Masih ada jeda waktu dalam hitungan detik. Apa tempat yang bagus untuk menghindar.
Sosok besar mulai menampakkan diri. Kupikir itu hanya sebuah ilusi saja. Tapi aku tetap harus bisa menanganinya dengan baik.
Satu tangkapan satu tendangan dan satu pijakan. Terus saja raksasa itu menyerang ku.
Besarnya tapak kaki raksasa itu seperti manusia dewasa.
Aku sedikit kelabakan dikarenakan tujuan utamaku adalah hanya untuk bertahan. Aturan yg berlaku pertama kali untuk belajar sesuatu adalah defense.
Ketika sudah memahami situasi dan kondisi langkah apa yang terbaik. Baru bisa membuat gempuran tanpa jeda. Sampai musuh menyerah.
Sesekali aku merubah lokasi dengan melintasi portal dimensi.
Tetapi semenit kemudian raksasa itu muncul kembali. Seolah tidak memberi waktu cukup untukku mengatur power.
#
Sepertinya aku sudah tidak cukup kuat lagi. Sesekali serangan raksasa itu tentu saja mengenai. Membuatku mental tidak karuan.Mungkin aku sudah babak belur.
Baiklah...
" Ini sudah cukup"
Aku membuat portal dan kembali ke dimensi dimana rumah kopel lamaku berada.
"Mereka ada dimana". Bisikku dalam hati.
Aku melihat ada lambaian tangan di bagian atas kamar nomor dua.
Segera meluncur melalui atas dapur.
Dan menemui 3 sosok kecil itu.
Apakah mereka kurcaci. Atau memang manusia cebol.
" Sudah cukup aku menyerah" ujarku sembari duduk diatas atap seng.
Kanan dan kiri terlihat nyengir.
Sedangkan yang tengah sebagai pemimpin menimpali ucapanku." Cepat sekali .aku tidak menyangka kau selemah itu padahal kami masih summon di level 3. Masih ada 2 lagi tersisa. "
Aku hanya terdiam malas untuk bicara. Pantas saja raksasa itu bisa mengikuti kemana aku berpindah rupanya ada 3 dan yg terakhir memang cukup kuat sampai membuatku bonyok.
Kondisiku memang sedang tidak prima. Karena masih mengingat sosok pria misterius yang berusaha mencelakai kai. Aku masih terus mencarinya.
" Baiklah ini hanya latihan . Bisa kita lanjut besok. Jangan lupa persyaratan nya jgn membuat serangan cukup hanya bertahan." Sambungnya karena dia cukup tau dalam beberapa hari ini aku orangnya enggan berbicara.
Kupikir itu hanya akal akalan mereka. Biar summon mereka tidak hancur karena aku pasti akan menyerang dengan brutal.
" Ada yang datang ".
Aku melirik kearahnya . Memastikan itu siapa.
" Dari situ . Lanjutnya sambil menunjuk pohon mangga.
Aku mengerutkan dahi. Portal dimensi dari pohon aku bisa membukanya. Jadi bisa kusimpulkan kalau seseorang yang bisa membuka portal dimensi dari pohon jelas dia punya power yang tinggi.
" Dia memakai kupluk yg bisa dijadikan topeng. Kami mengenalnya dia mengincar kami karena kejadian tempo hari. "
Aku terlonjak dari dudukku sejenak. Mataku sedikit melotot melihat mereka.
Karena terlihat aku ingin bergerak. Mereka mencoba menghentikanku.
" Hei. Tunggu dulu. Kondisimu sedang tidak baik. "
Masa bodoh ...
Aku melayang dan meluncur secara cepat.
Langkah awan cepat..
Gabungan melayang dan lari diudara membuatku seperti meluncur zig-zag dan segera sampai ditempat . Diantara pohon mangga dan kelapa. Dia berdiri. Sosok pria misterius. Dengan memakai topeng kupluk sedang melirik ke sekitar . Sepertinya dia mencari 3 kurcaci.
Ada hal yg tidak terduga. Dua dari kurcaci tadi adalah 2 bocil biadap yg menyamar karena suruhan sosok ninja maling ini.
Mereka diutus untuk membuat stempel pada kai. Biar dia dengan mudah menculik kai. Tetapi stempel itu berpindah ke tanganku. Jadi jika dia ingin melacak kai dia hanya akan mendapatkanku.
Aku tidak mengerti apa maksudnya ingin menculik kai. Dan lepas tangan dengan menumbalkan orang Laen.
Baiklah.. Karena kupikir dia ingin mencelakai kai. Jadi niatku tidak perlu basa basi dan tidak perlu mencari keterangan cukup habisi saja maka pemburu kai lenyap.
Kupikir lucu juga. Dulu aku yg menjadi incaran. Sekarang kai. Apakah ini karma atau ada maksud lain.
#
Karena gerakan mendadak seperti itu dia tidak bisa menghindar. Aku menembak dengan jariku. Tapi tidak tepat sasaran karena walau begitu dia cukup gesit.Aku langsung mengincar dadanya tapi mengenai bahu kanannya.
Sial sekali.
Kembali aku menyerang dengan tinju raja.
Aku memodifikasi tinju kuat dengan lapisan energi berbentuk runcing dibagian tengah sehingga apapun perisai lawan pasti akan hancur. Juga bisa sebagai perisai sendiri jika mempunyai musuh yg memiliki power elemental.
Tinjuku mengenai tempat kosong karena dia berubah jadi asap hitam.
Mataku sudah melihat gerakannya. Aku tidak bisa ditipu semudah itu. Jadi aku mengejarnya.
Dijalan gang aku melayang mengejarnya.
Sekali waktu dia menjadi asap hitam kembali dan berpindah jauh. Hampir saja aku kehilangan jejak karena dia sudah melewati perbatasan kekampung sebelah.
Jadi sekali lagi aku gunakan langkah awan cepat.
Dan sampai.
Lalu mencengkram bahunya sangat kuat.Aku sedikit terkejut karena dia tidak sebesar penampilannya.
Dia berbalik. Topengnya bergaris merah. Ninja maling ini membuat ku emosi tak terkendali. Semakin kuat aku mencengkram membuat bunyi kretek. Itu merusak tulang bahunya.
Dengan hentakan kuat aku membantingnya ke bawah. Dia terkapar ke tanah.
Aku sedikit mundur diudara dan membuat gerakan awal gempuran tinju raja.
Aku memodifikasi tinju raja dengan duplikasi gelombang energi yang membuatnya menjadi bayangan solid yg banyak.
Saat hendak memulai ninja maling itu hilang menjadi asap. Dan dia sudah berada dibawah kakiku. Mulutnya terbuka lebar seperti alien . Menampilkan gigi banyak dan runcing.
Grepp..
Kaki kiri ku sudah berada didalam mulutnya. Ada sesuatu yang menjalar membuatku lemas.
Efek gigitan itu seperti mengandung racun. Dan perlahan memperlambat roda energi.
Sial sekali.
Bola biru melompat dari roda energi. Berubah menjadi singa petir.
Itu partner awalku dimasa aku merintis kemampuan roda energi.
Dia melompat dan mengigit tubuh ninja maling.
Mau tidak mau dia melepaskan gigitannya dan memukul kepala singa petir.Mereka saling mundur. Dan singa petir meraung kencang melemparkan gelombang energi petir berbentuk wajahnya lengkap dengan surai.
Ninja maling menangkis dengan silang x merah dari lengannya. Lalu dia menjadi asap hitam dan hilang ntah kemana. Aku mendadak limbung dan jatuh dipunggung singa petir.
Kumparan petir tidak akan mengacaukan ku. Dikarenakan dia sudah bagian dari tubuhku.
Aku sedikit heran kenapa dia muncul sendiri. Biasanya disaat seperti itu ada sesuatu yg darurat denganku.
Kupikir ini hanya efek gigitan biasa. Tidak masalah.
Sesaat pandanganku mulai memudar aku tau singa petir berlari kencang membawaku kembali kerumah kopel lama.
#