8. Jadian

24 18 62
                                    

Haidar tak bisa menyembunyikan keterkejutan nya, "Ngga mungkin."

Shana mengedikan bahu, "Yaa dunia memang sekejam itu."

Haidar baru menyadari. Nama panjang Shana adalah, Olivia Tashana Wijaya. Gadis itu menggunakan nama depan nya sebagai samaran, kenapa ia tak menyadari itu.

Haidar terkekeh, "Haha lo unik. Cara lo mengekspresikan suka sama gue dengan cara antimainstream."

Shana tersenyum, "Maaf kalo bikin lo kesel, maaf bikin lo terluka juga. Jadi?"

"Jadi apanya?"

Shana mendecak, "Dahlah, gajadi. Lo ga peka. Ayo pulang aja."

Saat hendak melangkah, tangan nya dicekal oleh Haidar, "Jadi si Oliv ini ngambek hm?"

"Au ah."

"Jadi lo mau ga jadi pacar gue? hm?"

Shana terdiam di tempat. Tatapan mereka bertemu. Shana merasakan pipinya memanas, ia mengalihkan pandangan agar Haidar tak melihat pipinya memerah, "Iya."

Haidar terkekeh, "Gue boleh peluk lo kan?"

"Boleh."

Haidar tersenyum lebar, lalu ia memeluk Shana, dan dibalas pelukan tak kalah erat oleh gadis itu. Shana diam diam tersenyum manis saat berada di pelukan lelaki itu.

"Oasu, kalo ending nya gini mending tadi gausah dihadang segala," kesal Daiz

"AAAA TEMEN GUE OFFICIAL," ucap teman teman Shana bersamaan

"Lo suka Haidar tapi lo nyelakain Haidar tadi malam maksud nya apa si?" tanya Reyhan.

"Ma-maaf. Gue harus ngelakuin itu biar gue menang. Gue bener bener minta maaf Dar."

Haidar tersenyum, "Oliv di race balap sama Oliv yang ada di depan gue jauh berbeda haha."

"Coy, gue bertiga pulang dulu ye, tadi lupa bayar cilok karna ngejar Shana tadi"

Haidar mengeluarkan uang dari dalam saku celana nya, "Maapin gue ya ngerepotin kalian. Nih buat bayar cilok."

"Lah kebanyakan ini mah. Sisa nya?"

"Buat lo bertiga, buat jajan lagi yaa gapapa. Asal jangan buat maksiat."

Reyhan, Febio, dan Daiz langsung sumringah, "Wiih, makasi Thr nya ya Haid. Selamat atas jedor nya kalian."

Gea menatap tiga jamet itu iri, "Lah buat kita mana?"

Shana menimpali, "Lo beli cilok juga?"

"Yaa enggak sih, tapi kan kita pengen jugaa."

"Dasar betina, liat duid aja pada rese," ucap Daiz

"Sirik mulu lo."

"Udah udah. Ini buat kalian, sana beli cilok bareng bertiga," ucap Shana menengahi

Gea, Kiara, dan Tamara tersenyum senang menerima uang dari Shana, "Makasi sayangku cintaku, kita pamit pulang dulu yaa. Selamatt menempuh jalan baru."

"Emang jalan lama kenapa? belum diaspal?" ucap Reyhan

"Udah paling bener diantara kalian yang paling kalem Febio doang sih," ucap Kiara.

Haidar menatap kepergian mereka geleng geleng kepala heran. Tiba tiba tangan nya dicekal dan ditarik menuju shofa. "Lo diem disini dulu, gue mau turun ambil kotak P3K di Uks. Itu plester lo harus diganti."

***

Selepas pulang dari Uks, Shana mendudukan diri nya di kursi, lalu ia menyuruh Haidar untuk menatap nya. Dengan telaten, ia mulai mengganti kapas dan plaster pada luka kekasih nya itu. Luka nya cukup lebar membuat Shana meringis sendiri.

BLUE TRACKSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang