Chapter 9

4.7K 453 9
                                    

Selamat Membaca..!!!






























"Bercanda.. okey mulai sekarang kamu jadi pacar aku.." ucap Lisa tersenyum mengelus pipi Jennie yang juga tersenyum senang.

"Tapi jadi pacar aku banyak syarat nya.. jadi harus kamu turutin.."

"Iya sayang, aku turutin yang kamu bilang,. Jadi apa syaratnya??"

"Nanti aja, nanti aku pasti bilang satu-satu.." ucap Jennie membuat Lisa mengangguk.

"Yasudah ayo tidur, besok aku ada pelanggan pagi soalnya.."

"Aku ikut.." potong Jennie cepat

"Eh, kok gitu, kamu gak kerja gitu???"

"Kerjaan aku sekarang ngawasin kamu, kemana kamu kerja aku akan ada disitu.."

"Baiklah-baiklah, besok aku pergi jam 10 sih. Jadi kalau aku ketiduran bangunin aku yah sayang.." ucap Lisa membuat Jennie mengangguk.

"Sini cium dulu, night kiss.." Jennie menahan senyumnya menyambar bibir Lisa sedikit menggigit bibir bawah Lisa.

"Ah pacarku ternyata agresif juga,." Lisa terkekeh mengelus bibir Jennie yang masih basah setelah menciumnya.

"Aku bisa lebih agresif dari ini,.."

"Wah, aku tunggu sayang.." Jennie menyeringai menenggelamkan kepalanya di pelukan Lisa. Dan menutup mata rapat, rasanya sangat senang, senang banget, banget-banget, Jennie tidak menyangka kalau pertemuan singkat itu berhasil membuatnya menaruh perasaan pada Lisa dalam kurung waktu tidak cukup seminggu. Lisa pun sama, apa yang Jennie rasakan dia pun merasakan itu. Walaupun kita tak pernah tau perasaan yang sebenarnya. Sudah cinta atau hanya sebagai partner sex

***

"Bam, aku ada orderan pagi nih, mobilnya udah balik belum??" Jisoo bertanya kepada bambam, kini mereka tengah berada di apartemen Lisa, jisoo datang pagi-pagi sekali, untuk mengambil mobil karena dia sudah buat janji dengan seseorang untuk di buatkan tattoo.

"Gak tau deh, apa mobil ada di bawah??"

"Gak ada deh kayaknya,."

"Yaa berarti gak pulang si Lisa, tumben aja gak pulang, biasanya juga jam 1 jam 2 dia tetep pulang, apalagi pake mobil sendiri.." pikir bambam membuat jisoo menghela nafas pelan lalu melirik jam nya

"Gimana dong, klien aku udah buat janji jam 9, ini aja udah jam 8.." kata jisoo cemas. Mereka tidak boleh telat jika sudah buat janji.

"Coba deh telfon, penasaran juga dimana sekarang tuh anak.."

"Emang nya dia kemana??"

"Gak tau, dia cuma bilang mau ketemu klien yang mau buat tattoo semalam.. habis itu dia pergi pas udah dapat alamat nya.."

"Telfon aja kali yah??" Jisoo mengambil ponselnya menatap bambam. "Yaudah telfon aja, dia juga jam 10 ada janji lagi.." tukas bambam setuju. Jisoo mengangguk mulai menelfon Lisa, tapi tak di angkat, sementara bambam ke dapur untuk membuat air panas. Dan kembali meletakkan di depan jisoo.

"Tau aja kalau belum sarapan.." jisoo memakan sesuap nasi goreng buatan bambam. Lalu kembali fokus dengan ponsel nya menelfon Lisa.

"Gimana?? Di angkat gak??" Jisoo menggeleng. "Udah 5 kali gak di angkat juga.."

"Masih tidur kali, tapi coba lagi..." Jisoo mencoba nya lagi, dan menekan icon speaker agar bisa di dengar bambam yang juga ingin mendengar nya.

"Halo.."

The Girl, I Want Her (Jenlisa)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang