Gavin mengepalkan tangan nya emosi, "Haidar, denger. Ayah ulangi lagi. Kamu milih nerusin perusahaan ayah atau jadi atlet renang?"
"Atlet renang."
"HAIDAR BINTARA DHARMA."
"AYAH! APA SALAH NYA AKU MILIH JALAN SENDIRI? Aku bukan robot yang harus selalu diatur kapan aja."
Bukkk
Haidar meringis. Memegang pipi nya yang baru saja dihantam tangan kekar ayah nya.
"Apa jadi Atlet Renang itu sesuatu yang gabisa dibanggin?"
Gavin terdiam mendengar penuturan anak nya. "Besok ikut ayah, kerumah Kakek."
Haidar menatap ayah nya nanar, lalu melenggang pergi. Ibu Haidar langsung memberikan tatapan tajam kepada suami nya dan segera menyusul anak laki laki nya itu.
***
Drrttt Drtt Drtt
Suara berisik ponsel terdengar di kamar Haidar. Ternyata panggilan telepon bertubi tubi itu dari kekasih nya.
"Hallo??"
'WOYYYYYY'
Haidar refleks menjauhkan handphone nya. Ia memegang kuping nya yang berdenyut.
"Woy woy woyy kenapa lo diem aja?"
"Kenapa tadi ngegas?"
"M-maaf. Lo marah? maafin gue"
Haidar terkekeh, ini terlalu lucu.
"Ngga. Kenapa nelpon? katanya gue disuruh nelpon mimi peri aja"
'Ish. Lo di chat ga dibales, jadi gue nelpon. Barangkali lo belum nyampe rumah'
"Cerita nya khawatir atau gimana hm?"
'Idih kepedean. Udah sana lanjutin nelpon mimi peri nya. Gue tutup'
"Eh jangan ditutup dulu. Besok libur, mau jalan nggak?"
'Pake nanya lagi'
"Gamau?"
'Ya mau lah'
Haidar terkekeh di telepon, membuat jantung hati Shana berdisko ria.
"Besok sepulang dari rumah Kakek, gue jemput."
'Hm'
Haidar memutuskan telepon sepihak. Tiba tiba Atensi nya teralihkan kala mendengar ketukan pintu.
Tok tok tok
"Nak, ini mama. Buka pintu nya."
Tak lama pintu kamar pun terbuka, dan terpampang lah pemilik kamar dengan wajah kusut nya.
"Kamu gapapa kan?"
"Hm"
Serfia berbinar kala ia mulai memasuki kamar anak pertama nya itu. Piala piala tersusun rapi beserta medali. Ada foto foto Haidar tengah menjuarai perlombaan renang, dan foto Haidar masih kecil.
KAMU SEDANG MEMBACA
BLUE TRACKS
Teen Fiction(Lintasan biru) "Apa jadi Atlet Renang itu sesuatu yang ga bisa dibanggain?" *** "Lantas lo mau apa?" kesal Haidar pada gadis di depan nya ini. "Besok lo harus tembak gue di rooftop sekolah." Gadis gila. *** Ini hanya kisah seorang atlet renang y...