13

56.7K 5.3K 185
                                    

Selamat membaca. Jangan lupa vote dan koment.
Tandai yang typo ya.

Romero menemani Laura nonton variety show salah satu boy grup dari Negari Ginseng untuk mengobati rasa rindunya pada sang mama. Romero juga tengah menikmati dan langsung menyukai saat pertama kali melihat acara tersebut yang cukup menghibur, pantas saja jika Kinanti menonton ini mantan istrinya itu selalu tertawa terbahak karena ini memang lucu.

"Itu pacar mama, Pa!" Laura menunjuk salah satu dari mereka yang ia tahu namanya karena sangat kontras dengan wajah dan tubuhnya. Ia berwajah baby face tapi memiliki badan cukup kekar.

"Kata mama, kalo ketemu sama mereka langsung mama pengen nikahin Jungkook biar aku punya papa lagi yang ganteng, baik, sama kaya," cerita Laura dengan antusias.

"Kamu percaya, Dek?"

"Iya, Pa! Karena mama nggak pernah boongin aku."

Langsung saja tawa Romero meledak mendengar itu. Anaknya itu gampang sekali dikelabui oleh mamanya. Kinanti sudah berhalu tingkat tinggi pada bias-nya. Ada-ada saja mantan istrinya itu. Tapi, tawa Romero terhenti saat Bi Hasna datang dengan wajah takut bercampur khawatir.

"Ada apa, Bi?"

"Di ... di depan ada yang nyariin Non Laura, Pak."

Romero mengernyitkan keningnya bingung melihat Bi Hasna yang terlihat ketakutan dan khawatir sambil manatap Laura yang ikut tertawa saat melihat para tujuh pria yang tengah £! nonton tertawa.

"Siapa, Bi? Apa Sarah yang datang?"

"Bukan, Pak. Polisi datang cari Non Laura. Polisinya banyak banget, Pak. Sebaiknya Bapak liat dulu ke depan."

Ia tidak salah dengar kan? Kenapa polisi mencari anak yang berusia enam tahun? Anaknya tidak pernah terlibat kejahatan sama sekali karena ia selalu dalam pengawasannya. Lalu, kenapa polisi mencarinya?

Terlalu banyak pertanyaan yang bersarang di otak Romero hingga Bi Hasna menyadarkannya dan menyuruhnya menemui polisi tersebut.

"Bi, tolong ajak Laura ke kamar saya. Jangan turun sebelum saya datang. Bibi, jangan kasi tau ini ke Laura sebelum saya sendiri yang bertanya."

Bi Hasna mengangguk dan mengajak Laura ke kamar Romero dengan tergesa-gesa. Walaupun Laura sempat protes karena ia belum selesai menonton, tapi saat melihat tatapan Romero yang memberinya kode untuk naik ke atas, ia langsung menurut mengikuti Bi Hasna.

■■■

"Gimana sekolahnya, Bang? Tugas kamu dapet nilai berapa?" tanya Kinanti saat Alvaro masuk ke dalam mobil baru yang ia beli dengan cash setelah satu minggu di kota yang menjadi tempat tinggalnya untuk ke depan bersama dengan anaknya.

Yogyakarta. Ya, Kota Pelajar ini menjadi pilihannya secara acak karena tak tahu harus pergi ke mana lagi setelah bercerai dengan Romero. Satu minggu setelah di kota ini, ia langsung membeli rumah sederhana berlantai satu dengan pekarangan yang sangat luas dan membeli mobil baru secara cash untuk mempermudah jika ia akan ke bepergian.

Kinanti menyekolahkan Alvaro di salah satu SD swasta terbaik di Kota Pelajar ini. Walaupun ia tidak memiliki banyak uang seperti Romero, tapi ia akan tetap menyekolahkan Alvaro di salah satu sekolah terbaik di sini. Uangnya dari Romero dan perhiasannya yang sudah ia jual bisa membiayai kebutuhan sehari-hari dan pendidikan Alvaro hingga S-1 nanti di sekolah terbaik, juga bisa membuka bisnis kecil-kecilan yang telah ia pikirikan akhir-akhir ini yang semoga saja akan ia segerakan saat mendapat lokasi yang strategis.

Forgive Me, Mom [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang