Part 1❄️

296K 16.3K 373
                                    

Selamat datang di cerita baru firza532

‍‍‍‍‍Hidup Natha sangatlah sempurna karena memiliki keluarga harmonis nan kaya raya, berprestasi, terkenal, dan dikelilingi orang-orang baik

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

‍‍‍‍‍Hidup Natha sangatlah sempurna karena memiliki keluarga harmonis nan kaya raya, berprestasi, terkenal, dan dikelilingi orang-orang baik.

Namun, sayang beribu sayang, kehidupan sempurna Natha tidak berlangsung lama akibat kebencian seseorang. Kebencian yang membuatnya meninggal dunia dan terdampar di dalam dunia novel.

Mungkin kalian berpikir hal tersebut sangat mustahil terjadi, bukan?

Awalnya Natha juga menganggap hal tersebut mustahil terjadi. Akan tetapi, setelah mengalaminya, barulah Natha mempercayai hal mustahil tersebut.

Natha mengalaminya langsung setelah dibunuh seseorang. Jiwanya masuk ke dalam novel sebagai Leanor Dee Patrice. Putri sulung kaisar sekaligus istri Duke Utara yang terkenal sangat kejam dan dingin.

Leanor dinikahkan secara paksa dengan Duke Utara demi kepentingan politik.

Kaisar mengabaikan fakta Leanor telah memiliki kekasih. Kaisar mengabaikan permohonan dan pemberontakan Leanor untuk membatalkan pernikahan politik.

Pernikahan politik tidak membuat Leanor bahagia sedikit pun. Leanor menjadi murung, tertutup, dan selalu melampiaskan amarahnya dengan kekerasan pada orang-orang di kastil Duke.

Perbuatannya membuat Duke Aiden Blake membencinya dan mengabaikannya.

Puncaknya, saat Leanor difitnah berkolusi dengan penyihir hitam, Duke Aiden tetap cuek dan tidak membela Leanor meskipun tahu faktanya. Membiarkan Leanor dijatuhkan hukuman mati oleh sang kaisar.

Sekelumit cerita tentang Leanor hanyalah pemanis dalam novel karena tak memberikan pengaruh apapun terhadap jalan cerita.

Peran Leanor hanyalah figuran. Pemanis cerita. Karakter yang dibuang begitu saja setelah kehilangan nilai guna.

"SIAL!!" teriak Natha yang kini sudah menjadi Leanor. Tidak terima memiliki akhir kehidupan mengenaskan.

Oh ayolah! Dia sudah pernah mati sekali dan dia tak ingin mati untuk kedua kalinya.

"Kenapa aku menjadi Leanor? Kenapa tidak menjadi Sellyna yang dikelilingi pria tampan dan selalu dilindungi meskipun melakukan kesalahan?" Protesnya.

Akan tetapi, sebanyak apapun dia protes, hal tersebut tidak akan mengubah kenyataan. Ia tetap menjadi Leanor yang akan dijatuhi hukuman mati tiga bulan lagi.

Gadis itu kembali merasa geram. Memukuli kasur sekuat tenaga demi melampiaskan kekesalannya. Membenamkan wajahnya di bantal dan berteriak tertahan di sana.

Belum sampai satu minggu menjadi Leanor, ia sudah dibuat frustasi oleh masa depan.

Saking frustasinya, ia selalu mengurung diri di dalam kamar semenjak memasuki tubuh Leanor sambil meratapi keadaan.

Gadis cantik berambut silver itu tiba-tiba bangkit. "Ah iya! Lebih baik aku kabur." Jeritnya tertahan.

"Yah, untuk apa juga bertahan di dalam kastil ini jika pada akhirnya akan dihukum mati? Lebih baik aku hidup mandiri di luar sana tanpa terikat alur cerita." Kekehnya senang.

Ia pun segera berdiri. Memasukkan semua perhiasan dan baju mewahnya ke dalam tas sebagai bekal hidup di luar.

Kemudian, melemparkannya lewat jendela. Lantas, hendak menyusul barang-barang berharganya. Memanjat jendela dan ....

"Berhenti!" Teriak seseorang mengagetkannya. Refleks menoleh ke belakang. Seorang pria tampan berambut pirang menatapnya dingin.

Gadis cantik itu menelan saliva kasar kala menyadari identitas pria tersebut. Siapa lagi kalau bukan Duke Aiden, suaminya.

"Ah, jangan salah paham dulu. Aku ingin membersihkan jendela ini karena berdebu." Alibi Leanor seraya membersihkan kaca jendela dengan tangannya. Takut Aiden menyadari niatnya untuk melarikan diri dari kastil.

Sementara itu, Aiden tersenyum sinis. "Jika ingin berbohong, pintarlah sedikit, Putri Leanor."

Leanor meringis melihat tatapan tajam Aiden.

"Turunlah! Kalau kau ingin mati, jangan di kastilku. Pergilah ke pegunungan. Di sana banyak hewan buas yang bersedia menjadikanmu mangsa."

Ucapannya menghadirkan kekesalan Leanor. Merasa Aiden sangat keterlaluan.

Meskipun Aiden tidak mencintainya, setidaknya berikan sedikit saja perhatian. Bukannya malah menyuruhnya mati.

Leanor mendengus pelan sembari turun dari jendela dan menghampiri Aiden. "Baiklah. Aku pergi. Jangan mencariku! Bye!" Berlalu pergi sembari mengibaskan rambutnya songong.

Aiden mengangkat alisnya melihat kepergian Leanor. Tidak berusaha mencegah kepergian Leanor lantaran berpikir Leanor akan berubah pikiran karena Leanor yang dikenalnya adalah gadis manja, cengeng, lemah, bodoh, dan pemarah.

Bersambung...

27/3/23

Gimana guys?

Seru gak part satunya?

Lanjut gak nih?

Btw, ntah knpa aku kangen nulis cerita berlatar kerajaan ehe:D

📌Jangan lupa vote, komen, follow, dan share cerita ini.

📌Jangan mengcopas cerita ini! Baik sebagian kecil, maupun keseluruhan.

📌Jangan komen yang bersifat menghina author/cerita ini. Kalau gak suka, tinggalkan saja. Jangan meninggalkan jejak kotor.

📌Saran dan kritik sangat diterima. Asalkan menggunakan bahasa sopan.

📌PLAGIAT DILARANG MENDEKAT!!

Penulis,
Firza Lufita Listi

firza532

 I Become A DuchessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang