Ada notifikasi masuk. Kubuka ponselku dan itu dari organisasi dragon.
Apakah..
#
Harusnya sore ini jam santaiku. Dengan sedikit membuang rasa malas. Aku mematuhi perintah atasan.Beberapa orang sudah ramai berkumpul dan juga beberapa senior yg sudah ditunjuk .
Sedangkan aku seorang tidak ditunjuk sebagai pembimbing. Melainkan hanya untuk mengawasi lokasi saja.
Hmm..
Tidak ada hal lainkah yg lebih penting dari sekedar mengawasi. Rutukku dalam hati.
#
Dengan acuh aku memasuki ruang. Dan bersandar di bagian belakang ruang sambil bersidekap dada memperhatikan situasi.Melihat keadaannya cukup membuatku mengerutkan dahi sejenak. Karena ada sekitar 100 personil pemuda dan mereka orang biasa. Bahkan usianya masih muda muda sekali. Rata rata 17-20 tahunan.
Didalam perasaanku seperti sedang menggelengkan kepala.
Apalagi ide brilian dari leader utama. Batinku berbisik.
#
Leader utama masuk dan memberikan beberapa kata sebentar saja. Lalu dia pergi. Dilanjut dengan senior muda yang aku lupa namanya. Tetapi aku kenal dengan sikap konyolnya.Karena merasa capek akhirnya aku beranjak juga setelah memperhatikan ada bangku kosong didepanku.
Sembari duduk aku memberi kode untuk bocil bocil bergeser jangan terlalu rapat denganku.
Bau khas mereka membuatku panas dihati.
" Hei itu yg dibelakang jangan buat keributan. Ujar senior konyol didepan yg sedang memberi pengarahan.
Apakah..
Bukannya aku tidak bicara dari tadi. Sepertinya dia sengaja mempermalukan ku.
Dia terlihat tersenyum lebar. Lalu memperkenalkan namaku.
#
Ditaman gedung beberapa anak sudah duduk melingkar. Dan tentunya ada satu senior yg membimbing memberikan pengarahan lanjut.Aku bergerak mendekat kearah leader utama yg turun tangan langsung memberikan pengarahan.
Dia memberikan kode tangan untuk duduk bercampur dengan para bocil itu. Tetapi aku lebih memilih berada diluar lingkaran mereka.
Tepat bersebrangan langsung didepan leader utama.
Perawakannya sedang . Dan dia putih jadi masih terlihat muda.
Sekilas orang tidak menyangka kalau dia pemimpin organisasi. Tetapi disaat ada bentrokan langsung ketika dia dilokasi. Baru orang terkejut dengan power dia yg sebenarnya.Itu terjadi ketika aku belum bergabung. Jadi cerita tentang power dia masih dari perkataan beberapa rekan. Jadi aku belum bisa memastikan powernya seheboh yang bagaimana.
"Ada masalah apa dia merekrut anak anak yang tidak bisa diandalkan. Ejekku dalam hati.
Pandangannya langsung bergerak menuju kearahku. Seolah dia mendengar apa yg aku bicarakan sendiri.
" Masa usia seperti ini akan lebih cepat berkembang jika mau belajar dengan giat."
" Dan ditahap berikutnya. Tetap akan diadakan seleksi . Siapakah yg berhak untuk menjadi pemenang. " Sambungnya berbicara kepada lingkaran bocil.
Sebenarnya masih ada rasa janggal kenapa ada program seperti ini. Ingin bertanya langsung kepada leader tetapi baru diawal aku melangkah ke tempat ini rasa malasku saja sudah meningkat. Jadi bicara pun aku enggan. Itu sama saja membuang energi tak penting.
Leader utama bergerak menjauh dari lingkaran bocil. Dia berada disampingku. Lalu berjongkok dan memperhatikanku. Otomatis aku ikut berjongkok juga.
" Matamu merah, pulanglah kamu lelah butuh istirahat. "
Reflek aku mengucak dengan tanganku.
Baik sekali dia dengan keinginanku yg ingin santai dirumah.
Dia tersenyum.
Sial sekali aku benar benar tidak bisa mendeteksi powernya. Sampai aku suuzon apa jangan jangan dia orang biasa ya.
Padahal sudah sedekat ini.
Leader tim menepuk bahuku sebentar. Mendadak kurasakan ngantuk yang menerpa. Mataku jadi agak berat.
Dia menoleh kearah senior konyol tadi. Memberi kode untuk mendekat.
Senior itu merundukkan badan untuk mendengar instruksi.
" Buat surat cuti 15 hari untuknya. "
Senior konyol mengangguk saja dan berlalu sembari mengajakku untuk mengikuti.
#
Didepan pos dia menyeringai.Dari pembicaraan dalam perjalanan bersama tadi kini aku sudah mengerti. Dia ini ponakan kandung dari leader utama. Pantas saja ada sedikit kemiripan dari perawakannya. Cuma sifat seperti jauh berbeda. Ini orang konyol. Sedangkan leader utama tenang dan berwibawa.
Si konyol mencapaikan surat cuti itu. Yang sebenarnya aku sudah paham betul. Kenapa tiba tiba diberikan libur sebanyak ini. Karena biar aku tidak mengacau acara merekrut bocil bocil yg tidak bisa diandalkan. Ntah apa tujuannya juga aku masa bodoh. Yg penting aku hepi dengan liburku dan mencari sampingan pekerjaan lain.
Lalu dia mengusap wajahku.
Apakah...
Gerakan ku yg hendak mengambil spion jadi berhenti karena menetapnya tajam .
Apa maunya?
Dia cengengesan.
" Oh ayolah aku hanya ingin menjadi teman akrab. Karena aku suka kamu"
"Konyol silahkan. Tapi jangan sinting. "
Aku hanya merutuk dalam hati sambil melanjutkan aktifitas ku yg ingin melihat benar apa tidak mataku merah.Dia duduk sebelahku dengan masih cengengesan tidak jelas.
Ketika melihat pantulan ku dispion aku kaget . Apa yg salah dengan spionnya.
Mukaku jadi aneh seperti kena filter. Kulit glowing mataku membesar juga berwarna hijau.
Aku menutupkan spion keatas meja. Dan menatapnya dengan muka masam.
Dia tertawa karena menurutku ekspresi muka masam tidak akan terlihat karena mukaku sudah menjadi animasi 3d.
"Kembalikan semula." Ucapku dengan nada mengancam. Dia benar benar ngajak baku hantam. Aku tidak peduli mau dia keponakan atau senior disini.
"Kamu benar benar hebat. Orang lain pasti akan panik. Bahkan takut jika aku membuatnya seperti itu"
Selepas mengusap wajahku dia mengulurkan tangan mengajak berjabat.
Berpikir biar dia cepat berlalu. Aku ladeni saja. Biar dia senang.
Mungkin bagi dia aku sudah menerima permintaan pertemanannya .
"Terima kasih banyak ya.. atas sedikit waktunya untuk berbicara. " Dia berlalu sambil mendadahkan tangannya sebentar.
"Dasar bocil pamer " rutukku dalam hati sambil memantau spion lagi memastikan wajahku aman.
Usianya 28 tahun tetapi karena sikap konyolnya aku memakinya saja bocil.
#