2. BUDAK

6 1 0
                                    

Senja semakin menggelap. Aku terlalu asik memainkan game RPG yg baru saja ku install tadi.
Sesekali aku melihat sekitar dan menggeser layar atas ponselku untuk melihat jam.

" Sedikit lagi. Ucapku dalam hati.

Waktu hampir menunjukkan jam 18.

"Mungkin mereka sangat disiplin " kembali aku berkata pada diri sendiri didalam hati.

Terkadang aku senyum sendiri kerna game RPG yang kumainkan sangat seru. Sesekali aku berteriak aku bisa memenangkannya dengan mudah.

Kembali melihat sekitar suasana sudah menggelap. Perlahan aku beranjak dari dudukku untuk memasuki kamar.

Ruang didalam bangunan ini besar . Seperti kilang. Dan kamarnya juga besar dengan tempat tidur yang berjejer begitu saja di letakkan dilantai.

Langkahku berhenti sejenak saat hendak mencapai pintu kamar. Aku mendengar ada gerakan dari lorong menuju ruang belakang.

Seketika aku mengerutkan dahi. Ada perasaan yg tidak enak. Tetapi hawanya terasa baik.

Sekali lagi aku mengacuhkan itu. Beranggapan bisa saja itu kucing. Karena kembali ke sifat yg tidak bisa di toleran lagi. Aku kecanduan game.

Kembali dengan seringaian bahagia aku duduk di kasur tipis. Melanjutkan permainan sebelumnya.

Mengatur posisi pahlawan terkuat pilihanku. Lalu melakukan penyerangan.

Yess aku menang lagi. Begitulah girangnya perasaan receh akibat kemaruk game.

Kugeser kembali layar atas ponselku. Aku panik karena sudah jam setengah 7 malam.

Hah..bagaimana ini. Kenapa kenapa mereka belum kembali.

" Game sial"

Akhirnya aku menyudahi game itu.

Sesaat aku mengingat hal tadi.

"Haruskah aku periksa keruang belakang" lamunku seketika.

Niat baik tidak selalu berjalan baik. Perutku meraung.

Aku lapar..

Keasikan main game tanpa kusadari sudah menghabiskan banyak batang rokok. Debunya terlihat bertaburan dilantai mana saja tempatku beraktifitas.

Kuputuskan sebaiknya aku mencari makanan saja.

"Ayam goreng tepung pilihan yg terbaik saat ini" Pikirku sembari menembus dinding sebelah kanan. Lalu melayang di keremangan malam.

Melihat dimana aku berdiam tadi situasi nya sungguh sangat gelap karena tidak ada penentangan satupun disitu.

Memandang kedepan juga terlihat abu abu.

Sebenarnya aku sendiri tak tau berada dimana.

Di jalur jalan sebelah kanan ada beberapa penerangan terlihat. Ku berharap itu tempat makan yg kuinginkan.

Sembari melayang menuju kelokasi kembali mengeluarkan ponselku.

Aku menyeringai senang. Ini adalah ponsel terbaruku. Kemaren aku baru saja menerimanya.

Waktu itu aku tertawa bangga. Menganggap itu adalah ponsel mutakhir.

Keren sekali.

Sambil membuka tutup kamera dibagian belakang.

Aku mengingat nya. Dulu aku punya seperti ini. Nokia N73 musik edition. Bagian belakang bisa di slide untuk membuka kamera. Memories sekali.

Ponselku yg terbaru ini juga ada slide kecil di kamera bagian depan.

Kelakuan norak pada diri sendiri.

#

#

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
DREAM STORY 6Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang