XXI -Ghosting?-

44 3 0
                                    

Aku dan handphone ku mempunyai chemistry luar biasa hari ini. Kami tak terpisahkan. Aku seharian mencari kalimat kalimat, ungkapan, puisi prosa serta sajak tentang ikan. Sungguh analogi ikan ini mengusikku sejak field trip kemarin. Oh iya, saat ini aku ada bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan bandara nya Balikpapan. Kenapa? hufftt antara bahagia dan sedih, kedua orang tuaku berkunjung! Ditambah lagi seseorang, my love and hate relationship, Adrian! Jadi akhirnya mereka tidak terlalu memusingkan perihal aku yang pergi merantau ke Balikpapan lagi. Karena, Adrian Kakakku tersayang juga akan tinggal disini. Mengurus pekerjaan nya dari sini dengan dalih bahwa saat ini semuanya tetap bisa ia kendalikan dari jarak jauh. Tidak masalah sih sebenarnya hanya saja aku tak terlalu suka berlama-lama berada disekitar Kakakku. Gaya hidup kami berbeda. Dia itu playboy cap mata gajah! Melihat cewek cantik dia tak bisa! dia lemah terhadap kecantikan dan keanggunan seorang wanita! tapi tak cukup satu, hati nya terlalu rapi dia potong dan dibagikan nya ke wanita yang lain. Aku sebagai seorang wanita tak tahan melihat ini. Kalian tahu meme buaya di Instagram atau di tiktok? Orang itu adalah salah satu yang cocok cosplay jadi pemimpin geng para buaya tersebut. Aku sempat curiga apakah aku mengalami patah hati menyebalkan ini karena karma dari perbuatannya kah?

Itu mereka! orang-orang yang kusayangi! Aku menghamburkan diriku kepelukan Mamah dan Papah. Adrian kemudian muncul belakangan setelah mengurus semua bagasi. Setibanya di rumah tante Suci, Mamah dan Papah terlihat berdecak kagum. Bagaimana tidak, rumah tante Suci jauh berbeda dengan rumah kami. Rumah ini bernuansa etnik namun dipoles dengan sangat modern. Almarhum suami tante Suci yang memang seorang seniman asli Kalimantan juga merupakan seorang Arsitek. Aku meninggalkan para orang tua untuk berbincang-bincang, kembali ke lantai atas paviliun tempat ku sembari mengecek keluar pagar. Tadi, sepertinya ada mobil berhenti tepat di depan pagar. Aku sangat familiar dengan mobil itu walaupun tidak melihat jelas nomor plat nya. Tapi sekarang tak ada apapun dibalik pagar. Apa itu dia? apa yang dilakukan nya disini disaat jam kerja?

Jangan menganggap aku halu ya,,, kalian pun yang semisal terbiasa melihat mobil seseorang apalagi hampir tiap hari, pasti jika bertemu dijalan atau berpapasan akan langsung menebak oh itu mobilnya si A si B si C, ditambah jika mobilnya pun termasuk jenis mobil eropa yang setahuku termasuk jarang kutemui disini. Satu lagi yang meyakinkan ku jika itu adalah dia yakni di bagian kaca belakang mobilnya ada stiker pink bulat dari sebuah klub malam termasyhur kota ini, di mobil Niko ada juga stiker itu yang awalnya membuat ku mengira dia seorang 'blink'.

Adrian mengekoriku ke paviliun berkata kepindahannya ke kota ini juga atas permintaan kedua orang tua kami.

"Asal lu gak ikut tinggal bareng disini sih" Kataku.

"Masing-masing kita menjalani hidup sesuai keinginan kita sendiri, tak boleh ada pihak yang ikut campur perihal gaya hidup, kebiasaan, apapun!" Sambungku sengit. Tentu saja aku tak mau kakakku mengusik kesenangan hidup yang baru saja kunikmati disini.

"Gue setuju" Sahutnya.

"Gue juga gak suka style gue lu usik, lu atur. Lagipula gue gak masalah semisal lu keberatan dengan kehidupan gue lagipula selama ini kan sudah begitu. Kita lanjutkan....". Kemudian kami bersalaman tanda kesepakan sudah didapat, dilanjut saling merangkul karena akhirnya kami tinggal berdekatan, maksudnya di kota yang sama. Setelah menghabiskan cukup banyak waktu bertemu berbincang bahkan makan siang bersama, kedua orang tuaku pamit ke Hotel. Rencananya mereka menginap satu malam disini di Salah satu hotel di depan bandara. Besok pagi-pagi sekali mereka kembali ke Jakarta, banyak yang harus di urus karena ini bukan weekend kata Papah. Aku ikut menemani mereka ke Hotel, sementara Adrian sudah pergi entah kemana. Pikirku dia mulai menjelajahi seisi kota yang belum sempat dia lakukan beberapa waktu lalu ketika pertama kali ia kesini.

Pagi hari di Bandara banyak sekali wejangan kudapat dari kedua orang tua ku yang kurespon dengan 'Iya Mah' dan anggukan. Aku mengerti mereka masih sangat merindukanku dan tak mau kembali secepat ini namun keadaan yang kurang mendukung. Lagian kenapa juga sih ambil momen kesini nya gak pas senggang gitu biar banyak waktu buat quality time. Akupun berangkat kerja dari hotel, Adrian mengantarku pagi ini.

Sesampainya di kantor aku berpapasan dengan Pak Juni. Niat hati ingin mengenalkan dia dan namun sayang Adrian sudah melaju.

"Pagi Lila". Sapanya.
"Hai Pak Jun, Pagi". Balasku.

Dia keruangannya, dan aku ke ruanganku. Departemen kami berada di lantai tiga kantor ini berseberangan dengan Departemen HRD. Ada lima karyawan termasuk aku di SHE, enam dengan Pak Juni. Ruangannya yang paling besar yang berada di ujung. Menyenangkan diruangannya jika tirainya dibuka karena disuguhi pemandangan laut. Ruanganku luasnya hanya sepertiga dari ruangan bos ku. Pemandangan nya adalah atap-atap rumah warga sekitar hehehe tapi aku bersyukur punya ruangan kerja sendiri. Selain bisa lebih fokus, aku bebas mengatur tata letak perkakas kerja ku. Oh Iya, sebagai seorang pegawai SHE kami adalah orang-orang yang dijadikan rule model di lingkungan kantor ini. Hal-hal kecil pun kami harus mencontohkan semisal penataan ruang kerja. Kami menerapkan 5S yang merupakan istilah Jepang untuk menggambarkan secara sistematik praktik housekeeping yang baik. 5S yang merupakan singkatan dari 5 kata dalam bahasa jepang yang diawali oleh huruf S; Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu, Shitsuke. Dalam bahasa Indonesia, kita bisa menterjemahkan 5S sebagai 5R; Seiri (Ringkas), Seiton (Rapi), Seiso (Resik), Seiketsu (Rawat), Shitsuke (Rajin). 5S adalah filosofi dan cara bagi suatu organisasi dalam mengatur dan mengelola ruang kerja dan alur kerja dengan tujuan efesiensi dengan cara mengurangi adanya buangan (waste) baik yang bersifat barang atau peralatan maupun waktu. Tak cuma di ruangan ku, di kamarku pun hal ini kuterapkan walau hehehe terkendala 5L; Letih, Lemah, Lesu, Lunglai dan L yang terakhir LAZY!

Sangat bersemangat aku masuk kerja hari ini. Tak lain tak bukan karena ingin bertemu Niko hari ini. Beberapa malam aku memimpikan sisik dan sirip sudah tumbuh ditubuhku. Ah, nelayan sialan itu. Ingin ke lantai atas memastikan keberadaan nya tapi rasanya kok seperti aku yang ambisius,, Dari chatting kami yang terakhir harus nya kan dia yang berusaha mencari ku, bukan sebaliknya. Apakah dia sudah sadar dari mimpi buruk nya a.k.a aku? pernyataan di chatting itu apa candaan kah? OMG aku overthinking!









Office Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang