BRAKKK
"APA YANG LO LAKUIN KE ADEK GUE BANGSAT?"Zander mendobrak kencang pintu ruangan rapat di kantor Max hingga membuat atensi semua orang yang berada disana mengalihkan pandang ke arah Zander.
"Apa yang dilakukan anak bodoh itu disini?" Desis Max pada seketarisnya.
"Tuan muda memaksa masuk untuk menemui anda, tuan." Ujar Sang seketaris.
Nafas Zander mengebu-ngebu tak kuasa menahan emosi yang akan meledak saat ini juga. Ia berjalan dengan langkah tegasnya ke arah Max lalu menarik kuat kerah bajunya hingga Max terbangun dari duduknya. Tahu akan terjadi keributan, seluruh karyawan dan rekan kerja keluar menyisakan Max dan Zander berdua di dalam.
"Dasar anak tidak tahu diri apa yang kamu lakukan ke ayahmu sendiri bajingan!!"
Zander tertawa miring, "Ayah? anda mabuk Tuan Maximilian Argantara, dengan tidak malu menyebut dirimu seorang ayah setelah membuat anak kecilnya menunggu berjam-jam di tengah kota seorang diri? Asal anda tahu tuan Maximilian yang terhormat, bajingan sesungguhnya adalah dirimu!"
Max menyentak tangan Zander dari kerahnya dengan kasar, "apa maksudmu? Aku menyuruh Tobi untuk menjemputnya tadi siang."
"LALU KENAPA LILY BISA MENUNGGU ANDA DI TAMAN SAMPAI MENJELANG MALAM BERSAMA ORANG ASING?!!! Anda pandai sekali berbohong Tuan."
"Gadis itu yang berbohong padamu. Jelas-jelas tadi siang aku menyuruh Tobi un―"
BUGHH
"Hentikan omong kosong mu itu, sialan. Jangan pernah sekali kali anda menghina adik saya dengan mulut busukmu itu. Aku bersumpah ketika aku mendengar sendiri mulut anda merendahkan Lily, saya sendiri yang akan membunuh anda dengan tangan saya sekali pun darah menjijikan di tubuhmu mengalir di tubuhku.""Dan ingat ini tuan Maximilian yang terhormat. Jangan pernah libatkan Lily dalam kebencianmu, cukup aku tidak yang lain termasuk wanita itu."
Setelah mengatakan itu Zander pergi keluar begitu saja. Seketaris Max yang memang masih berada di depan pintu ruang rapat bergidik ngeri melihat amarah Zander ketika melewatinya.
"Tuan, anda tidak apa-apa?" Tanyanya panik saat melihat Max mengusap darah di ujung bibirnya.
"Aku menyuruh Tobi untuk menjemput bocah itu, apakah dia tidak menjembutnya?"
James tampak bingung, "Tidak, Tuan. Bukankah saya tadi sudah bilang bahwa mobil yang Tobi kendari bannya bocor? Anda sendiri yang bilang akan memesankan taksi online untuk Nona Lily."
Mimik wajah Max berubah lantas ia mengusap wajahnya kasar karena lupa masalah itu.
"Sial."
"Apa anda lupa?"
"Diam James. Siapa yang menyuruhmu bicara." Seru Max kesal membuat James kicep seribu bahasa.
Max memeriksa ponselnya yang sedari tadi siang belum ia buka dan berapa terkejutnya ketika melihat banyaknya misscall dari Lily. Anak itu pasti ketakutan menunggu lama sendiri disana.
"Bodoh, aku tak bermaksud... "
Di satu sisi Zander terlihat menelfon seseorang, wajahnya terlihat serius dan menyeramkan.
"Pergi ke markas Black Cobra sekarang.""...."
"Bantai mereka semua."
"Tuttt."
••••Kesokan harinya Zander dan teman temannya terlambat datang ke sekolah dan dihadang oleh Pak Agas guru BK kebanggaan SMA Rajawali untuk menghadap ke tiang bendera.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANTEROS: Playing With Me
De TodoZanderion Rasalas Argantara, seorang wakil ketua geng motor terbengis di seluruh negeri. Lelaki tampan bak dewa yunani dengan sifat dingin, kejam, kasar, dan berdarah dingin. Karena ketampanannya banyak sekali para gadis untuk mencoba mendekatinya...