Hari ini adalah hari yang bahagia sekaligus mengharukan untuk Jisoo. Karena bertepatan pada hari ini ia telah melepaskan statusnya sebagai Brand Director Dior secara resmi. Senang karena akhirnya ia bisa segera kembali ke tanah airnya dan mempersiapkan pernikahannya. Sedih karena harus berpisah dengan orang-orang hebat yang telah menemaninya selama tujuh tahun ia bekerja di sini.
"Miss Kim, ini untukmu." Jisoo menerima buket bunga dari tim satu divisinya dengan tersenyum. "Terima kasih semua, sungguh, kalian tidak perlu repot-repot seperti ini."
"Tidak, Miss Kim. Ini tidak seberapa dibandingkan kerja kerasmu selama tujuh tahun memimpin kami." Jisoo lagi-lagi hanya tersenyum simpul. "Terima kasih teman-teman, mari kita makan bersama sebelum aku kembali ke Korea besok lusa."
Mereka pun bersorak ria karena akan mendapatkan makan malam gratis ditambah Jisoo kali ini sudah melakukan reservasi di salah satu restoran ternama di kota Paris, tentunya makanan yang disajikan tidaklah murah.
"Permisi, Miss Kim." Jisoo pun menoleh ke arah suara yang memanggilnya. "Ya?" tanyanya dengan nada bertanya dan alis menyatu.
"Saya mendapatkan kiriman ini," ucap resepsionis yang bekerja di kantor Jisoo dengan menyerahkan sebongkah buket bunga yang besar, hampir menutupi separuh badannya.
"Siapa lagi yang mengirimku bunga?" gumamnya kecil.
"Ah ya, terima kasih, Nia." Resepsionis yang bernama Nia itu hanya tersenyum seraya membungkuk sopan sebelum pamit untuk bekerja lagi.
Tak lama setelah itu ponsel Jisoo berdering ketika ia hendak masuk ke dalam lift.
"Halo, eomma-nim?" sapa Jisoo dalam sambungan telponnya ketika melihat kontak Clara atau Ibu Seokjin sedang menelponnya.
"Jisoo-ya, kamu sedang apa, sayang?"
"Oh, aku sedang bersiap-siap untuk dinner bersama timku, Eomma." Jisoo berucap seraya tangannya bergerak memencet lantai satu liftnya. "Ada apa Eomma menelponku?"
"Apakah bunganya sudah sampai?"
"Oh astaga, jadi ini kiriman dari Eomma?" tanya Jisoo dengan sedikit tak percaya.
Clara hanya tersenyum simpul. "Iya benar, bagaimana? Apa kau menyukainya?" tanyanya antusias.
"Tentu, Eomma. Bagaimana bisa aku tidak menyukainya?" Jisoo terkekeh kecil. "Eomma tahu kan kalau aku sangat suka dengan bunga?"
"Syukurlah jika kau menyukainya," ucap sang Ibu tersenyum lega. "Kau akan pulang lusa bersama Seokjin kan, sayang?"
Jisoo mengangguk dalam sambungan telponnya. "Iya, benar. Kami akan berangkat besok lusa, Eomma."
"Baiklah, Eomma tidak sabar menunggu kalian di sini," tutur sang Ibu. "Jaga diri baik-baik. Jangan terlalu kelelahan, makanlah makanan yang bergizi." Jisoo hanya tersenyum simpul mendengarkan penuturan calon mertuanya itu.
"Tentu, Eomma-nim," jawabnya pasti. "Ya sudah, aku matikan dulu. Aku sudah sampai di lobby." Clara pun menganggukan kepalanya kecil dalam sambungan telponnya.
"Baiklah. Hati-hati, Sayang."
Tak lama setelah itu Jisoo menutup panggilannya dan tersenyum ketika netranya bertemu dengan pria yang akhir-akhir ini selalu menemaninya dengan sabar dalam masa hamilnya.
"Selamat sore, Princess." ucapnya tersenyum dengan membukakan pintu mobilnya. "Kau selalu tepat waktu." Jisoo menjawab dengan mendekatkan tubuhnya dan memberikan kecupan singkat di bibir sebelum akhirnya masuk ke dalam kursi kemudi.
"Sudah siap?" tanya Seokjin ketika mereka sudah berada di dalam mobil. Jisoo hanya mengangguk dan berdehem sebagai respon hingga mereka kini sudah beranjak meninggalkan area lobi kantornya.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Convince Love Because of You | Jinsoo
RomanceSebuah cerita tentang seorang CEO muda bernama Alexander Seokjin Kim yang kini berusia 32 tahun bergelut menyibukkan diri dengan karir dan pekerjaanya bernama J-Kim Corp yang dibangun atas usahanya sendiri selama 6 tahun bertemu dengan seorang wanit...