Sebuah cerita tentang seorang CEO muda bernama Alexander Seokjin Kim yang kini berusia 32 tahun bergelut menyibukkan diri dengan karir dan pekerjaanya bernama J-Kim Corp yang dibangun atas usahanya sendiri selama 6 tahun bertemu dengan seorang wanit...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Duduk berdua bersama, di pinggiran taman sekitar Menara Eiffel, itulah yang dilakukan oleh Jisoo dan Seokjin saat ini. Setelah hal yang terjadi di kapal sore tadi, momen dimana Seokjin mengutarakan isi hatinya, mengajak Jisoo ke dalam perjalanan yang panjang di dalam kehidupan Seokjin, mereka kini resmi menjadi sepasang kekasih.
Seokjin menarik Jisoo untuk keluar dari benteng yang telah Jisoo bangun sejak lama, bukan untuk meruntuhkannya, tapi justru untuk ditinggali bersama-sama. Itulah mengapa Jisoo meyakinkan dirinya untuk membukakan pintu hatinya yang tinggi untuk Seokjin.
"Apakah kamu lapar? sepertinya tadi aku lihat beberapa restoran enak yang mungkin bisa kita coba malam ini?" tanya Seokjin dengan tangan melingkar di bahu Jisoo.
Jisoo hanya menggelengkan kepalanya, "Aku hanya ingin memakan cemilan ringan yang hangat mungkin cocok untuk suasana malam ini kalo kamu mau?" balas Jisoo yang mendongakkan kepalanya ke arah Seokjin.
"Baiklah, ayo kita cari cafe di sekitar sini kalau begitu."
Kini mereka membangunkan badannya untuk mencari cafe terdekat untuk mencari beberapa cemilan dan kopi ataupun teh hangat untuk mengisi perut mereka.
Berjalan bersama bagaikan pasangan suami-istri dengan tangan yang melingkar di pinggang masing-masing, seakan tak mau melepaskannya dan Seokjin yang tak pernah berhenti untuk selalu menciumi kening Jisoo disepanjang perjalanan mencari cafe.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Dengan wajah yang berbinar, kini Jisoo mulai menyantap beberapa pesanan yang telah mereka pesan barusan. Mereka memesan beberapa menu untuk dicoba bersama. Mereka memesan Frankfurter BBQ Pizza, Spaghetti Carbonara kesukaan Jisoo, Soupe A L'oignon dan Creme Brulee serta tak lupa minumannya yaitu Camomile Tea untuk Jisoo dan Coffee Latte untuk Seokjin.
"Pelan-pelan sayang, buru-buru amat sih makannya, hm?" tanya Seokjin sembari mengelap saos di sekitar tepi bibir Jisoo.
"Ini enak tau, kamu harus cobain ini," menggerakan sendok ke mulut Seokjin, "Gimana? enak kan?" tanya Jisoo antusias ke arah Seokjin.
Melihat itu membuat Seokjin gemas akan tingkah Jisoo yang terlihat bagaikan anak-anak umur 5 tahun. "Hm, enak." dengan mengangguk senyum ke arah Jisoo.
