalam studio ku ketika mereka sudah tidak tahan, entah karena ketampanan ku, atau kecantikan ku?? Entahlah, yang jelas akulah yang sangat menarik dari semua yang ada di studio ku ini. Bahkan di kalangan remaja-remaja yang datang, bambam kalah dari ku. Penampilan boys ku membuat mereka jatuh cinta dan siap untuk di jamah. Tapi sekali lagi mereka bukan tipeku. Berdada kecil itu bukan tipe ku. Dan untuk memuaskan pelanggan ku?? Aku akan melakukan nya jika dia bisa membayar ku 10x lipat, caraku bagaimana?? Tentu saja aku menggunakan jariku, bermain di luar seperti di kacang mede nya saja itu bisa membuat mereka lemas lunglai, tapi untuk memuaskan mereka juga aku pilih-pilih yah tidak sembarangan, dan asal kalian tahu aku tidak sampai merusak anak orang untuk kepuasan nya sendiri, karena aku sendiri tidak bernafsu, makanya aku tetap menjaga kesucian mereka tanpa membuat masa depannya hancur. Dengan jariku, garis bawahi lagi hanya jari ku, tidak ada lidah dan juga yang lain, hanya jari okey? Hah sudah lah terlalu panjang aku menjelaskan tentang diriku dan kehidupan ku. Pekerjaan ku sedang menunggu. Aku sedang berada di cafe sekedar menikmati kopi pagiku, sendirian tanpa ada bambam. Karena bambam sebagai asisten pribadi ku, maka dari itu dia tidak ada bersamaku karena harus ke studio lebih awal dariku. Kemarin sudah banyak yang membuat janji akan membuat tattoo.