Part 38❄️

74.7K 7K 173
                                    

Vote sebelum baca 🌟

Pesta berlangsung begitu meriah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pesta berlangsung begitu meriah. Para bangsawan sibuk menjilat satu sama lain. Mencari relasi dan keuntungan. Bahkan ada di antara mereka yang membahas perjodohan antar dua keluarga.

Leanor juga ikut terjerat dalam drama bangsawan. Ia dikerumuni para lady yang penasaran akan kehidupannya di wilayah Utara. Menanyainya banyak hal hingga membuatnya muak.

Susah payah Leanor melarikan diri dari sana dengan berbagai alasan, guna mencari ketenangan di teras. Dirinya tidak sanggup meladeni pertanyaan semua orang.

Untungnya dia berhasil melarikan diri sehingga terbebas dari sekelompok manusia kepo.

Gadis cantik itu menghela nafas lega kala sampai di teras. "Aku ingin kembali ke duchy." Gumamnya lelah. Setidaknya di duchy, dia mendapatkan ketenangan. Tidak seperti di sini.

Leanor bertopang dagu di pembatas balkon. Menatap langit malam yang tampak sangat indah.

Tiada awan di langit, bulan purnama tampak begitu indah, dan bintang-bintang bersinar terang. Mampu membuat siapapun terpesona melihat keindahan tersebut.

Hatinya merasa tenang melihat pemandangan indah tersebut. Dipadukan dengan suasana tenang dan damai.

"Sayang, kenapa menyendiri di sini?"

Hingga suasana tenang dan damai pun dihancurkan oleh kehadiran Aiden, suaminya.

Leanor mendesah gusar. Kemunculan Aiden mengagetkannya. "Kau mengejutkanku!" Omelnya.

Aiden tertawa kecil seraya memeluk tubuh mungil istrinya. "Maaf, sayang."  Mendusel manja di leher gadis itu dan melayangkan kecupan ringan di sana.

"Kenapa keluar dari aula pesta? Apa yang membuatmu tidak nyaman? Ataukah ada orang yang menganggumu?" Selidiknya. Tak ingin terlewatkan satu hal penting pun menyangkut keamanan istrinya.

Leanor tersenyum gemas. Suaminya itu terlalu protektif. "Aku keluar karena lelah meladeni pertanyaan para lady." Selorohnya.

Pria tampan itu menghela nafas lega mendengar jawaban sang istri. "Hah ... Aku pikir seseorang menganggumu. Makanya, kau melarikan diri ke sini." Tandasnya.

"Memangnya siapa yang berani mengangguku?" Pertanyaan penuh percaya diri Leanor membuat Aiden terdiam.

Benar juga kata istrinya. Mustahil ada orang yang berani menganggu istrinya. Kecuali kalau mereka sudah bosan hidup.

Biar bagaimanapun, status Leanornya sangatlah tinggi. Seorang Putri Kekaisaran sekaligus Duchess Blake.

"Aiden..." Panggil Leanor pelan seraya menoel lengan kekar Aiden.

"Kenapa, sayang?"

"Ayo main tebak-tebakan. Kalau jawabanmu benar, nanti aku kasih hadiah."

Aiden menjadi sedikit tertarik. "Apa hadiahnya?"

"Hadiahnya boleh sesuka hatimu. Bebas ingin minta hadiah apapun."

Ucapannya kian membuat Aiden tertarik. "Oke. Kau tidak boleh ingkar janji nantinya." Cetusnya.

"Tenang saja. Aku ini orangnya dapat dipercaya." Kikik Leanor. "Baik, kita mulai ya permainannya. Siap?"

Aiden mengangguk. "Siap, sayang."

"Tebakan pertama, apa perbedaanmu dengan bintang di langit?"

Kening Aiden mengernyit heran. "Bedanya, aku berada di dekatmu sedangkan bintang jauh darimu?" Terkanya ragu.

Leanor menggeleng. Lantas, mengubah posisi menjadi berhadapan dengan Aiden. "Salah! Jawaban yang benar adalah bintang bersinar terang di langit sedangkan kau bersinar terang di hatiku."

Aiden tersedak ludahnya sendiri mendengar gombalan Leanor.

Wajah putihnya tampak memerah di bawah sinar rembulan.

Gestur tubuhnya terlihat salah tingkah. Sementara bibirnya terkunci rapat lantaran bingung harus bereaksi seperti apa akibat terlampau bahagia.

Reaksi menggemaskannya sungguh menghibur Leanor. Gadis cantik itu berusaha menahan tawa. Kian tertarik menggoda Aiden.

"Sinarmu menerangi duniaku yang gelap gulita. Kau membawaku ke dalam dunia baru yang dipenuhi cahaya dan kebahagiaan. Kau membuatku sadar bahwa aku pun bisa meraih kebahagiaanku sendiri walaupun terikat status dan politik."

Aiden terhenyak. Sifat pekanya menangkap pesan mendalam yang tersirat di perkataan Leanor walaupun sebenarnya Leanor tak berniat mengode demikian.

Duke berhati lembut itu merengkuh sang istri ke dalam pelukannya. "Rupanya selama ini kau menanggung beban berat, sayang. Apakah kedatangan kita ke sini membuatmu teringat kenangan buruk yang selama ini kau simpan rapat-rapat? Ayo pulang. Aku tidak bisa membiarkanmu tenggelam dalam luka masa lalu."

Gadis cantik itu mengulum senyum. Tersentuh melihat sifat perhatian suaminya.

Aiden selalu saja begitu. Memprioritaskannya di atas segala hal.

Bagaimana mungkin Leanor tak jatuh hati jika sifat Aiden sangat manis dan selalu membuatnya meleleh?!

Bahkan, Leanor tidak lagi memikirkan dunia asalnya. Ia tidak peduli lagi apa yang akan terjadi di zaman modern. Ia juga tidak berusaha kembali lagi ke tubuh aslinya.

Perasaannya ke Aiden mampu membuatnya melupakan semua hal rumit itu.

Yang ada di dalam benaknya sekarang hanyalah hidup sebagai Leanor sekaligus istri Aiden.

Ia akan menjalani kehidupan bahagia, aman, dan tentram. Ia akan terus berada di sisi Aiden sampai kapanpun.

Bersambung...

20/5/23

Rekomendasi cerita bucin dan FL strong: Semua ceritaku😋😂

firza532

 I Become A DuchessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang