Akhir Cerita

1.8K 63 11
                                    

Jelita terpaku menatap layar ponselnya.

Ibu
Lit, udah salat ashar? Gimana kerjaan hari ini? Lancar?

Mata Jelita tiba-tiba berkabut. Tidak terasa sebulir airmata menetes begitu saja.

"Lit, kenapa?" Raya menghampiri dan menepuk pundak Jelita lembut.

"Ray...."

"Kenapa?" Ulang Raya.

"Cuma pengen nangis aja."

"Ada masalah?"

"Ini...." Jelita pun memperlihatkan layar ponselnya.

Raya menatap layar ponsel sahabatnya itu lalu menatap Jelita. Dalam hati ia mengucap syukur. Ia tahu betul bagaimana cerita Jelita dan ibunya. Raya lantas mengulas senyum.

Alhamdulillah. Batin Raya.

***

"Wit..." Juwita terkejut mendapati Arief ada di rumah Evan siang ini. "Maafin aku ya?!" Tambahnya.

"Udah dimaafin."

"Pulang yuk, Syifa nunggu."

"Maaf aku nggak bisa. Aku ternyata belum siap jadi istri kamu dan ibu dari Syifa."

"Wit..."

"Lagian kamu juga sebenarnya pengen Jelita kan bukan aku?! Jangan maksain kalau cuma karena keadaan. Nanti kita sama-sama kesiksa."

"Kamu...." Arief menggantungkan kalimatnya.

"Apa?" Tantang Juwita.

"Lagi usaha rebut perhatian Evan lagi?"

"Perhatian Evan ke aku udah abis, semenjak kamu masuk ke hubungan aku sama Evan. Perhatian Evan udah pindah ke Jelita. Kamu tahu, Jelita orang baru di kehidupan Evan tapi Evan memperlakukan dia dengan sangat baik. Tapi kamu, kamu datang dengan sangat manis tapi saat aku tergoda, kenapa mendadak manis itu hilang?" Cerocos Juwita, Arief susah payah harus menelan salivanya sendiri.

"Wit...."

"Aku lebih pilih kamu karena aku ngerasa kamu lebih baik dari Evan. Kamu bisa jadi suami andalan." Juwita mencurahkan isi hatinya, Arief terdiam. "Aku ngerasa lebih nyaman sama kamu. Tapi kenapa setelah nikah malah sebaliknya?! Malah aku ngeliat Evan lebih bikin nyaman saat jadi suami bagi Jelita."

"Kamu iri sama Jelita?"

"Iya. Jelita selalu dapat yang baik-baik meski ia hadir paling belakangan." Jujur Juwita pada akhirnya.

Jodoh cerminan diri

Arief menunduk dalam saat teringat sebuah postingan status di media sosialnya semalam, saat ia iseng menghabiskan waktu dengan berselancar di dunia maya.

Apakah aku dipersatukan dengan Juwita karena kita sama-sama iri. Juwita pada Jelita dan aku pada Evan? Batin Arief.

***

Sore ini seperti biasa Evan datang menjemput Jelita. Sebenarnya mereka hari ini tidak ada janji buka puasa di luar dan tidak agenda menginap di rumah Ferdi atau Irwan. Seharusnya mereka pulang dan buka puasa di rumah. Tapi karena Evan tidak begitu nyaman ada Juwita di rumahnya, ia memutuskan pulang saat setelah selesai buka puasa dan salat tarawih di luar rumah. Sehingga nanti saat sampai rumah, benar-benar untuk beristirahat saja.

"Lagu buat kamu." Seloroh Evan begitu saja saat audio tape memutar sebuah lagu.

JelitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang