Dua insan sedang duduk diatas rooftop sekolah sambil memperdebatkan hal yang tidak penting.
Sekolah sudah pulang sedari tadi, tetapi mereka berdua enggan beranjak meninggalkan sekolah dan memilih untuk ke rooftop untuk mengerjakan tugas.
Rooftop sengaja dibuat lengkap dengan kursi panjang dan meja agar bisa buat nugas dan tidur. Tetapi ada saja anak Osis yang suka mindahin dengan alasan kebersihan.
"Sha tadi gw liat si jarwo ngejar si adit lagi" ucap Haidar
"Lu bisa diem gasi? gw lagi nugas"
"iya elah galak amat. Mau gw bantuin ga?"
Shana memicing, "Tumben. Gausah deh"
Haidar beranjak dari duduk nya, lalu berjalan menuju pintu keluar, membuat Shana mengernyit bingung. "Mau kemana lo? ikut, gw jangan tinggalin dong"
"Mau turun kebawah bentar elah, mau sholat Ashar dulu. Lo lagi ga sholat kan? tunggu sini dulu sampe gw balik. Habis itu kita langsung pulang, udah sore."
"Okey"
Ya, siapa sangka pertemuan tak sengaja tahun lalu membuat mereka menjadi teman akrab. Ada yang tanya, apakah Shana dan Haidar pacaran? jawaban nya tidak. Hanya sebatas sahabat.
****
Haidar memasuki rumahnya, hal pertama yang dilihat nya adalah dua adik nya sedang bermain bersama. Menyadari keberadaan Haidar, si bungsu alias bernama Mysha, langsung berlari memeluk Haidar, yang langsung disambut hangat oleh lelaki itu.
"Icha nungguin abang lama banget." sungut Mysha.
Haidar terkekeh, lalu mengelus pucak kepala adik perempuan nya itu, "Oala icha nungguin abang pulang? maaf yaa abang gabisa main bareng sama Icha."
Mysha merunggut kesal, lalu memeluk kaki kakak laki laki nya itu. "Abang belum mandi kan? ayo, Icha mau ikut abang mandi"
Haidar mendelik, "Heh siapa yang ngajarin?"
"Bang Galih."
"Kok gua sih bangsat?!" Galih yang merasa namanya di cemarkan langsung misuh misuh tak terima.
Haidar langsung membekap mulut adik laki laki nya itu. Bisa bahasa kalau Mysha meniru nya. Adik nya yang satu ini memang agak agak.
Galih mencebik, ia melepaskan bekapan tangan kakak nya paksa, "Tangan abang bau seblak. Pasti tadi habis nyeblak tapi ga bagi bagi."
"Emang bansos? bagi bagi."
"Yaa sebagai abang yang baik kan harus peka, membelikan adik kesayangan nya ini," ucap Galih dengan nada menggelikan.
"Itu lo nya aja yang mau gratisan. Beli sendiri sana, jangan males."
"Gue ga males bang, cuma lagi mode hemat daya aja."
"Alesan aja lo debu angkot."
Keduanya beradu mulut sampai tak menyadari ada anak kecil yang memandangnya polos.
Kalian nanya orang tua Haidar ada dimana?
Orang tua Haidar sibuk bekerja. Baik itu mama atau papa nya. Dan seketika lupa jika mereka punya anak yang butuh kasih sayang. Haidar sebenarnya tak masalah, tetapi ia merasa kasihan dengan kedua adik nya. Galih yang masih duduk di bangku SMP, dan Mysha yang duduk di bangku kelas 2 SD.
***
Apalagi reyhan baik
Reyhan
|Woi HaidarrDaiz
|Haidar
|DarFebio
|DarReyhan
|Telur DadarFebio
|Muncul lo telur dadarHaidar
|BANGSATT
|APAAN TELUR DADARDaiz
|Terus gue harus manggil lo apa?
|Haid?Reyhan
|HAIDFebio
|AWOKAWOK HAIDHaidar
|Ini lebih BANGSATTReyhan
|Cepet Dar tempat biasa, taruhan nya gede nih lumayanDaiz
|Cepet HaidFebio
|Daiz typing lo awikwok***
Haidar mengambil jaket dan kunci motor miliknya. Dengan pelan, ia memeriksa kamar adik adiknya terlebih dahulu. Memeriksa apakah adiknya itu sudah tidur atau belum.
Setelah memastikan Icha sudah tidur, Haidar berjalan menuju kamar Galih. Ternyata bocah SMP tengil itu masih bermain game di gadget nya. Menyadari keberadaan kakak nya, Galih langsung melempar Hp nya disertai cengiran menyebalkan.
"Bagus ya, jam segini masih main game."
Galih merengut, "Bagus ya, jam segini mau pergi balapan. Tak aduin ke Papa nih."
Haidar mendelik tajam. Jangan sampai Galih mengadukan ke Papa nya, urusan nya bisa panjang nanti. Secara kan, adik laki laki nya ini sangat cepu apabila sudah bersangkutan dengan Haidar.
Haidar tersenyum sabar, "nanti pulang tak bawain jajan deh. Mau nitip apa?"
"Heleh, pulang tengah malem ya gue udah tidur dong bang."
"Yakan jajan nya bisa buat besok."
"Gamau"
Haidar mengacak rambutnya frustasi. Susah kalau beradu mulut dengan adik laki laki nya ini.
"Yaudah nanti abang kasih uang jajan satu minggu."
"Oke setuju."
Haidar menghela nafas lega. Ia langsung menyamber helm nya dan segera memacu motor ninja nya menuju tempat balapan.
Tbc
mw ngomong apalagi gtw
17 maret, 2023
KAMU SEDANG MEMBACA
BLUE TRACKS
Подростковая литература(Lintasan biru) "Apa jadi Atlet Renang itu sesuatu yang ga bisa dibanggain?" *** "Lantas lo mau apa?" kesal Haidar pada gadis di depan nya ini. "Besok lo harus tembak gue di rooftop sekolah." Gadis gila. *** Ini hanya kisah seorang atlet renang y...