Part 16❄️

97.7K 9.7K 200
                                    

Vote sebelum baca 🌟

1 tahun berlalu tanpa terasa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

1 tahun berlalu tanpa terasa.

Selama itu pula Leanor berhasil kabur dari Aiden dan menetap di kerajaan musuh Aiden, di desa terpencil.

Leanor sangat menikmati hidup barunya tinggal di pedesaan karena semua penduduk desa ramah dan memperlakukannya dengan baik.

Semua penduduk desa bahkan memperlakukannya sebagai putri yang berharga.

Mereka begitu menjaganya dan menyembunyikannya dari dunia luar sebab dia memiliki wajah cantik yang tak biasa dan katanya bisa memikat para penguasa jahat yang telah menjajah mereka.

"Untunglah aku datang ke desa yang tepat." Gumam Leanor.

"Lea!" Teriak seseorang mengagetkannya.

"Lea! Apa kau di dalam?!"

Leanor berdecak pelan. Kemudian, meninggalkan kue yang belum sempat dihiasnya daripada terus mendengar teriakan temannya.

"Astaga, Freya! Berhentilah berteriak di depan rumahku. Masuk saja ke dalam jika kau ada keperluan denganku." Omel Leanor.

Freya menyengir melihat raut wajah kesal Leanor. "Aku tidak bisa masuk sembarangan ke dalam rumahmu tanpa izin, Lea." Renggutnya.

Leanor memijit pangkal hidungnya pelan. "Kenapa? Bukankah kita teman?"

"Menjadi teman, bukan berarti menjadi lancang bukan?"

Freya memang orang yang sangat baik, polos, dan lugu. Kebaikan hatinya terkadang membuat Leanor bertanya-tanya.

Wajah Freya pun sangat cantik meskipun tak bisa dibandingkan dengan kecantikan Leanor. Hatinya yang bersih kian membuatnya bersinar.

Freya itu cantik luar dalam. Siapapun yang melihatnya pasti langsung terpesona.

"Ah, lupakan saja. Sekarang, masuklah. Aku baru saja membuat kue." Ajak Leanor seraya membuka lebar pintu rumahnya.

"Wah! Benarkah?!" Mata Freya berbinar antusias karena baginya, apapun makanan buatan Leanor sangatlah lezat. Leanor sangat berbakat dalam memasak.

"Iya."

Keduanya pun masuk ke dalam rumah sederhana Leanor.

Rumah Leanor hanya memiliki tiga ruangan. Satu ruang tidur, satu ruang dapur, dan satu ruang tamu.

Leanor memang sengaja membeli rumah yang sederhana supaya bisa menghemat uangnya.

Uang yang dibawanya dari kediaman Aiden sangat banyak, tapi tetap saja Leanor berhati-hati memakainya. Dia juga mencari uang sendiri dari makanan yang dijualnya.

Leanor melakukannya bukan karena terpaksa, melainkan karena hobi.

Pergi jauh dari pengawasan semua orang membuat Leanor menemukan hobi barunya, yaitu memasak.

Leanor senang bereksperimen dalam membuat makanan. Sejauh ini, kemampuan memasaknya pun berkembang pesat karena selalu diasah setiap hari.

"Oh iya, Lea. Kaisar Troy akan mengunjungi desa kita besok. Jadi, bersembunyilah dari jangkauannya. Apapun yang terjadi, jangan pernah keluar! Bahkan jika kami semua dibunuh olehnya, tetaplah di sini! Jangan mencoba membantu kami!" Tegas Freya.

Leanor bertopang dagu melihat Freya begitu menggebu-gebu dalam memperingatinya. "Kaisar sekejam itu?"

"Iya. Kaisar sangat kejam. Beliau mendapatkan tahta setelah membunuh semua keluarganya. Padahal dia hanya anak seorang budak, tapi berani menginginkan tahta milik keturunan murni. Tidak cukup merebut tahta saja, dia juga melenyapkan semua orang yang menjadi pendukung keluarga kaisar sebelumnya."

"Mungkin dia merebut tahta karena ditindas dan direndahkan semua orang." Cetus Leanor. Begitu lah alasan seorang anak haram berani merebut tahta kaisar di dalam novel-novel yang sering dibaca Leanor.

"Anggap saja begitu. Namun, bukan berarti dia berhak membunuh semua orang 'kan?"

"Kita tidak tahu seberapa besar penderitaan yang dialaminya. Terkadang, penderitaan berlebihan membuat seseorang menyimpan dendam di dalam hatinya dan rela melakukan apapun untuk membalaskan dendamnya." Sahut Leanor bijak.

Freya mengerucutkan bibir kesal mendengar Leanor membela Kaisar yang dicapnya kejam dan jahat. "Tetap saja. Aku tidak suka sifat kejamnya."

"Hati-hati. Sekarang kau memang mengatakan tidak suka, tapi nanti kau bisa tergila-gila kepadanya."

Wajah Freya melongo kaget mendengar ucapan Leanor. "Mustahil!" Jeritnya histeris hingga membuat Leanor tertawa kencang.

****

"Kami sudah berhasil menemukan keberadaan duchess, tuan Duke."

Aiden yang awalnya seperti mayat hidup kembali bersemangat mendengar laporan bawahannya. "Dimana dia?"

Sudah satu tahun Aiden mencari keberadaan Leanor, akan tetapi keberadaan istrinya tak kunjung ditemukan. Begitu susah menemukan jejak yang ditinggalkan Leanor. Gadis itu seolah hilang ditelan bumi.

Kepergian Leanor membuat Aiden kehilangan semangat. Terus melakukan pemusnahan monster dan berperang demi melupakan rasa sakit akibat ditinggal Leanor.

Aiden tak tahu apa kesalahannya hingga Leanor tega meninggalkannya dengan sepucuk surat yang menyuruhnya untuk melupakan semua kenangan tentang mereka.

Padahal, pria itu yakin ia tidak pernah melakukan kesalahan. Ia selalu memperlakukan Leanor dengan baik dan menghargai istrinya itu. Ia juga selalu memberikan semua hal yang dibutuhkan Leanor supaya istrinya tak kekurangan apapun.

Akan tetapi, kenapa Leanor tega meninggalkannya?

Aiden ingin bertanya langsung ke Leanor.

"Di Kekaisaran Walt, tuan Duke. Duchess tinggal di desa terpencil yang bernama Desa Odelia."

Aiden terlonjak kaget mendengarnya. "Dia tinggal di tempat musuh? Apakah dia tidak takut musuh mengetahui jati dirinya dan menjadikannya sebagai sandera?" Geramnya. Ia sungguh takut musuh menyakiti Leanor meskipun Leanor telah menyakiti hatinya. Dia tak ingin istrinya hidup sengsara.

"Cepat kerahkan pasukan secara diam-diam ke Desa Odelia! Apapun yang terjadi, kalian harus membawa Leanor ke duchy! Kalau dia tidak mau, paksalah dia tanpa menyakitinya!" Titah Aiden.

"Baik, tuan Duke."

Aiden mengepalkan tangannya kuat, membuat gelas dalam genggamannya hancur berkeping-keping. Matanya berkilat penuh ambisi. Bibirnya menyeringai menyeramkan. "Kau tidak akan bisa kabur lagi dariku, Leanor."

Aiden akan mengurung Leanor di sisinya sampai kapan pun.

Aiden tidak akan pernah membiarkan Leanor kabur lagi darinya.

Dan, Aiden akan melakukan apapun untuk menahan Leanor di sisinya.

Bersambung...

21/4/23

Jangan lupa tinggalkan jejak!💃

firza532

 I Become A DuchessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang