4. Balapan

26 21 68
                                    


Haidar dan ketiga teman nya sedang berada di warkop belakang sekolah. Sudah menjadi tempat favorit mereka untuk nongkrong. Selain tempatnya sejuk dan nyaman karena banyak pohon rindang, mereka juga sudah mengenal baik pemiliknya, yaitu Mang Mamat.

"Abang abang sekalian, jangan lupa nanti malam di tempat biasa"

"Dar lo harus dateng, ada orang yang nantang lo balapan malam ini."

"Seberapa hebat dia?"

"Katanya sih dia jago banget, menang berkali kali sampe ditakuti. Tapi lo hati hati, dia juga suka licik."

Haidar terkekeh pelan, "Cih. Lets see."

"Haid lo masih suka Shana?" tanya Reyhan.

Plakkk

"Bangsat," ringis Reyhan memegangi kepala nya yang baru saja digelpak.

"Sekali lagi lo manggil Haid lagi, tak gorok sekalian"

"Ustadz liat ini ustadz."

"Gue mandang lu tuh kasian bro. Cari yang lain kek."

"Emang ada yang mau sama Haidar yang kelakuan nya dibawah standar gini," ucap Daiz

"Tapi kan lebih ganteng gue daripada lo."

"Ya jangan diperjelas gitu lah."

"Macam budak budak lo berdua. Mending makan nih keburu dingin," ucap Febio.

"Budak bukan nya orang yang suka ngga denger?" tanya Haidar

"ITU BUDEK TOLOL"

"Trus yang buat make up apaan?"

"ITU BEDAK ANJING"

"Tutorial menghapus Haidar dari cache kehidupan gimana ya tuhan" ucap Daiz pasrah.

****

Haidar membuka pintu gerbang rumah nya, lalu segera memarkirkan motor kesayangannya di garasi karna hujan mulai turun. Ia mengernyit bingung ketika knop pintu nya tidak bisa dibuka. Sialan. Pintu nya dikunci.

Ia baru teringat memiliki kunci cadangan, lalu ia merogoh saku nya, mengobrak abrik tas nya, naas nya tidak ada.

Tok tok tok

"Galih woyy buka anjirr."

Sudah puluhan kali ketukan sampai mengganggu tetangga, tak ada satupun yang membukakan pintu. Ia juga sempat menelpon adik nya itu, namun tidak aktif

Haidar menjadi overthinking dan khawatir. Apakah adiknya itu belum pulang? atau?. Haidar mengacak rambutnya kasar, ia mencoba ke rumah tetangga nya, tak peduli jika baju nya akan basah terkena hujan.

Bertanya apakah beliau melihat adiknya atau adiknya sedang pergi? namun jawaban nya sama, tidak melihat. Ia menyesali tidak membawa kunci cadangan.

Tok tok tok

"Mysha di dalem?, kalau mysha di dalem coba katakan peta!"

Haidar mencoba untuk mengetuk nya lagi, berharap ada orang di dalam. Ia juga mulai kedinginan sekarang.

"Galih sialan. Buka anjing!!"

Gedoran pintu kesekian kalinya, barulah pintu terbuka dan muncul lah Galih dengan wajah bantal nya sembari membawa sapu.

"Gausah ngegas kali bang, dikira tadi kang paket, ini mau tak gebug."

Galih menatap kakanya dari bawah hingga atas, "Lah bang kenapa basah kuyup? habis main estafet air?"

Haidar mengusap wajahnya kasar, "Kenapa tadi abang ketuk pintu ga buka? kenapa tadi abang panggil ga jawab? lo kemana aja dari tadi?"

"Tidur."

Oke fine! seperti nya akan ada yang marah besar malam ini.

***

Setelah memastikan semuanya sunyi, Haidar turun perlahan ke lantai bawah, lalu ia menyamber jaket kulitnya dan kunci motornya. Ia ada jadwal balapan malam ini.

Ia menengok ke kamar Mysha, terlihat adik perempuan nya itu sudah masuk ke alam mimpi. Lalu Haidar berjalan ke kamar sebelahnya, tepatnya kamar Galih.

Saat akan membuka knop pintu, tiba tiba

BAAA!!

"ALLAHUMA LAKASUMTU."

"AHAHAHAHA"

"Sttt diemm nanti Mysha bangun goblok," ucap Haidar setengah berbisik

"Ooh iye."

Plakk

Haidar menggeplak kepala Galih kesal, "Sopan gitu ngagetin orang tua pake topeng joker?"

Galih mengaduh, lalu ia melepas topeng jokernya yang sengaja ia pakai untuk menjahili abang nya itu.

"Nah loh balapan lagi, ck ck."

"Udah diem cil. Sana tidur."

"Bang kapan kapan gue diajak dong bang, ganteng doang ngajak adiknya pelit."

"Gausah ngaco."

"Hus hus sana pergi sana! ditunggu kekalahan nya bang. Bodo amat."

Setelah itu Galih menutup pintu kamar nya kasar. Haidar hanya geleng geleng kepala. Ada aja kelakuan.

***

"Yo bro! baru dateng nih jagoan nya," ucap Reyhan sembari menepuk pundak nya.

"Gausah basa basi, mana lawan yang kata lo hebat banget itu?"

"Santai. Ngopi dulu sini."

Saat akan bergabung dengan teman teman nya itu, tiba tiba ada seseorang yang menghampiri nya. Tidak terlalu jelas wajah nya karena orang itu memakai helm.

"Mr. H? benar?"

"Benar. Dan anda?"

Orang tersebut mengulurkan tangan nya, "Oliv."

Haidar menjabat tangan itu sejenak. Cewe ternyata.

"Sampai jumpa di race. Gue tunggu kekalahan nya."

Haidar paham. Ternyata gadis inilah yang menantangnya balapan.

"Jadi, lo yang katanya balapan suka licik huh?"

Gadis itu tersenyum di balik kaca helm nya, "Nuduh hm?"

***

Gadis cantik berpakaian kurang bahan sudah bersiap di garis start sembari memegang bendera. Hitungan ke 3, keduanya langsung melesat secepat kilat. Dilihat lihat keduanya memang imbang.

Kini keduanya berdampingan. Sejenak saling tatap menatap tajam satu sama lain. Haidar berhasil mendahului, Oliv yang tak mau kalah pun mempercepat tarikan gas motornya dan berusaha mengejar Haidar.

BRUMMM!!

Garis finish di depan mata. Haidar menambah kecepatan gas nya dan berhasil memasuki garis finish terlebih dahulu.

Lalu ia berjalan menuju gadis itu yang nampaknya baru saja tiba di garis akhir

"Cih, sombong di awal doang. See? gue yang menang. Kali ini gue masih baik, gue ga minta apapun dari lo."

"Besok"

Haidar mengernyit bingung.

"Besok balapan lagi sama gue. Gue nantang lo sekali lagi."

"Hahaha, masih punya nyali juga lo. Oke bagus, berani. Sampai jumpa besok." Lalu Haidar melenggang pergi meninggalkan gadis itu.

Sedangkan gadis itu terkekeh pelan, "Bocah tengil."

Tbc

maapin kalo ada yang salah, author ga ada pengalaman ikut balapan, atau nonton balapan liar😭

biasanya sih nonton MotoGp awikwok bett😭

BLUE TRACKSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang