12

54.9K 5.4K 282
                                    

Selamat membaca.
Tandai yang ada typonya ya.

■■■

Persiapan pernikahan di Sidney, Australia sudah delapan puluh persen. Sarah senang bukan main akhirnya impiannya untuk menikah dengan Romero di negara tersebut tiga minggu lagi akan terwujud.

Tiga minggu lagi pernikahannya dengan Sarah tidak membuat Romero bersemangat dan antusias seperti kekasihnya itu. Semua persiapan pernikahan mereka ia serahkan semuanya pada Sarah yang dengan senang hati menerimanya.

Tiga minggu lagi pernikahannya berarti sudah satu bulan satu minggu Kinanti dan Alvaro meninggalkan rumah. Ia rindu keduanya ... ah tidak, ia hanya merindukan Alvaro yang tak kunjung membalas pesannya dan menjawab panggilannya. Setelah ia minta tolong pada Bintang untuk meminta nomor telpon Alvaro pada Kinanti, dari situ akhirnya ia tahu bahwa ada seseorang yang sengaja memblokir nomor anaknya dan menghapusnya dengan kejam.

Ntah siapa orang tersebut, Romero sangat ingin marah tapi ia tidak mengetahui siapa pelaku tersebut karena akibat dari ulah seseorang itu Alvaro tak ingin membalas pesannya dan menjawab panggilannya walaupun ia spam tapi tak kunjung ada jawaban.

Pasti anakanya itu sangat marah karena berpikir ia sudah memblokir nomornya, padahal ia saja tidak tahu siapa pelakunya. Ia sudah menjelaskan panjang lebar tapi tak kunjung dapat jawaban. Jangankan jawaban, dibaca pun tidak. Itu yang membuat Romero uring-uringan menuju hari pernikahan impiannya dengan Sarah.

Sedangkan Laura terus saja bertanya ke mana perginya mama dan kembarannya yang tak kunjung pulang. Hampir setiap hari gadis kecil itu menangis karena merindukan mama dan kembarannya walaupun sudah ada Sarah menenangkan Laura, tapi gadis kecil itu tetap saja menangis.

Seperti sekarang, saat pulang sekolah Laura mulai menangis karena mencari keberadaan Kinanti di kamar Romero dan di ruang galerinya dan tak menumukan siapapun. Ia juga sudah mengelilingi rumahnya tapi tak menemukan sosok yang ia cari-cari, padahal ia sangat berharap setiap pulang sekolah mama dan kembarannya sudah pulang.

Bi Hasna yang mengekori Laura dari belakang tak tega melihat anak dari majikannya ini. Akhirnya ia membawa Laura ke kamarnya dan mencoba menenangkan gadis kecil itu.

"Kalo Non Laura berhenti nangis Bibi bakal suruh Chef Bayu bikin rendang persis bikinan Bu Kinan, mau nggak?"

Chef Bayu adalah mantan kepala chef di hotel bintang lima terkenal di Jakarta. Ia berhenti berkerja di hotel tersebut bukan karena dipecat, lantaran Romero sedang membutuhkan chef di rumahnya jadi ia mengambil kepala chef di hotel miliknya untuk memasak di rumahnya. Karena Laura selalu mengeluh tentang masakan Bi Hasna yang tak sesuai masakan buatan mamanya.

Laura mau makan jika makanan yang di buat chef Bayu rasanya sama dengan buatan mamanya. Karena itu Romero kadang menengur Laura yang harus makan walaupun rasanya tidak sama dengan buatan mantan istrinya, rasanya hampir mendekati dan tentu saja itu buatan dari kepala chef di hotel bintang lima yang tak lain ada milik Romero.

"Nggak mau. Rasanya tetap beda. Telpon Papa aja suruh pulang." Laura tidur membelakangi Bi Hasna sambil memeluk erat gulingnya.

"Baik, tunggu sebentar, ya, Non, bikin ke bawah dulu buat telpon Bapak." Bi Hasna pamit keluar dari kamar Laura.

"Ma, aku kangen banget Mama," gumamnya sambil terisak. Suaranya bergetar saat mengatakan itu. "Bang Al, aku juga kangen banget sama Abang." Kemudian ia menarik selimutnya untuk menutupi seluruh tubuhnya dan menangis terisak di bawah selimut.

Romero yang tengah menjalani rapat penting harus menyerahkan semuanya pada Bintang karena mendapat telepon dari Bi Hasna yang mengatakan bahwa Laura kembali menangis dan menyuruhnya pulang. Tanpa berpikir panjang akan rapat penting tersebut, ia tergesa-gesa keluar dari ruangan meeting dan berlalari menuju lift.

Forgive Me, Mom [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang