Chapter 7

4.8K 513 10
                                    

Selamat Membaca!!!

































Malam ini Lisa bersiap dengan koper kecil yang sudah siap dia bawa. Dimana semua peralatannya berada, Sebentar lagi Lisa akan pergi ke rumah Jennie, setelah menunggu alamat jennie akhirnya pesan dari nomor baru masuk ke ponselnya, kini dia sudah bersiap. Dengan mobil yang akan membawa nya ke rumah Jennie, mobil yang baru dia beli kemarin, Lisa membeli mobil karena rencana mereka yang akan memenuhi panggilan ke rumah pelanggan mereka untuk membuat tattoo dengan mereka. Malam ini mobilnya Lisa pakai, tapi besok di pakai jisoo, karena ada yang mau di buatkan tattoo di lehernya. Pria Remaja. Tentu saja bambam ikut, untuk berjaga-jaga.

"Aku pergi dulu bam,.." ucap Lisa melihat bambam yang sedang sibuk dengan PS nya.

"Okey hati-hati Lis.." kata bambam tanpa menoleh. Lisa berlalu, dan pergi. Entah kenapa jantung nya tiba-tiba berdetak begitu cepat, semakin cepat ketika akan sampai di rumah Jennie.

"Oh Jen, kau membuat ku gila rasanya.." gumam Lisa menatap pagar yang menjulang tinggi, setelah di bukakan pagar oleh satpam, kini Lisa berdiri di depan pintu lalu menelfon jennie.

"Udah sampe yah?? Tunggu bentar.." ucap Jennie lalu menutup telfonnya. Jennie sudah berendam, berharap wangi tubuhnya akan membuat Lisa candu dan tergila-gila padanya. Jennie memoles bibir nya sedikit, biar wajahnya terlihat lebih fresh tentu saja. Setelah menyuruh art nya mengganti sprei dan juga membersihkan kamarnya dengan pewangi ruangan yang membuat pernafasan jadi lebih plong.

"Ayo masuk.." Jennie tersenyum setelah membuka pintu, jennie hanya menggunakan hotpants dengan tanktop yang memperlihatkan perut ratanya yang Lisa yakini tidak memakai bra. Di tambah wangi tubuh Jennie yang menyeruak ke hidung nya

"Mau menggoda ku yah??" Tanya Lisa melihat punggung Jennie yang berjalan lebih dulu, Jennie menoleh dan terkekeh.

"Ih apaan sih, gak yah, aku emang suka gini kalau cuman di rumah.." bohongnya terus melanjutkan langkahnya. Diikuti Lisa di belakangnya. "Kamu wangi banget, mengundang nafsu ku tau gak.." kata Lisa yang berhasil mencetak senyuman di bibir Jennie

"Memang itu yang aku mau" batin Jennie. Kini dia berhenti di depan pintu kamarnya yang terbuka

"Masuklah, biar aku siapkan minuman dulu untuk menemani mu.." ucap Jennie, membuka kamarnya, Lisa tersenyum mengedipkan matanya dan masuk. Sementara jennie sedikit berlari turun.

"Ah aku benar-benar gila.." Kata Jennie menghampiri art nya.

"Bi, tolong buatkan mmm, teh atau kopi yah, aduh lupa lagi nanyain mau minum apa.." kata Jennie bergumam tapi masih di dengar oleh bibi nya.

"Teh aja deh bi, jangan lupa cemilannya juga, bawa ke kamar yah.."

"Baik nona.." ucapnya kini melaksanakan perintah Jennie. Jennie kembali ke kamar. Pintu kamarnya terbuka, Lisa sedang duduk sofa, memainkan ponselnya.

"Lagi ngapain??" Lisa menoleh lalu meletakkan ponselnya tersenyum kepada jennie yang semakin dekat.

"Gak ada, cuman buka sosmed.." Jennie mengangguk. Ikut duduk di samping Lisa.

"Jadi tattoo seperti apa yang kamu mau??" Tanya Lisa menatap Jennie yang berjarak 10cm dari nya. Sangat dekat bahkan kulit lengan mereka bersentuhan.

"Hmm, untuk konsepnya belum tau, aku belum kepikiran soalnya.." Jennie semakin memepetkan tubuhnya, kulitnya dan kulit lisa yang beradu membuat nya langsung horni di tambah jantung nya yang berdebar.

The Girl, I Want Her (Jenlisa)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang