23. SURAT

6 1 0
                                    

(Part ini memiliki kutipan sejenis. Langsung next part untuk yang phobia)

Sudah seminggu berlalu tiba masaku untuk berlibur. Lupakan semua urusan pekerjaan. Saatnya bersantai dirumah.

Aku mengetuk pintu . Dan semuanya terlihat baik baik saja. Wanitaku tersenyum dan menyambut ku dengan baik.

Selepas menyantap hidangan aku ke area belakang untuk menikmati suasana sore dengan kopi dan rokok.

Sesekali ku cek ponselku untuk notifikasi pekerjaan yg masuk.

Ah, kenapa aku harus mengeceknya lagi . Saat ini aku sedang off day. Ujarku dalam hati dan bergegas menuju kamar.

Ku putuskan untuk tidur sebentar melepas penat.

Tak lupa aku mencari wanitaku untuk memberitahu bangunkan aku pas Maghrib. Kupikir lumayan 2 jam aku tidur sore. Agar ada waktu untuk berduaan dengan waktu yg lama.

Saat menuju kamar aku melihat kamar gudang terbuka pintunya.

Penasaran aku melongok kedalam. Ternyata wanitaku sedang berberes.

Apakah ?

Terlihat rapi seperti kamar tidur.

Dia terlihat gugup. Lalu menjelaskan ada anak kost disini.

Aku mengerutkan dahi berpikir. Apa dia butuh uang tambahan.

Atau juga dia merasa kesepian karena aku jarang dirumah. Jadi dia menerima anak kost cewek sebagai teman saat dia takut dirumah sendirian.

Tapi dari pemandangan yg ketangkap kamar gudang itu jauh dari tampilan kamar cewek.

Ah sudahlah. Selepas tidur aku akan berbincang dengannya. Sembari melepaskan gejolak birahiku.

#
Dalam masa tidurku sekilas aku mendengar suara suara gerakan orang beraktifitas. Seperti mandi makan dan juga berbincang dalam perdebatan.

Sisi positif ku berkata mungkin saja itu tetangga sebelah.

Tak lama satu guncangan di bahu. Membuatku harus segera bangun.

Saat menuju kamar mandi aku melihat kamar gudang tertutup rapat. Kembali aku menduga kalau anak kost itu sudah didalam. Dan tadi dia yg beraktifitas.

Selepas aku berpakaian wanitaku tidak ada di manapun didalam rumah ini.

Apa dia pergi belanja.

Baiklah.
Aku akan menunggunya dikamar.

1 jam berlalu sembari bermain hape. Sudut mataku menangkap gerakan melewati kamar.

Itu dia.

Aku segera menangkapnya dan menariknya kekamar.

Walau penampilannya acak acakan tidak masalah yg penting gairahku tuntas.

Dia membuat gerakan menolak.

Tapi aku tidak peduli.

Segera melucuti pakaiannya.

Keadaan yg sedikit remang tidak membuatku bodoh.

Penampilan yg tentu saja dapat aku pahami. Ada jalur merah bekas bekas gigitan di beberapa tempat yg sensitif. Dan juga saat kuperiksa dengan jari di bagian lubangnya. Terasa basah dan berlendir.

Kenapa dengannya.

Melihatku berdiam dia segera ambil kesempatan dengan berlari kekamar mandi.

Aku masih bengong dalam keadaan bugil ditempat tidur.

DREAM STORY 6Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang