Chapter 17

4K 367 5
                                    

Selamat Membaca..!!!
























Jennie menurut, mulai menaik turunkan tangannya, Jennie benar-benar menikmati ekspresi wajah Lisa yang terlihat seksi melakukan itu berkali-kali. Sampai pada akhirnya jennie langsung memasukkan nya kedalam mulutnya mulai beraksi.

"Ouh sayang aahh pinter banget kamu nyenengin aku.." leguhan Lisa menikmati permainan mulut Jennie.

"Harus.." Jennie bekerja keras, dia terus mengajak junior Lisa bermain dengan lidahnya, dan memasukkannya penuh.

"Yes, like that baby.." Lisa menahan kepala Jennie agar lebih dalam lagi.

"Panggil aku baby, sekali lagi sayang.." kata Jennie menatap wajah Lisa yang penuh dengan keringat yang bercucuran. Jennie kembali melakukan aksinya, karena sebentar lagi Lisa akan sampai pada puncaknya.

"Aahh baby, terus sayang.."

Lisa mendesah begitu kuat, ketika merasakan dirinya akan sampai sebentar lagi, Jennie bermain beberapa menit melakukan aksinya, dan mendengar Geraman Lisa membuat Jennie terpacu juga Menggerakkan mulutnya dengan konstan dan intens sampai terasa ada yang hangat mengisi mulutnya, dan Jennie tau kalau Lisa sudah selesai dengan nafasnya yang terengah-engah.

Jennie mengangkat kepalanya menatap Lisa yang masih memejamkan matanya. Bibir nya mengulas senyum merasa puas dengan keahlian nya sekarang. Jennie berjanji kalau dirinya akan membuat Lisa merasa cukup tanpa harus mencari kesenangan dan kenyamanan dengan orang lain, itulah sebab Jennie semakin pintar memuaskan Lisa walaupun bukan dengan lubang surga nya yang belum pernah di cicipi oleh Lisa. Walaupun sebelum nya Jennie sudah memberi izin, tapi Lisa tetap menjaga itu dengan melakukan cara lain agar mereka berdua merasakan kepuasan bersama. Sangat gentle bukan?? Itulah salah satu yang membuat Jennie semakin cinta. bahkan sangat cinta dengan Lisa.

"Aku mencintaimu sayang, ayo sini, tidur di samping ku.." lisa menepuk tempat kosong di sampingnya setelah tenaga nya berkumpul, walaupun belum semua. Lisa melirik jam, sudah hampir jam 12 malam, lalu membawa Jennie kedalam pelukannya. "Kamu juga mau sayang???" Lisa menatap Jennie yang menggeleng dengan senyuman nya.

"Gak,.. melihatmu sampai aja aku merasa udah puas sayang, ayo kita istirahat.." Lisa tersenyum mencium kepala Jennie yang mendekap dirinya.

"Kalau begitu, sebagai gantinya. Bagaimana kalau besok kita pulang ke Thailand, bertemu dengan ibu, dan membicarakan pernikahan kita.." Jennie mendongak cepat, matanya berkaca-kaca, akhirnya setelah menantikan nya dengan lama, kini keinginan nya bertemu dengan calon mertua tercapai juga beberapa lagi.

"S-serius??" Lisa mengangguk, dia gemas dengan raut wajah Jennie yang menggemaskan, itu membuat dirinya mencium kedua pipi Jennie berkali-kali.

"Aku akan menghubungi rosé dan Joy untuk menghandle dulu butik dan salon sayang.." Jennie tersenyum lebar, bangkit dan mencari ponselnya, menelfon rosé dan Joy, tak lupa membeli tiket pagi untuk keduanya. Lisa senang melihat Jennie yang sangat antusias bahkan lebih antusias dari dirinya.

"Sayang, kita dapat tiket jam 10 besok, jadi ada waktu buat packing besok pagi.." ucap Jennie setelah meninggal kan Lisa 30 menit untuk mengurus semua keperluan nya

"Jadi kita harus bangun pagi-pagi buat ke rumah mu??"

"Gak usah, besok pakaiannya akan di bawa sama rosé ke sini, sekalian juga untuk mu, ada beberapa pakaian mu yang ada di rumah,.." ucap Jennie masuk kedalam pelukan Lisa.

The Girl, I Want Her (Jenlisa)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang