Sebuah cerita tentang seorang CEO muda bernama Alexander Seokjin Kim yang kini berusia 32 tahun bergelut menyibukkan diri dengan karir dan pekerjaanya bernama J-Kim Corp yang dibangun atas usahanya sendiri selama 6 tahun bertemu dengan seorang wanit...
Ponsel milik Seokjin berbunyi, dengan nyawa setengah sadar, ia mencari letak hpnya dan mengangkat telepon dipagi hari.
"Hyung, kau ada dimana? Bukankah nanti kau akan pulang? Eomma dan Appa sudah menunggu di Villa."
"Masih jam 7 pagi tae, apakah kau kurang kerjaan hah telepon pagi-pagi sekali?"
"Ya hyung! Pokoknya cepat ke sini, aku tak mau mendengar celotehan eomma di pagi hari."
Tanpa menunggu jawaban dari Seokjin, sang adik langsung menutup teleponnya, "Yak! Taehyung! Haish, dasar anak ini."
"Siapa?" dengan nyawa setengah sadar dan tubuh masih memeluk Seokjin dengan suara husky khas bangun tidurnya, Jisoo mendongakan kepalanya ke atas.
"Ah maaf apakah aku membangunkanmu?" jawab Seokjin dengan mengelus rambut Jisoo lembut dan hanya dibalas anggukan sebagai jawaban, "Maaf, adikku tadi menelponku untuk pulang ke Villa."
"Jam berapa sekarang?"
"Sekarang jam tujuh pagi, aku akan ke Villa tiga jam lagi, kamu ikut denganku ke Villa kan?"
"Bagaimana kalo aku tidak mau? Tubuhku masih remuk jin, kamu bermain brutal semalam," sahut Jisoo dengan nada kesal dan hanya dibalas kekehan kecil kekasihnya, "Maaf sayang, kita akan mulai hubungan jarak jauh, aku perlu mengisi asupan," jawabnya santai.
"Huh, terserah mu lah, biarkan aku tidur sebentar lagi Jin, aku akan membantumu mengemasi barangmu juga nanti."
Mendengar itu membuat Seokjin terkekeh gemas dan memberikan kecupan kilat di bibir sang kekasih, "Terima kasih."
Kini tak terasa jam sudah menunjukan pukul sembilan pagi waktu Paris, masih ada satu jam lagi sebelum mereka pergi meninggalkan apartemen ke Villa milik keluarga Seokjin.
Setelah mereka mandi dan sarapan bersama, kini baik Seokjin maupun Jisoo menikmati waktu mereka untuk bersantai sejenak dan menikmati udara Paris di pagi hari dari balkon apartemen Jisoo dengan saling memeluk manja dan memegang segelas champagne.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Bukankah dunia ini terlalu sempit?" celetuk Seokjin tiba-tiba yang masih memandangi suasana kota Paris, "Maksudmu?" balas Jisoo dengan mendongak ke arah Seokjin mengernyitkan dahinya tanda tak paham atas pertanyaan sang pria yang kini menjadi kekasihnya itu.
"Aku bertemu denganmu di kota Paris, Ibuku mengenalmu dengan baik, sahabatmu adalah teman satu circle adikku, sahabat priamu adalah partner kerjaku, mantanmu dan mantanku kini telah menjadi tunangan dan akan menikah."
Jisoo mengangguk setuju, "Bukankah takdir memang selalu datang dengan cara yang tak terduga?" lanjut Jisoo, "Hm," Seokjin berdehem sebagai jawaban.
"Apakah aku akan dikenalkan ke orangtuamu nanti jika dirimu berkunjung ke Korea?" tanya Seokjin kepada Jisoo dengan tangan melingkar diperut kekasihnya.