"Lit...." Sapa Juwita tepat di teras rumah Evan sore ini. Menyambut kedatangan pemilik rumah yang baru saja pulang bekerja.
"Kak Wita?" Dahi Jelita berkerut.
"Hmm.... Van." Sapa Juwita. Evan yang disapa hanya mengangguk sekilas lalu pamit masuk lebih dulu ke dalam rumah.
"Ada apa, Kak?" Tanya Jelita. "Kak Wita kapan keluar dari rumah sakit?"
"Tadi." Jawab Juwita. "Lit, aku numpang nginep ya di sini, satu atau dua malam."
"Hah?!" Bola mata Jelita membulat.
"Ya, kakak mohon banget. Kakak bingung harus pulang ke mana."
"Kakak kenapa?"
"Biasa ada masalah sama Mas Arief. Boleh ya? Kakak nggak mau pulang ke rumah Ayah sama Ibu, takut mereka khawatir."
"Hmmmm..." Jelita tampak berpikir.
"Lit, kamu keberatan?" Tanya Juwita.
"Bukannya gitu, Kak." Elak Jelita. "Aku bilang dulu ke Kak Evan ya? Gimana pun juga ini kan rumah Kak Evan." Ujar Jelita.
Iya rumah Evan dan aku harusnya. Batin Juwita menimpali ucapan Jelita.
"Oke." Angguk Juwita.
"Sebentar. Kak Wita duduk dulu aja." Ujar Jelita mempersilakan Juwita untuk duduk di kursi tamu.
"Iya."
Juwita pun duduk di ruang tamu, sekilas ia melihat adiknya disapa Juju. Mereka berbincang sebentar lalu Juju mengangguk dan kembali masuk dapur sedang Jelita berjalan menaiki anak tangga.
"Kak..." Lirih Jelita sembari menghampiri Evan yang tengah membuka kemeja kerja hendak mandi sore di kamarnya.
"Iya?!" Evan menoleh.
"Kak Wita katanya pengen nginep di sini satu atau dua hari. Boleh?"
"Hah?! Nginep?" Tanya Evan terkejut.
"Iya."
"Kenapa?"
"Ada masalah katanya sama suaminya. Mau pulang ke rumah Ayah belum siap jawab apa pun."
"Hmmm gimana ya?!"
"Kak Evan keberatan?"
"Jujur iya, maklum selama ini kan emang nggak ada yang pernah nginep di sini." Ujar Evan apa adanya.
"Iya."
"Tapi aku gimana kamu aja. Kalau kamu nggak tega atau nggak enak nolak, ya silakan. Nanti pindahin barang kamu ke sini. Biar Juwita nginep di kamar sebelah. Kamu tidur di sini sama aku seperti biasa."
"Hmmm.... Beneran Kak Evan nggak apa-apa?" Tanya Jelita memastikan.
"Kamu nggak apa-apa?" Evan balik bertanya.
Aku bingung, batin jelita. Terlebih baru kemarin ia melihat video viral yang menceritakan ulang sebuah kisah nyata, bertema ipar itu maut. Mana mereka mah mantan kekasih. Ralat, mantan tunangan. Batin Jelita.
"Ya udah aku beresin barang-barang aku dulu kali ya dari kamar sebelah."
"Mau aku bantu?" Tawar Evan.
"Nggak usah, barang-barang aku sedikit kok."
"Aku bantu aja ya, kamu pasti capek." Ujar Evan sembari merangkul Jelita menuju kamar yang selama ini ditempati Jelita.
Jelita sebenarnya ingin menolak Juwita mentah-mentah. Tapi ia tidak tahu caranya bagaimana, sehingga ia hanya bisa menarik nafas panjang. Berusaha menenangkan hatinya yang resah semenjak mendengar permintaan kakaknya itu untuk diizinkan menginap di rumah suaminya ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jelita
RomanceJelita pernah sesumbar ingin memiliki pasangan seperti calon kakak iparnya. Bagaimana jadinya jika calon kakak iparnya itu tiba-tiba menjadi suaminya, bukan iparnya. Cuma cerita ringan ya ini... Happy Reading ❤️