Bab 5

926 97 9
                                        

"BOSSS, KITA BAWAIN MAKANAN BUAT LO-ehh."

Seketika adegan pelukan Zander dan Aika terpampang jelas di mata para sahabatnya yang saat ini tengah memandang melongo mereka dengan pikiran melancong sampai ke Jepang.

Apalagi kondisi Zander yang tidak memakai atasan semakin mempekeruh suasana.

"APA YANG LO LAKUIN, ZANDER? DASAR ORANG MESUMM!!!"

***
 
 
Zander menatap keenam temannya malas, perlahan kungkungan tangannya pada tubuh Aika melonggar. Hal tersebut menjadi kesempatan untuk Aika melepaskan diri dari Zander dan berlari menjauh darinya kemudian bersembunyi di belakang Silas. Hanya tubuh pria besar ini yang dapat melindunginya saat ini, pikirnya.

"Kak tolong, Kak Zander.. Hiks.. Dia... Hiks.... Lecehin gue... Hiks." Adu Aika dengan suara yang sesegukan.

"APA?" Elios, Kenzo, Cakra, dan Salvero terkejut bersamaan.

Sedangkan Ryuu menghunus Zander dengan tatapan matanya setajam laser.

"Apa maksudnya ini Zander?" Tanya nya pada Zander.

"Gak sengaja."

Salvero memandang Zander gak percaya, ia tahu betul sahabatnya itu sangat alergi terhadap kaum hawa, Zander menganggap perempuan adalah ulat bulu yang harus di jauhi tapi ketika mendengar Zander melecehkan seorang gadis, rasanya agak terkejut sedikit.

Bukannya Zander tidak normal, tapi ketika orang itu ketika di tempeli wanita sexy dia sama sekali tidak tertarik.

"Zander ini lo? Serius ini Zander yang gue kenal?" Salvero menepuk-nepuk pipi Zander, pelan.

"Hooh, Zander yang kita kenal gak doyan cewek." Ujar Cakra terperangah.

"Lo pikir gue gay?" Ucap Zander tajam, sontak Cakra gelapan.

"Y-ya, gak gitu bro. Kita kan nggak pernah tau lo tertarik sama cewek ya kita ngiranya lo nggak suka cewek."

Zander merotasikan bola matanya malas.

"Jangan-jangan lo suka sama Aika?!" Tebak Kenzo membuat Aika melotot tak terima.

"Gak mungkin" Sanggahnya. Membuat Aika bernafas lega. Dia juga ogah disukai gorila titan macam Zander.

"Apapun itu alasannya lo harus minta maaf ke Aika, Zander." Kata Ryuu, sedikit melirik Aika yang masih bersembunyi di balik tubuh Silas.

"Ogah. Gue gak salah."

Ohh, shit. Aika rasanya ingin mengacungkan jari tengahnya ke muka pria itu.

"Melakukan pelecehan bukan tindak kejahatan menurut lo?"

"Siapa yang ngelecehin dia?"

"Gue sendiri liat apa yang lo lakuin Zander!!"  Geram Ryuu mencoba bersabar.

"Gue nggak ngelecehin dia."

"Mau menghindar dari kesalahan lo? Laki bukan sih lo?" Marah Ryuu, dihadiahi decakan oleh Zander.

"Kita ada kontrak, gue hanya nandain dia sebagai milik gue." Elaknya.

Ya, alasan lainnya adalah itu.

Semua mengerutkan dahinya, apakah ini masalah motor?

"Masalah motor lagi? Motor lo dah balik. Udah lo bawa ke bengkel juga kan, nanti sore juga udah bisa diambil. Apa lagi yang lo masalahin? Udah lepasin dia." Ujar Salvero bijak.

"Lepasin? Setelah dia buat gue kalah dari sialan Black Cobra? Mimpi." Sinisnya membuat tubuh Aika merinding.

"Gue juga udah buat kontrak, selama satu tahun ini dia milik gue dan gak ada boleh menyentuhnya... Termasuk lo Silas." Zander menajam ketika melihat Silas ingin menyentuh hasil mahakaryanya, hal tersebut membuat atensi semua orang di sana melihat ke arah Silas dan Aika.

ZANDERIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang