Vote sebelum baca 🌟
Tiga orang perempuan mengelilingi Natha. Mereka mendengarkan cerita Natha dengan serius. Saking seriusnya, pandangan mereka hanya terfokus ke Natha.
Ekspresi ketiganya tampak selalu berubah-ubah setiap kali mendengar penjelasan dari Natha.
Amarah, keterkejutan, kebencian, dan kekesalan bercampur aduk menjadi satu.
Mereka benar-benar tidak menyangka Angela berani mencelakai Natha dan nyaris merenggut nyawa Natha jika tidak segera mendapatkan pertolongan.
Pertama, saat keracunan. Liora lah yang menemukan Natha dan memberikan pertolongan pertama hingga Natha bisa bertahan walaupun koma berbulan-bulan lamanya.
Kedua, saat detak jantung Natha berhenti. Natha masih bisa diselamatkan karena Alice memaksa para dokter untuk tidak menyerah dengan menggunakan kekuasaannya.
Hah!
Sekalipun tak pernah terlintas dalam otak mereka bahwa Angela lah pelakunya karena wanita itu tampak bersimpati melihat keadaan Natha. Angela sering menjenguk Natha seraya membawakan berbagai macam buah tangan.
"Pantas saja selama ini keadaanmu selalu memburuk setiap kali dia menjengukmu," kata Anette lemah.
"Maaf, Ta. Selama ini kami membiarkan pembunuh itu berkeliaran di dekatmu dan membahayakanmu." Tukas Alice merasa bersalah.
Liora meraup wajahnya gusar. "Harusnya kami tidak meninggalkanmu tanpa penjagaan, Ta."
"Jangan merasa bersalah, guys. Ini bukan salah kalian, tapi salah Angela." Sela Natha melihat ekspresi sedih para sahabatnya. "Bolehkah aku minta tolong kepada kalian?" Sambungnya.
Ketiganya mengangguk sebagai respon.
"Katakanlah. Kami pasti akan membantumu."
Natha menatap ketiganya penuh harap. "Tolong bantu aku mengungkapkan perbuatan keji Angela dan tolong jaga orangtuaku di saat aku tiada."
"Kau ini bicara apa?!" Tanya mereka kompak. Kaget setengah mati mendengar ucapan Natha di bagian terakhir.
Natha tersenyum penuh arti. "Entah kenapa, aku merasa waktuku di sini tidak banyak lagi. Jadi, aku mohon. Penuhilah permohonanku." Pintanya.
"Aku yakin kalian bisa memenuhi permohonanku ini walaupun awalnya terasa sedikit sulit." Imbuhnya.
Di dalam mimpinya, di malam ke tujuh setelah terbangun dari koma, Aiden mengatakan kepadanya bahwa pria itu akan membawanya kembali dan menyuruhnya menunggu.
Dan anehnya, Natha sangat menantikan hal tersebut.
Natha menantikan moment Aiden menjemputnya dan membawanya kembali karena ia merasa zaman modern bukanlah tempatnya lagi.
Gadis itu merasa tempat aslinya berada di dunia Aiden. Zaman abad pertengahan. Di sisi Aiden.
Jiwa dan separuh hidupnya sudah tertinggal di zaman itu karena pria yang sangat dicintainya menetap di sana. Pria yang menjadi suaminya sekaligus cinta pertamanya.
Mungkin Natha terkesan naif. Meninggalkan dunianya, karirnya, sahabatnya, dan orangtuanya demi cinta. Akan tetapi, Natha yakin tidak akan pernah menyesali keputusannya.
Natha bisa tetap cemerlang meskipun karirnya berakhir. Status Putri Kerajaan dan Duchess sudah menjadi jaminan masa depannya.
Sahabatnya masih memiliki keluarga dan memiliki banyak teman. Mungkin mereka akan bersedih sebentar, tapi setelah itu dia akan terlupakan.
Orangtuanya masih memiliki anak selain dirinya. Tak akan terlalu tertekan saat kehilangan satu orang anak.
Namun, Aiden tidak memiliki siapapun lagi selain dirinya.
Aiden hanya memiliki dirinya.
Natha ingin kembali ke sisi Aiden. Menemani Aiden dan hidup menua bersama pria tersebut.
"Kau pasti sembuh, Natha. Memangnya kau pikir, kau penderita kanker stadium akhir?" Canda Alice.
Natha terkesiap kala mendengar suara Aiden yang menyuruhnya bersiap untuk kembali.
Kemudian, ia tersenyum manis ke arah para sahabatnya. "Mengenal kalian adalah kenangan terindah dalam hidupku. Aku sangat bersyukur bisa bertemu dan berjuang dari nol bersama kalian. Tolong sampaikan juga kepada ibuku ... 'terima kasih sudah melahirkan dan membesarkan Natha dengan penuh kasih sayang. Natha sangat menyayangi kalian tapi maaf, Natha harus pergi sekarang.'."
Setelah mengatakan pesan terakhirnya, mata Natha pun tertutup rapat dan detak jantungnya berhenti total. Membuat para sahabatnya menjerit histeris dan menangis pilu.
Sementara itu, di dunia lain, gadis cantik berambut silver membuka matanya dan tersenyum lebar ke arah pria yang menatapnya bahagia.
"Aku kembali, Aiden!" Soraknya senang seraya memeluk erat tubuh Aiden.
Aiden membalas pelukan Leanor tak kalah erat. Wajahnya terbenam di bahu Leanor. Air matanya tumpah begitu saja. "Kau tidak boleh meninggalkanku lagi, sayang." Bisiknya pelan.
"Iya. Aku tidak akan meninggalkanmu lagi. Aku akan selalu berada di sisimu sampai akhir hayatku."
Aiden memberi sedikit jarak di antara mereka. "Aku mencintaimu, sayang." Lalu, menyatukan bibirnya dengan bibir mungil istrinya.
Leanor tersenyum sebelum akhirnya membalas ciuman sang suami. Saling memagut penuh kasih dan menumpahkan kerinduan yang terasa mencekik di setiap malamnya.
Banyak hal yang telah mereka lewati untuk sampai di titik ini.
Dimana mereka bisa bersama, menyatukan rasa, dan bersiap mewujudkan masa depan yang cerah.
-TAMAT-
Terima kasih sudah mendukung cerita "I Become A Duchess" dari awal sampai akhir.
Sampai jumpa di ceritaku yang lain. Banyak loh ceritaku tentang transmigrasi / masuk ke dunia novel / kembali ke masa lalu / time travel .
Buruan mampir buat yang gabut dan butuh bahan bacaan 💃
End: 27 Mei 2023
Author: firza532_________
KAMU SEDANG MEMBACA
I Become A Duchess
FantasyKekayaan, ketenaran, dan kebahagiaan. Semuanya dimiliki oleh Natha. Akan tetapi, sayangnya ada saja orang yang membencinya dan nekat membunuhnya. Akibatnya, Natha mengalami transmigrasi ke dalam novel bacaannya. Lebih parahnya lagi, Natha menjadi...