Guys yuk vote, jangan cuma jadi silent reader ya!
Happy reading!✨
Paris - France
"Apakah dia masih belum selesai? Sudah aku suruh untuk stand by masih saja belum selesai" ucap Lalisa di luar pintu apartemen Jisoo sembari ia mencoba menghubunginya karena sebentar lagi ia bisa terlambat untuk pergi ke kantor.
Suara pintu terbuka dan menunjukan seseorang yang sudah ditunggu Lisa sedari tadi akhirnya muncul, "Hai, um, kau kenapa datang cepat sekali sih? Wait-wait." kembalinya lagi untuk mengambil tas dan beberapa dokumen di nakas wardrobe nya.
"Oh my god! Persetan dengan meeting pagi buta ini, aku jadi tak bisa leluasa untuk dandan kali ini Lis."
"Kau tetap cantik Miss, sudah ayo cepat kau tahu kan meetingnya akan dimulai 30 menit lagi? Kita sudah tidak ada waktu sekarang," ucap sang Asisten sembari menarik lengan Jisoo dengan paksa karena Bosnya yang sedari tadi berkaca di depan cermin itu.
"Baiklah, bagaimana outfit ku hari ini Lis?" tanyanya dengan penuh harap, karena ia merasa tidak terlalu percaya diri dengan tampilannya pagi ini.
"You look gorgeous as always, Miss Kim," balas sang Asisten dengan tulus. Pasalnya Jisoo selalu tampil cantik kapanpun dan dimanapun ia berada jadi benar kata sang Asisten jika dirinya terlihat sangat cantik pagi ini.
"Benarkah? oh ya, tolong mampir beli kopi dulu ya Lis seperti biasa."
"Siap, Miss." lanjut mereka menuju ke mobil dan mampir ke starbucks di samping kantor mereka.
Hari ini adalah hari penting bagi Jisoo, pasalnya ia merupakan penanggung jawab utama untuk pagelaran Paris Fashion Show kali ini, sebagai Executive Brand Director Dior, Ia telah ditunjuk oleh Direktur Paris Fashion Show untuk memimpin acara tahunan tersebut di Paris akhir tahun ini.
Sebenarnya Jisoo ingin menolak karena dia benar-benar sudah kewalahan dengan pekerjaannya akhir-akhir ini, karena selain menjadi Executive Brand Director Dior, dia juga mengelola beberapa branch butik milik keluarga Bethany di Paris dan juga Korea selain itu ia juga menjadi Global Ambassador model untuk Dior Beauty.
Maka dari itu, dia sudah sangat lelah dengan pekerjaannya sekarang. Sebenarnya Ia ingin resign beberapa waktu nanti dan ingin fokus untuk mengurusi Branch Butik dan berkarya sebagai seorang Desainer saja mengingat sewaktu muda Ia mengambil jurusan Fashion Design di Royal College of Art London.
"Baiklah, kita sudahi rapat hari ini," ucap sang Director itu atau yang biasa dipanggil Jisoo.
"Persiapkan diri kalian masing-masing karena kini tinggal sebulan lagi acara akan dimulai, oh ya, untuk masalah undangan tolong berikan softcopy melalui email ya Jihyo karena aku mau double check," titah Jisoo kepada Kepala Divisi PR.
"Baik Miss Kim, akan saya lakukan langsung setelah meeting ini selesai," balasnya sopan.
"Hm, good job everyone, let's take a good rest, and see you." ucapnya sembari mengemasi barang-barangnya dan langsung mengambil hpnya untuk menelpon sang asisten untuk dijemput karena Ia sudah lelah seharian ini.
Seoul, Korea
"Hyung." sambil membuka pintu kantornya dan menghampiri sang kakak.
Dengan terkejut sang kakak menengok sekilas ke arah pintu kantornya, "Bukankah kau seharusnya berangkat ke Busan? Kenapa malah kemari?" tanya sang kakak sembari mengenyirtkan alisnya.
"Benar, tapi ternyata jadwalku harus diundur karena ada beberapa kendala teknis, jadi aku bosan dan ke kantor hyung saja." ucapnya melas dan langsung mendudukan diri di kursi seberang meja kakaknya.
"Oh iya hyung, apakah kau jadi ikut ke Paris nanti? Kau sepertinya selalu sibuk hyung," tanya sang adik yang melihat sang kakak sedari tadi masih saja berkutit di depan komputer dan juga berkas - berkas yang menumpuk di mejanya itu.
"Tentu, bukan kah kita akan sekalian liburan?" jawabnya sembari masih menandatangani beberapa dokumen di tangannya.
"Hm baiklah, oh ya hyung, apakah kau sudah tau jika Irene akan menikah?"
Dengan ekspresi yang sulit diartikan, Seokjin memberhentikan aktivitasnya sekejap dan menatap sang adik, "Aku tidak tau dan tidak mau tau akan hal itu, jadi kau sebaiknya tidak usah membahasnya lagi," ucap sang kakak dengan nada datar dan ekspresi dinginnya.
Melihat itu membuat Taehyung berkedik ngeri karena Taehyung tau jika Irene adalah cinta pertama sang kakak dan satu-satunya kekasih kakaknya yang benar-benar ia ingin nikahi.
"Hm baiklah kalau begitu, aku tidak akan mengatakan apapun lagi. Kau jangan marah, oke?" bujuk sang adik lalu mengambil handphone di saku celananya itu untuk bermain game.
Melihat itu sang kakak hanya menggelengkan kepala dan tak membalas perkataan adiknya. Namun percayalah, Seokjin tidak sedang merasa baik-baik saja saat ini, hatinya hancur mengetahui sang mantan kekasihnya akan menikah.
Benar, Seokjin masih menyimpan sedikit rasa terhadap Irene, dan Ia tidak tahu kapan perasaan ini akan berakhir.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Convince Love Because of You | Jinsoo
Roman d'amourSebuah cerita tentang seorang CEO muda bernama Alexander Seokjin Kim yang kini berusia 32 tahun bergelut menyibukkan diri dengan karir dan pekerjaanya bernama J-Kim Corp yang dibangun atas usahanya sendiri selama 6 tahun bertemu dengan seorang wanit...