Chapter 22

3.4K 338 15
                                    

Selamat Membaca..!!!





























Hari ini, adalah hari yang di tunggu-tunggu pasangan Jennie dan lisa. Mereka akan melangsungkan pernikahan sejam lagi. Lisa Sudah berdiri di altar menunggu kedatangan Jennie di temani bambam, sementara para gadis masih di satu ruangan dengan jennie yang tampak mondar mandir kesan kemari mengangkat gaunnya.

"Ngapain sih?? Ayo keluar, acaranya akan di mulai bentar lagi, mau sampai kapan mondar-mandir, mondar-mandir gak capek apa?? Aku aja yang liat capek.." ucap Irene pusing memijit pelipisnya.

"Kau belum rasain, kalau nanti kau nikah, aku pasti bakal hadir buat ngejek,.." kata jennie kembali mondar mandir Sesekali menghela nafas nya dengan teratur

"Sialan, kenapa aku gugup begini.." gumamnya dan mengalihkan pandangannya ke arah gadis yang datang menjemput jennie. dia jisoo dan Wendi.

"Ayo Jen, ibu Lisa udah nunggu loh.." jisoo menarik Jennie pelan sementara wendi memastikan gaun Jennie di belakang. Diikuti para gadis lainnya.

"Kayak laki, harusnya pakai gaun juga.." bisik Joy di telinga wendi.

"Diam deh, berisik banget, badan, badan aku, serah aku dong, sewot amat.." ketus wendi, jisoo menyerahkan tangan Jennie ke ibu Lisa. Mereka berdua berjalan beriringan. Jennie menatap Lisa yang juga menatapnya. Bisa Jennie lihat, mata Lisa berkaca-kaca, bahkan air matanya sudah menetes dan segera di hapus dengan sapu tangan yang ada di sakunya.

"Oh my god,.." gumam Lisa ketika Jennie semakin mendekat. Senyuman bercampur air mata haru membuatnya menunduk, pundaknya bergetar hebat.

"Cengeng banget, tuh pengantin wanitanya udah dekat, jemput dong.." bisik bambam menepuk pundak Lisa dengan tersenyum. Lisa mendongak menghapus air matanya dan mengulurkan tangannya kepada Jennie yang langsung di terima. Ibu Lisa memeluk keduanya.

"Jadi suami yang bertanggung jawab nak, seperti ayahmu.." kata ibu Lisa mencium mereka bergantian dan undur diri, tugasnya sudah selesai, kini tugas pendeta yang akan mengambil alih

Sumpah dan janji mereka ucapkan dengan tegas dan lantang, dan beberapa menit kemudian mereka sah menjadi pasangan suami dan istri. Mereka berciuman mesra dengan di sambut tepuk tangan yang meriah, tamu undangan yang turut hadir memberikan kebahagiaan keduanya.

Sudah jam 4 sore, para tamu perlahan lahan datang dan pergi, setelah memberikan ucapan selamat. Setengah jam lagi, mereka akan selesai menjamu tamu dan akan beristirahat full. Setelah sesi foto, mereka kembali ke rumah Lisa. Mereka bersama-sama menginap disana. Dalam beberapa malam. Dan kini mereka tengah menikmati makan malam di taman belakang rumah Lisa.

"Besok agak siang kami balik sekitar jam 10, pekerjaan numpuk.." ucap bambam di angguki jisoo dan Wendi.

"Sama dong, kami juga akan pulang besok, semoga aja pesawat kita sama yah, tau gitu kita pesan tiket sama-sama aja.." ucap Irene menikmati makanannya.

"Harusnya lebih lama lagi, ibu suka ramai begini.."

"Ibu tenang aja, nanti rumah ini akan penuh dengan anak-anak si pengantin baru kita ini.."

Bambam terkekeh setelah mengatakan itu, sementara orang yang di maksud hanya menatap mereka bergantian. Sangat malas mendengar ocehan mereka semua.

"Ibu udah kenyang, ibu istirahat duluan yah, nikmati makan malam kalian sebelum berpisah,.." ibu Lisa berlalu setelah mengedipkan sebelah matanya kepada sang anak menaikkan alisnya tersenyum entah apa maksudnya.

The Girl, I Want Her (Jenlisa)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang