Do You Still Love Him?

777 89 4
                                    

Guys yuk vote, jangan cuma jadi silent reader ya!

Happy reading!✨


Jam telah menunjukan pukul sembilan pagi waktu Paris siap menyambut hari yang baru

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jam telah menunjukan pukul sembilan pagi waktu Paris siap menyambut hari yang baru. Kini Jisoo sudah bangun sejak tiga puluh menit yang lalu, ia masih merasakan pusing di kepalanya setelah lelah menangis seharian. Jangan tanya bagaimana keadaannya sekarang? Karena dia tampak begitu kacau dan berantakan. 

Perlahan Jisoo membangunkan dirinya ke tepi kasur miliknya dan memandangi jendela apartemennya. Ia melihat benda persegi panjang yang terbungkus plastik di atas nakas samping kasurnya sembari mengingat siapa yang telah menaruhnya di sana. Ia teringat jika semalam Jennie dan Taehyung lah yang membantunya dan datang ke apartemennya. 

Jisoo mengerutkan keningnya ketika ponselnya bergetar dan mengecek notifikasi dari tampilan berandanya sekilas sebelum ia kembali menutupnya tanpa berniat untuk membalasnya.

Seokjin's Eomma [09:05]
Morning my daughter, apakah dirimu sudah bangun?
Maukah kau menemani eomma jalan-jalan hari ini?

"Jin hyung!" ucap sang pria di ambang pintu dengan senyum kelincinya yang berhasil memecahkan lamunanya di pagi hari. 

"Hey, Jung! Ada apa kau kemari? Bukankah meeting kita masih siang nanti?" jawab Seokjin dengan nada bertanya. "Tak apa hyung, aku hanya ingin mampir sebentar." 

Jungkook berjalan menghampiri dan mendudukan dirinya di single sofa ruang kerja Seokjin dengan menyilangkan kakinya, "Bagaimana kabarmu hari ini?" 

Mendengar itu pun membuat Seokjin menatapnya dengan tatapan bingung, mengapa advokat yang sudah ia anggap adik sendiri ini bertanya seperti ini? Karena tidak biasanya ia melayangkan pertanyaan basa-basi seperti ini. 

"Tentu kabarku baik-baik saja," ungkapnya berbohong, "Tumben kau bertanya?" lanjut Seokjin bertanya balik kepada Jungkook. 

Jungkook hanya menganggukan kepalanya kecil, "Benarkah? Tapi matamu tak berbicara demikian, hyung." tandas Jungkook menatap ke arah Seokjin, "Kalau begitu bagaimana jika kita minum sepulang kerja nanti?" 

Seokjin hanya merotasikan matanya malas, "Aku tidak dalam mood untuk minum jung, kau ajak saja temanmu yang lain," balas Seokjin dengan nada tak minat. 

"Oh ayolah hyung, hari ini Yoongi hyung tiba di Korea, kau tak ingin menyambutnya?" tanyanya dengan bibir mengerucut.

"Akan ada yang lain juga nantinya. Kita juga sudah jarang berkumpul bersama, bukan? Jadi mau ya?" pintanya sekali lagi dengan nada memohon.  

"Baiklah," balas Seokjin yang akhirnya mengalah. "Yay! Terima kasih, hyung." ucap Jungkook dengan tersenyum simpul menanggapi.

—-

Lagi-lagi Seokjin hanya bisa menghela nafasnya kasar. Kini sudah terhitung selama delapan jam kekasihnya tidak memberikan kabar kepadanya. Rasanya Seokjin seperti orang frustasi yang putus cinta dengan selalu mengecek ponselnya setiap tiga menit sekali hanya berharap akan ada notifikasi dari wanitanya. 

Bahkan Seokjin juga mendapatkan kabar dari sang ibu jika Jisoo tidak membalas pesan yang dikirimnya pagi ini. 

I Convince Love Because of You | JinsooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang