Chapter 5

4.8K 517 17
                                    

Selamat Membaca..!!!








































"Hah?? Gimana-gimana?? Maksud nya gimana nyai, jelasinnya jangan bikin pusing dong, buat mikir aja.." ucap Joy yang mendapat anggukan

"Sebenarnya dari penampilan dia ini wanita, dia juga punya melon kayak kita, tapi dia juga punya terong.." ucap Irene melihat sekeliling nya.

"WHAT??"

"Yah, dia cantik, tapi ganteng juga, rambut nya sebahu, warna coklat, dengan poni, tapi lebih keren lagi karena tadi pakai topi, style nya oke banget. Gak nyesel buat tattoo di sana, selain aku puas dengan hasilnya, aku juga puas dengan pelayanan nya.."

"Eh eh maksudnya pelayanan apa nih??"

"Maksud nya pelayanan nyambut klien, begitu, orang nya sopan, walaupun jarang senyum, tapi tetep aku padanya, yaa ampun kalau ingat waktu di sentuh rasanya langsung pengen di genjot aja tau gak. segitu nafsunya aku pas dia nyentuh kulit ku, belum lagi nafasnya menyapu selangkangan ku rasanya hangat sekali.." ucap Irene membayangkan ketika di studio Lisa.

"Punya fotonya gak? Mau liat dong, secakep apa sih.." rosé penasaran setelah mendengar cerita Irene, bukan hanya rosé, tapi Jennie dan Joy juga sangat penasaran, Irene gadis yang bisa di bilang tidak sembarangan memuji orang, kini mengatakan rela di perawani sama si pembuat tattoo yang katanya setengah cewek setengah cowok.

"Gak ada, di profil aplikasi nya pun hanya ada gambar tattoo doang. Tapi namanya Lisa gays, aku sempat kenalan. Wangi banget pas dia lewat di depanku.." ucap Irene tersenyum sendiri. Lalu mata nya berbinar melihat beberapa orang yang tak jauh darinya sedang berbincang.

"Lisa, yaampun ganteng banget.." kata Irene tak melepaskan pandangan nya, membuat ketiga nya mengikuti arah pandang Irene.

"Oh God, ganteng maksimal.." ucap rosé menatap Lisa yang tak jauh dari mereka, wajah Lisa yang tepat di bawah sorot lampu, membuat nya terlihat jelas, walaupun topi nya menghalangi.

"Tiba-tiba sange cuman liat doang padahal.." ucap joy menatap Lisa dengan dengan kedua tangannya sebagai penyangga.

"Fix dia punyaku.." ucap Jennie mengerjabkan matanya beberapa kali, bibirnya reflek tersenyum ketika lisa tertawa bersama teman-teman nya. Yaitu bambam, jisoo dan Wendi.

Di meja Lisa mereka berbincang tentang apa yang akan mereka lakukan ketika studio Mereka di renovasi. Tapi bambam yang matanya jelalatan melihat sekelompok gadis yang menatap ke meja mereka dengan ekspresi. Dengan 1 gadis yang dia kenali. Bambam menyugar rambut nya kebelakang so cool.

"Seperti nya udah dapat mangsa nih.." kata jisoo menatap bambam yang tersenyum

"Coba deh lihat meja sana, mereka ngadep sini, cantik-cantik kan?? Ah aku mau 1 dari mereka deh.." ucap bambam tersenyum. Lisa melirik sebentar lalu menatap bambam.

"Itukan Irene yah?? Yang buat tattoo tadi.." bambam mengangguk lantas berdiri.

"Suatu kehormatan bisa di datangi wanita cantik seperti kalian.." ucap bambam membungkuk, Lisa hanya menatap mereka bergantian. Karena gadis itu sedang menatapnya juga, Lalu fokus bermain ponsel. Berbeda dengan Jennie dan kawan yang tak mengalihkan pandangan nya dari Lisa.

"Hai Lisa, kita ketemu lagi.. makin ganteng aja kamu.." ucap Irene duduk di samping Lisa. Lisa tersenyum kecil.

"Hai, kamu juga cantik malam ini.." ucap Lisa

The Girl, I Want Her (Jenlisa)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang