10. TEMANKU

5 1 0
                                    

Salah satu hal yg membuatku menjadi mager juga bosan.

Ibuku mengabari untuk segera pulang. Karena ada kerabat dekat yg mengadakan pesta. Dan itu diadakan dirumah.

Kenapa?

Aku berpikir akses jalan yg mudah.

Beda dengan bagian sedikit kedalam akses jalan dikampung itu benar benar menjengkelkan. Rusak juga berdebu.

Aku berkata akan menjadi ayam kentucky ketika kehujanan dijalan.
#

Dirumah aku lebih suka berdiam diri dikamar memainkan ponsel ku. Sesekali waktu ibu melongok melihatku dan dengan nada sedikit pelan menggeram dia memerintahkan untuk tidak dikamar saja.

Ibu memang sangat menjaga santun di depan keluarga lain. Dia tidak ingin keluarga kami di cap mendapatkan image buruk.

Aku rasa semua keluarga seperti itu.
#

Baiklah, aku bergerak untuk berkumpul dengan sepupu lain. Daripada aku durhaka tidak menanggapi ibu.

Diarea belakang aku mulai beraktifitas dengan sepupu lain. Mereka berbicara dan bercanda ria.

Aku menarik nafas sejenak. Sesekali iya atau tidak menanggapi mereka. Dengan sedikit tersenyum untuk memberikan tanda bahwa aku nyambung dalam ujaran mereka.

Setidaknya aku harus bisa menyesuaikan diri untuk hal keramaian seperti ini. Jujur aku kurang suka.
#

Tadi sore tetangga ibu sudah mengatakan sebaiknya aku tidur saja dirumah dia. Dan ibu mengiyakan karena dia juga bingung banyak saudara yg tidur dirumah tidak mencukupi tempat untuk beristirahat.

Tentunya aku akan sangat senang jauh dari keramaian yang serba berisik.

Lalu aku memutuskan untuk diam saja tidak mengabari teman akrab ku dulu dimasa remaja. Niatku ingin memberikan surprise.

Pasti akan seru ketika kami bercerita tentang hal lalu. Momen² yg berharga tersimpan dalam benak.
#

Sesuai petunjuk ibu itu pintu memang tidak dikunci karena temanku ada dirumah.

Aku segera menuju kamar temanku diarea belakang dekat dengan dapur. Lalu membuka pintunya pelan pelan.

Aku sedikit menahan nafas dari rasa terkejutku. Temanku sedang tidur dalam keadaan bugil. Dan sedang dipeluk dengan seseorang separuh baya pula.

Kembali menutup pintu dan mengingat wajah yg tidak asing. Aku berpikir itu adalah guru mengajiku dulu. Pak rize.

Dulu saat menjadi guru dia masih mudah dan lajang. Sehingga usia saat ini sekitar 45 an.

Apa yg sudah mereka perbuat dikamar ini.

Aku menghela nafas.

Baiklah.

Aku mengetok pintu lebih dahulu.

#
Suara menyahut terdengar ketika aku mengetuk pintu kamar beberapa kali. Dia sudah memakai celana pendek.

Sejenak dia menunjukkan wajah panik saat melihatku.

Aku tersenyum smirk. Dan menerobos masuk kedalam.

" Ahh sudah lama sekali tidak dikamar ini. Sepertinya ada yg berubah disini. " Ujarku.

Dia tersenyum kecut.

Sengaja aku duduk di ranjang dan yang kutau ada pak rize di balik selimut. Tepat di belakangku.

" Ini siapa? " Tanyaku.

" Iii tu .. temanku dia menumpang tidur disini.

Pak rize membuka selimut dan terkejut melihatku.

Aku melirik kembali ke arah temanku. Dan meminta kepastian. Tentu saja dia tau kalau aku kenal dengan pak rize. Dan bagaimana mungkin dia berteman dengan seseorang yg separuh baya.

Kalimatnya begitu ambigu. Seorang teman.

Itu arti dari lirikan tajam ku pada nya. Dan aku tau dia pasti memahami ku yg sedikit kepoan.

Temanku menarik tanganku dan membawaku sedikit menjauh. Aku tidak bisa dikecohkan itu semacam pengalihan untuk membuat ruang gerak pak rize yg harus berpakaian secepat mungkin.
#

"Hud, ujar pak rize sambil berlalu.

Aku hanya mengangguk saja.

" Aku bisa jelaskan " kata temanku mendadak mengisi kekosongan.

Aku mengangkat kedua tapak tangan.

" Tenang saja. Aku tidak mempersalahkan hal itu. Lagian aku tidak mau tau urusan pribadimu lebih dalam selagi kamu tidak membukanya. "

Dia merapikan tempat tidurnya. Dan memberikan kode untuk segera berbaring di situ.

" Kita tetap berteman kan"

Aku mengangguk saja. Dan meraih bantal untuk rebahan.

#

Mengingat akan pak rize tadi sebagai guru mengajiku terdahulu. Aku sangat kecewa dengannya. Bagaimana bisa dengan dua orang ini melakukan hal yg diluar nalar.

Maaf kata bukan tentang agama. Ini adalah tentang pribadi seseorang.

Agama bisa saja tertulis di KTP tetapi pribadi orang siapa yang tau.

Tak sedikit orang yg kalah dalam sesuatu hal atau pun memang jenis pengadu domba. Suka sekali mengkaitkan sesuatu hal dengan agama.

Karena agama sangat sensitif jika ada kesalahan dalam perbincangan.

#

Rasa kecewa membuatku mengurungkan niat untuk berbincang-bincang dengan temanku. Ada baiknya aku lebih cepat tidur dan kembali besok.
#

DREAM STORY 6Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang