Chapter 13

4.3K 392 23
                                    

Selamat Membaca..!!!




































Lisa menopang tubuh jennie yang sangat mabuk untuk masuk ke dalam kamarnya. Lisa memutuskan untuk membawa jennie ke apartemen nya. Sementara mobil Jennie di pakai bambam untuk mengantar rosé dan Joy pulang, setelah Irene memberikan alamat keduanya. Lalu Irene?? Tentu saja pulang dengan manager nya yang selalu setia di sampingnya.

Lisa membaringkan Jennie, melepas high heels Jennie yang sudah meracau tak jelas di atas tempat tidur.

"Harus kah aku meniduri mu sekarang?? Ah juniorku mengeras sayang.." gumam Lisa merasakan selangkangan nya yang sesak. Lisa ke toilet, berniat untuk mandi lebih dulu untuk membersihkan dirinya, lalu beralih membersihkan tubuh Jennie dengan tisu basah. Lisa tersenyum meneguk liurnya melihat tubuh telanjang Jennie yang ada di atas ranjangnya.

Lisa perlahan naik keatas tubuh Jennie, mencium bibir Jennie yang meracau tak jelas. Melumat bibir atas dan bawahnya bergantian. Desahan Jennie terdengar merdu, mengalungkan tangannya di leher Lisa. Menikmati ciuman Lisa yang ada di lehernya. Tubuhnya menggeliat ketika Lisa meremas asetnya sesekali memasukkan nya kedalam mulut dan menghisapnya.

"Aahh honey, fuck me.."

"Oh yes.. aahh aahh"

Jennie terus mendesah ketika sentuhan Lisa semakin turun ke bawah, Jennie membusungkan dadanya meremasnya sendiri mengangkat pinggulnya ketika lidah Lisa kini bermain di bawah sana.

"Masuk sayang.."

"Aahh aahh sshhh"

"Sayang enak sayang.."

Cukup lama lidah Lisa bermain sehingga desahan panjang nan seksi Jennie terdengar menggema di dalam kamar Lisa

"Lisa sialan, jangan kencang-kencang buat anak orang mendesah, kasian sama junior ku yang ikut tegang.." keluh bambam yang kini berdiri di depan pintu Lisa. Tak sengaja lewat sampai bambam mendengar desahan dari dalam kamar lisa.

Lisa tidak perduli terus menjamah tubuh Jennie. Lisa bangkit dan berdiri melepas semua pakaiannya. Menampilkan kejantanan nya yang sudah tegak berdiri. Lisa naik di atas tubuh Jennie. Merapatkan kedua kaki Jennie dan menggosokkan kejantanan nya di selangkangan Jennie yang rapat. Lisa menahan kaki jennie yang akan terbuka. Dan terus menusukkan kejantanan nya di sana. Jennie pun sama enaknya, mereka mendesah bersama. Berciuman, saling bertukar Saliva dan terus bergerak di bawah sana.

"Oohh fuck.."

Racau lisa mempercepat gerakannya. Menduduki kaki Jennie dan terus mendorong nya.

"Aah sayang, aku mau keluar.." Jennie meremas sprei begitu kuat, kepala nya mendongak, cairannya merembes di bawah sana. Sementara Lisa masih terus menggenjotnya nya tanpa henti, desahan lisa pun tak berhenti.

"Oohh yes baby, im come.."

Tanpa ada niat menjeda, gerakan Lisa semakin cepat dan brutal sampai pada desahannya yang panjang membuat junior nya menyemprotkan cairan nya di bawah sana. Nafasnya tersengal-sengal ambruk di atas tubuh Jennie. Yang kini membuka matanya. Jennie tersenyum memeluk Lisa dan perlahan melanjutkan tidurnya. Sementara Lisa masih mengatur nafas, Jennie sudah tertidur lelap dengan dengkuran halus yang terdengar. Lisa bangkit menatap wajah Jennie yang terlihat imut. Lisa merebahkan tubuhnya di samping Jennie dan membawa jennie kedalam pelukannya.

Di kecupnya kening itu lama dan menutup matanya menyusul jennie, tanpa berniat membersihkan dirinya terlebih dahulu karena kelelahan.

***

The Girl, I Want Her (Jenlisa)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang