Part 33❄️

73.5K 7.2K 124
                                    

Vote sebelum baca 🌟

Sekujur tubuh Leanor terasa sangat lelah akibat shopping seharian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sekujur tubuh Leanor terasa sangat lelah akibat shopping seharian. Membeli berbagai macam gaun keluaran terbaru beserta set perhiasannya.

Bukan tanpa alasan Leanor tiba-tiba shopping. Ia melakukannya karena Kekaisaran Barat akan mengadakan pesta perayaan Minggu depan.

Pesta perayaan dilakukan dalam rangka menyambut para ksatria yang pulang membawa kemenangan dari Medan perang.

Kekaisaran Barat sering kali berperang karena Kaisar sangat tamak. Berambisi menguasai seluruh tempat yang dirasa menguntungkannya.

Untung saja Leanor sudah keluar dari Kekaisaran Barat sehingga dia tak perlu terlibat dalam konflik peperangan.

Yah, meskipun ia keluar dari Kekaisaran Barat karena sifat tamak kaisar sekaligus ayahnya itu. Dia dinikahkan dengan Aiden supaya Aiden tidak bisa mengusik istana kekaisaran.

"Lihatlah akibat dari sifat keras kepalamu. Kau menjadi kelelahan. Seharusnya kau terima saja saranku, membeli barang dari para pedagang yang aku undang ke sini." Omel Aiden melihat istrinya tepar tak berdaya di atas kasur. Wajah cantik Leanor juga terlihat sangat lesu.

"Ckck, Aiden, Aiden. Kau ini tidak tahu apapun. Membeli barang secara langsung di toko jauh lebih seru daripada membelinya di rumah. Berbaur dengan orang banyak, mengunjungi banyak toko, dan melihat-lihat sepuasnya." Decak Leanor gemas.

Pria itu menghela nafas pelan. Lantas, memangku kaki Leanor dan memijatnya pelan. Tindakannya membuat Leanor sedikit terkejut.

Leanor tak menyangka Aiden memijat kakinya secara suka rela. Biasanya para pria pasti akan merasa gengsi melakukan hal tersebut, bukan?

"Apakah pijatanku terasa enak?" Tanya Aiden perhatian seraya mengamati ekspresi Leanor yang tampak canggung.

Leanor tersenyum kecil mendapati perhatian tersebut. "Ya. Pijatanmu terasa sangat enak. Alangkah lebih baiknya kalau kau juga memijat bahuku." Sahutnya polos.

"Baiklah. Sekarang, telungkup lah. Aku akan memijat bahumu juga."

Leanor sontak mengikuti perkataan Aiden. Sementara itu, Aiden tersenyum geli melihat Leanor begitu penurut.

Ia pun menaiki tubuh Leanor hingga membuat Leanor tercengang. "Kenapa kau menindihku? Katanya ingin memijat bahuku?"

"Akan lebih leluasa jika memijatmu dengan posisi ini, sayang. Tenang saja. Aku tidak akan membebankan berat badanku ke tubuh kecilmu." Kekehnya.

Leanor mengembungkan pipinya sebal. Entah mengapa ia merasa Aiden sedang mengejek tubuhnya. "Tubuhku tidak kecil, tapi langsing dan sexy."

Aiden tersenyum miring. "Benarkah? Kenapa aku tidak merasa tubuhmu sexy ya?" Ledeknya. "Di mataku, tubuhmu lebih mirip tubuh anak kecil."

"Penghinaan ini namanya!" Jerit Leanor seraya berbalik dan menatap Aiden tajam.

Aiden menelan saliva kasar akibat Leanor mengubah posisi sembarangan.

Ia merasa posisi mereka sekarang terlalu intim, membuat perutnya seakan-akan dipenuhi kupu-kupu yang berterbangan. Menggelitik.

"Apa ini? Katanya tubuhku seperti tubuh anak kecil tapi kenapa kau malah tergoda dan menatapku mesum?" Tawa Leanor melihat Aiden menatapnya penuh arti dengan pipi bersemu merah. "Apakah kau seorang pedofil, Aiden?" Memainkan ujung jarinya di dada bidang Aiden hingga membuat pria itu tersentak.

"Sayang..." peringatnya sembari menangkap tangan nakal Leanor.

"Kenapa, sayang? Kau berdebar karena sentuhanku?" Ejek Leanor seraya mengulurkan tangan kirinya ke dada Aiden. Merasakan detak jantung pria itu secara langsung.

"Jangan menggodaku, sayang. Aku bisa saja kelepasan melakukan sesuatu yang membuatmu membenciku," ujar Aiden pelan.

"Melakukan apa?" Leanor bertanya sok polos.

Aiden kian mendekat. Menyisakan sedikit jarak di antara mereka. "Kau pasti paham maksudku, sayang. Jadi, cepat hentikan semuanya atau aku akan benar-benar melakukannya." Bisiknya mengancam.

Leanor menyengir polos. "Baiklah, aku tidak akan menggodamu lagi. Sekarang, bangkitlah dari atas tubuhku. Aku ingin mandi."

Aiden membuang nafasnya kasar sebelum bangkit dari atas tubuh Leanor.

Sebenarnya, pria itu sangat ingin melakukannya tapi ia berusaha menahan keinginannya karena tahu Leanor belum mencintainya sepenuhnya. Dia tak ingin mengacaukan segalanya hanya karena nafsu bejatnya.

Tatapan Aiden mengiringi kepergian Leanor menuju kamar mandi. 'apa yang harus aku lakukan kepadamu, sayang? Kau terlalu indah untuk kumiliki seutuhnya.' batinnya.

"Aiden." Leanor tiba-tiba berbalik.

"Kenapa, sayang?"

Leanor tersenyum manis melihat tatapan heran Aiden. "Mau mandi bersama?"

Tubuh Aiden membeku sejenak. Akal sehatnya putus seketika. Berakhir bangkit dari kasur dan mendekati Leanor dengan tatapan berbahaya.

"Aku hanya bercanda!" Jerit Leanor panik.

"Bercanda?" Tawa Aiden. Ia pun menggendong tubuh Leanor dan membawanya ke dalam tempat pemandian. "Bukankah sebelumnya aku sudah bilang untuk tidak bercanda, sayang? Sekarang, nikmatilah. Aku akan menerima ajakan mandi bersamamu."

"Tidak!!!"

Bersambung...

14/5/23

Yok komen banyak" biar aku semangat nulisnya🔥

Btw, makasih semuanya.

Makasih udah mendukung cerita Leanor sampai part ini💛💛

Sayang kalian semuaa😙😙

firza532

 I Become A DuchessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang