Menyesal?!

1K 78 9
                                    

"Kalian belanja, aku tunggu di foodcourt ya." Ujar Evan sesaat setelah turun dari mobil, di area parkir sebuah pusat perbelanjaan di kota Sukabumi.

"Oke tuan muda." Sahut Riri sembari membuat gerakan hormat. Evan geleng-geleng kepala melihat tingkah adiknya itu.

Lisa, Jelita dan Riri pun mulai berbelanja, mereka kini sibuk memilih. Memilih buah-buahan, telur, yogurt, roti tawar, biskuit hingga susu. Tidak lupa minyak goreng, bumbu dapur dan juga sabun untuk mencuci.

"Lit, kamu nggak beli apa-apa?" Tanya Lisa.

"Bingung, Ma. Mau beli apa." Jujur Jelita.

"Udah sama Bi Juju ya?" Tebak Riri.

"Iya." Angguk Jelita.

"Kurma mau? Buat buka puasa besok." Tawar Lisa.

"Hmmm boleh." Ujar Jelita. Lisa pun sibuk memilih kurma untuk putra dan menantunya itu.

"Lit, besok sahur sama buka puasa di rumah Mama aja. Kamu besok cuti bersama kan?" Ujar Lisa.

"Yes Kak Lita nginep lagi." Sorak Riri.

"Tanya Kak Evan dulu deh, takutnya..." Jelita baru ingat sesuatu.

"Nanti Mama bantu ngomong."

"Iya, Ma."

Keakraban Jelita dengan mertua dan adik iparnya itu ternyata menyita perhatian seseorang di antrean kasir. Juwita menarik nafas lalu membuang pandangannya.

Selepas bertransaksi di kasir, Juwita yang lapar mengajak Arief mampir terlebih dahulu ke foodcourt sebelum pulang. Arief yang juga lapar, akhirnya setuju.

"Itu Evan ya?!" Tunjuk Arief saat melihat Evan tengah duduk sendiri. "Sendirian aja? Samperin yuk?!" Ajaknya pada Juwita.

"Nggak usah." Tolak Juwita, tidak suka.

"Kenapa?" Dahi Arief berkerut.

"Udah ahh, malas basa basi." Dalih Juwita.

"Malas basa basi atau takut baper?" Tanya Arief.

"Mas, apa sih?" Protes Juwita.

Tidak lama kemudian Lisa, Jelita dan Riri menghampiri Evan. Arief yang masih memantau, kembali buka suara.

"Ohh sama keluarganya?" Seloroh Arief. Juwita bergeming. "Kenapa? nyesel bukan kamu yang berada di sana tapi malah Jelita?" Tanyanya.

Bukan tanpa alasan, mereka tengah menikmati makan siang bersama sambil sesekali Riri tampak melempar guyonan. Lisa dan Jelita serta merta tergelak sedang Evan terlihat geleng-geleng kepala.

"Udah ahh. Kalau kita di sini cuma mau bahas mereka, mending pulang aja." Ujar Juwita, keki.

"Lho kok?" Dahi Arief berkerut.

"Aku laper bukan mau ngomongin tentang mereka." Tutur Juwita.

***

"Ajakin Lita sahur di sini kali ya?! Besok kan cuti bersama." Ujar Rosa yang segera meraih ponselnya.

"Iya, Bu." Sahut Ferdi setuju.

"Lit, nginep lagi sini. Besok kan cuti bersama. Munggahan di sini." Ujar Rosa saat panggilannya terhubung.

"Maaf, Bu. Lita lagi nginep di rumah Mama Lisa."

"Ohh kamu lagi di rumah mertua kamu?"

"Iya."

"Lita di rumah Bu Lisa sama Pak Irwan?" Tanya Ferdi sesaat setelah istrinya selesai menelepon.

"Iya nginep dari kemarin katanya."

"Ya udah biarin." Ujar Ferdi.

Juwita yang tidak sengaja mendengar perbincangan orangtuanya itu menelan saliva.

***

Yang mau intip sahur dan buka puasa pertama Evan dan Jelita ada di KaryaKarsa ya

Tenang, bebas zona dewasa kok
Cuma seputar keseruan sahur dan buka puasa perdana mereka

Dan sekilas tentang Jelita kecil ada di sini juga.

Perkenalan sebelum mengetahui alasan-alasan lainnya 😉

Happy Reading ❤️

Happy Reading ❤️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


JelitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang