Chapter 26

2.6K 287 6
                                    

Selamat Membaca..!!!






















Pagi ini, matahari perlahan-lahan menerobos masuk kedalam cela gorden sebuah kamar yang masih dalam keadaan gelap, walaupun matahari sudah menampakkan dirinya, tapi itu tak membuat pergerakan sama sekali untuk pasangan yang baru terlelap dini hari. Hingga kini matahari sudah berada di atas, dan itu menunjukkan pukul 12 siang. Keduanya masih terlelap. Entah kapan mereka akan bangun dan memulai aktivitas mereka seperti sebelumnya, sebelum menikah.

Beberapa pelayan sibuk di dapur untuk menyiapkan makan siang untuk kedua nona mereka. Mereka cukup terkejut setelah apa yang di katakan Jennie pada mereka ketika mereka sampai.

"Kalian sudah tau dia siapa kan?? Tapi statusnya berbeda, sekarang dia suami ku, kami sudah menikah, dan perlakukan dia seperti kalian memperlakukan aku.."

Begitulah kata-kata Jennie kepada seluruh pekerja di rumahnya.

"Gimana? Bangunin gak??."

"Gak berani aku, coba kau aja sana,.."

"Gak deh, biarin aja istirahat, kalau salah satu dari mereka udah bangun, makanannya kita panasin aja buat di siapin.." mereka mengangguk setuju meninggalkan dapur. Salah satu dari mereka berjaga di dapur dan sisanya menyelesaikan pekerjaan lainnya.

"Eh, nona Lisa, butuh sesuatu? Biar saya buatkan.." ucapnya terkejut ketika melihat Lisa melintas di depannya.

"Gak bibi, terima kasih, aku hanya haus.."

"Kalau nona sudah lapar biar saya panaskan makanannya nona.."

"Nanti saja. Tunggu Jennie bangun,.." pelayan itu mengangguk memperhatikan lisa yang meninggalkan area dapur dan menghilang.

"Pantesan dulu kayak gimana gitu yah pas Dateng pertama ke sini, gak biasanya nona Jennie bersikap begitu sama orang baru.." gumam nya mengingat ketika Lisa pertama kali datang ke rumah nona mereka, dan di sambut langsung bahkan langsung di bawa ke dalam kamar.

"Gak usah gibahin majikan, aku perhatikan nona Lisa sangat cantik, sangat tampan juga, gimana nona Jennie gak klepek-klepek. Dan juga yah, setelah nona Lisa datang ke sini, udah jarang tuh nona Jennie pulang tengah malem. Atau gak pulang sekalipun.." timpal yang lainnya

"Apaan sih, bukannya kerja malah ngegibah.."

"Ssttt,.." suara itu membuat mereka bungkam dengan cepat menyajikan makanan yang sudah siap di santap majikannya.

"Nanti mau kemana sayang??" Jennie yang sudah duduk di kursi bersama Lisa kini menatap suaminya.

"Aku ada ketemu rekan kerja di studio, mau bahas soal pembangunan gedung restoran sayang, mungkin aku pulangnya agak malem.." Jennie manggut-manggut melanjutkan makannya.

"Kamu gak pergi??"

"Pergi, aku mau ke butik sebentar, habis itu ke salon, ada beberapa pertemuan.."

"Yaudah aku anter aja nanti.." kata Lisa merasa sedikit canggung, di tengah-tengah pelayan Jennie yang melakukan pekerjaan nya.

"Selesai kan nanti, biarkan aku makan dengan tenang dengan suamiku.."

Ucapan itu membuat mereka berlalu dengan cepat.

"Harusnya dari tadi sayang, aku gak enak di liatin sama mereka terus.."

"Emangnya kamu di liatin? Kamu liat mereka liatin kamu??"

"Firasat ku aja sih, udah kan, ayo kita mandi bareng, baru berangkat.."

The Girl, I Want Her (Jenlisa)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang