Sebuah cerita tentang seorang CEO muda bernama Alexander Seokjin Kim yang kini berusia 32 tahun bergelut menyibukkan diri dengan karir dan pekerjaanya bernama J-Kim Corp yang dibangun atas usahanya sendiri selama 6 tahun bertemu dengan seorang wanit...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jam telah menunjukan pukul setengah sebelas malam waktu Paris. Seokjin baru saja tiba di Villa pribadi milik keluarga Kim yang berada di pusat kota Paris dengan mobil Lamborghini yang telah ia parkirkan di halaman Villa.
Mood Seokjin tentu sangat baik malam ini, setelah pertemuannya dengan Jisoo tadi, Seokjin merasakan perasaan yang telah terkubur lama, perasaan yang pernah ia rasakan enam tahun lalu ketika Ia duduk di bangku kuliah semester satu, dimana ia menghabiskan masa remajanya bersama seseorang yang pernah ia kasihi.
Tapi apakah Seokjin benar - benar merasakan perasaan itu dengan tulus? Atau itu hanya perasaan semu semata? Ia benar-benar tidak tahu, tidak mau memusingkannya dan memilih mengalir seperti air.
Benar, lebih baik ia selalu berfokus tentang apa yang ia lalui di masa kini, bukan perasaan yang ada di masa lalu, ataupun pikiran-pikiran terlalu jauh di masa depan. Seokjin akan serahkan itu semua seperti layaknya novel yang sudah tertulis di bagian hidupnya.
"Kenapa kau baru pulang hyung? Bukankah kita tadi sudah selesai dinner pukul delapan?" celetuk Taehyung ketika ia melihat sang kakak yang memasuki ruang tamu.
"Wae? Terserahku, memangnya hanya kau yang bisa keluyuran tiap malam?" jawab sang kakak dengan nada sinis melihat sang adik yang sedang mengambil jus di dalam kulkas di dapur dekat ruang keluarganya itu.
"Ck, kau aneh hyung lama-lama, dasar menyebalkan. Sudah sana pergi tidur," usir sang adik dengan mendorong tubuh sang kakak sedikit keras.
"Ya! Taehyung Kim! Berani-beraninya kau ya!" dengan tatapan melotot kepada sang adik dan langsung mencelos ke kamar miliknya itu.
Kini Seokjin sudah selesai mandi dengan rambut yang masih basah dan hanya menggunakan handuk yang melingkar di pinggangnya, awalnya dia ragu, apakah ia harus mengirimkan pesan kepada seseorang yang sudah ia habiskan waktu bersama seharian ini? Seokjin benar-benar merasakan frustasi, ia kembali seperti dirinya dulu sewaktu remaja jika sudah jatuh cinta.
Oh tunggu, apakah dia benar-benar sudah jatuh cinta?
Seokjin Kim [23:15] Aku sudah sampai villa, apakah kau sedang beristirahat sekarang?
Bethany Jisoo [23:30] Hm, syukurlah jika kau sudah sampai, aku sedang bersiap-siap untuk tidur.
Seokjin Kim [23:32] Baiklah, aku menikmati acara Fashion Week hari ini. Terima kasih untuk hari ini. Tidurlah yang nyenyak, kau pasti lelah.
Bethany Jisoo [23:35] Benar, tubuhku rasanya remuk hari ini Terima kasih sudah mengajakku jalan-jalan? Kau juga, tidurlah yang nyenyak 🙂
Melihat pesan terakhir dari Jisoo dengan emoticon smile itu membuat Seokjin senyum-senyum seperti orang gila! Hah, benar, karena Seokjin sudah lama tidak merasakan adrenaline ini, perasaan yang berpacu begitu cepat ketika ia sudah merasakan jatuh cinta.
