Chapter 20

3.8K 397 3
                                    

Selamat Membaca...!!!









































"Ibu,.." Lisa menatap ibunya dengan malas. Dia kini menatap Jennie yang mendadak muram, dan menunduk.

"Sayang, jangan dengerin, aku akan menikah dengan mu, aku hanya akan menikah dengan mu, percaya padaku.."

Jennie mendongak matanya berkaca-kaca, melihat itu Lisa menghampiri Jennie dan menangkup kedua pipi itu di elusnya pipi yang sudah basah karena air mata itu dengan lembut Lisa tersenyum lembut mengecup bibir Jennie kilat.

"Jangan menangis, aku gak suka kamu nangis.."

"Lisa beneran loh, ibu udah ketemu sama anak rekan ibu, dia cantik juga, siapa suruh kamu gak pernah kasih tau ibu, makanya ibu putusin sendiri deh.."

Lisa menatap ibunya malas. Lalu memeluk Jennie

"Gak bisa gitu dong bu, pokok nya aku menolak perjodohan itu, aku mencintai Jennie, dia kekasih ku, calon istriku.." ucap Lisa dengan tegas. Ibunya tersenyum lalu menggeleng. Lisa memberi isyarat kepada sang ibu, Kini mendekatkan telinganya ke bibir Lisa. Mendapat isyarat itu ibu nya yang peka langsung mendekat.

"Ibu akan punya cucu sebentar lagi, aku sudah tidur dengannya, ibu mau cucu kan?? Aku akan memberikannya untuk ibu.." mata ibu lisa berbinar menatap putrinya dan calon menantunya. Lisa mengedipkan matanya ke arah sang ibu

"Cucu?? Ah kamu nakal banget udah hamilin anak orang.."

"H-hamil?? Siapa yang hamil??" Tanya Jennie menatap kedua nya dia bingung tapi lebih bingung lagi ibu Lisa sekarang setelah mendengar ucapan Jennie. Lantas menatap lisa.

"Biar gak ngebet jodohin aku, makanya aku bilang kamu hamil sayang heheh, maaf yah,.." bisik Lisa

"Tapi bagaimana kalau ibu mu tau kita membohongi nya???" Bisik Jennie kembali.

"Jangan khawatir, aku akan beritahu ibu ketika perjodohan nya sudah ibu batalin.." bisik Lisa Jennie kembali diam.

"Ada apasih, bisik-bisik.." ibu Lisa duduk di depan jenlisa yang ikut duduk. beberapa bodyguard menjaga di dekat meja mereka.

"Maaf yah, kita harus putus Jen, aku di jodohkan. Aku minta maaf gak bisa tanggung jawab dengan anak kita yang ada di dalam perutmu, kita kesini kan minta di nikah kan karena kamu hamil, tapi ah malah kacau begini, aku gak bisa nolak keinginan ibuku Jen, mengerti lah.." kata Lisa dengan penuh penyesalan.

"Oke drama dimulai.." batin Jennie mengikuti, jennie menunduk dalam. Tidak mau mengatakan apapun. Lebih baik diam mengikuti drama Lisa. Sementara Lisa menunggu respon ibunya yang masih diam di depan mereka

"Nak maafin Daddy yah, Daddy gak bisa tanggung jawab, kita akan bertemu di surga nanti.." sedih Lisa mengelus perut Jennie. Jennie menahan tawa dengan menunduk semakin dalam. Ingin rasanya dia tertawa terpingkal-pingkal dan memukul orang.

"Heh, ngomong apa kamu, gak boleh, anak itu harus lahir, ibu akan batalin perjodohan nya. Dan Minggu depan kalian harus menikah, di sini, okey?? Gak ada kata gugurin-gugurin segala macem.."

"Bu kok disini.." protes Lisa tapi dia juga senang. Jennie ikut tersenyum menunduk dalam. Rasanya dia akan melompat lompat saking senangnya.

"Disini, atau gak menikah sama sekali.."

Lisa menghela nafas, lalu melirik jennie. "Gakpapa kan sayang, kita menikah disini??" Jennie mengangguk dengan senyumannya.

"Bagus, Minggu depan kalian akan menikah, seminggu ini kita akan buat acara yang mewah, di restoran ini, jangan pikirkan apapun, semuanya akan ibu siapkan. Tugas kalian adalah mengundang teman-teman kalian. Itu saja.." Lisa mengangguk patuh tapi hatinya berteriak senang.

The Girl, I Want Her (Jenlisa)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang