"Lita?!" Sambut Ferdi sumringah.
"Ayah." Senyum Jelita merekah sembari menghampiri Ferdi yang tengah santai di teras depan rumahnya. Jelita langsung menyalami Ferdi.
"Van..." Sapa Ferdi pada menantunya itu saat Evan ikut menyalami dirinya.
"Yah."
"Ayo masuk." Ajak Ferdi sembari merangkul Jelita, hangat. "Dari mana kalian?"
"Dari Bandung."
"Dari Bandung?" Tanya Ferdi sembari melirik Jelita lalu Evan.
"Iya." Angguk keduanya.
Jelita? Evan? Juwita yang mendengar suara Jelita langsung mengintip dari balik pintu kamarnya.
"Ini ada oleh-oleh buat Ayah sama Ibu." Evan menyerahkan paperbag yang tengah ia tengteng.
"Apa ini? Kok repot-repot segala."
"Nggak." Geleng Evan.
"Ya Allah ini..." Ferdi speechless melihat isi dari paperbag yang diberikan Evan.
"Semoga Ayah suka." Ucap Evan.
"Suka... Suka...." Ferdi tersenyum bahagia. "Bu, Ibu.... Ini ada Jelita sama Evan."
"Apa sih, Yah?" Rosa menghampiri dengan kerutan di dahi.
"Ini ada anak-anak." Sahut Ferdi.
"Lit...?!" Sapa Rosa.
"Bu..." Jelita langsung menyalami Rosa, begitu juga Evan.
"Jelita sama Evan katanya dari Bandung, mereka bawa oleh-oleh buat kita." Ujar Ferdi sembari menyerahkan paperbag milik Rosa. Rosa menerima dan segera mengintip isi dari paperbagnya.
"Waah bagus. Makasih ya?!" Ucap Rosa senang.
"Sama-sama." Jawab Evan.
Juwita menelan saliva. Dalam penglihatan Juwita ada orangtuanya yang tengah berbahagia mendapat oleh-oleh dari Evan dan Jelita berupa pakaian dari brand besar yang terkenal dengan harga kelas atas itu.
"Yah, maaf kita nggak bisa lama-lama." Pamit Jelita.
"Lho kenapa nggak buka puasa di sini?" Tanya Ferdi dengan kerutan halus di dahi.
"Kita mau lanjut ke rumah Mama." Jawab Evan.
"Ohh ya udah salam buat Pak Irwan dan Bu Lisa ya?!"
"Iya, Yah. Insyaallah nanti Evan sampaikan."
"Bu, pamit."
"Iya, hati-hati. Makasih ya buat oleh-olehnya."
"Iya, Bu."
***
Di rumah Lisa seperti biasa mereka disambut hangat baik oleh Lisa, Irwan juga Riri. Dan saat mereka tahu dibawakan oleh-oleh seketika ruang keluarga riuh oleh ide Riri yang ingin melakukan photoshoot saat lebaran nanti dengan outfit yang dibelikan Evan dan Jelita ini.
"Pokoknya nanti kita foto keluarga di studio foto." Tegas Riri.
"Emang ada yang buka, Ri?" Tanya Evan.
"Belum tahu dia. Beres salat Ied, studio foto penuh." Jawab Riri.
"Masa?"
"Iya."
Mereka terus berbincang sampai akhirnya hampir mendekati waktu berbuka. Lisa segera menahan putra dan menantunya itu pulang. Ia meminta mereka tetap tinggal dan buka puasa bersama di sana.

KAMU SEDANG MEMBACA
Jelita
Storie d'amoreJelita pernah sesumbar ingin memiliki pasangan seperti calon kakak iparnya. Bagaimana jadinya jika calon kakak iparnya itu tiba-tiba menjadi suaminya, bukan iparnya. Cuma cerita ringan ya ini... Happy Reading ❤️