Forgive Me, Mom [END]

17

Kinanti melakukan rutinas paginya yang sibuk sendirian di dapur. Hari ini menu sarapan yang akan ia buat nasi kuning sesuai permintaan Alvaro. Tak terasa anak sulungnya itu sudah berumur tiga belas tahun. Alvaro sudah masuk Sekolah Menengah Pertama yang terbaik di Yogyakarta.

Enam tahun berlalu membuat Alvaro tumbuh menjadi laki-laki tampan dan tinggi walaupun umurnya baru berusia tiga belas tahun ia termasuk yang tertinggi diangkatannya. Pastinya juga anak Kinanti itu sangat cerdas. Jika dulu Alvaro menjadi bocah ceria dan cerewet, kini ia menjadi dingin. Tapi tidak berlaku saat di rumah, sisi dingin Alvaro akan mencair dan sangat jahil mengganggu adik-adiknya.

Ya, adik-adik Alvaro. Kinanti melahirkan tiga orang anak kembar berjenis kelamanin laki-laki yang sangat lucu dan menggemaskan. Alvaro sangat menyayangi adik kembar tiganya itu. Bahkan bocah laki-laki itu yang memberikan nama pada adik-adiknya yang ia lihat dari internet.

Zaamar Kinan Uzzam, Zakarnay Kinan Asadel, dan Zamurah Kinan Akhtar.

Jika kalian bertanya siapa ayah dari triplet tentu saja jawabannya adalah Romero bajingan berengsek Nevaloen. Karena setelah Romero menjatuhinya talak, pria bajingan itu masih sajA meminta jatahnya dengan paksa untuk terakhir kalinya. Sebelum Romero menjatuhinya talak pun mereka masih berhubungan badan.

Kenapa di belakang nama triplet tidak memakai nama Nevaleon seperti kedua kakaknya? Jawabannya cukup simple. Triplet anaknya, bukan anak Romero.

Kinanti yang berjuang selama sembilan bulan menjaga triplet di kandungannya bersama anak laki-lakinya tanpa sosok Romero yang sudah menjadi mantan suaminya. Semua biaya dari susu hamilnya hingga biaya persalinan tidak ada sepeserpun uang Romero ia gunakan walaupun pria itu masih mengiriminya uang bulan sebanyak dua ratus juta perbulan kadang lebih banyak lagi.

Uangnya sudah banyak walaupun tak sebanyak Romero setelah membuka bisnis rumah makan. Bisnisnya sukses setelah dua bulan baru dirintis seorang diri. Berkat bakat memasaknya yang cukup mahir mampu menciptakan masakan lezat yang menarik para pelanggan untuk berdatangan setiap harinya tanpa bosan. Awalnya ia hanya menyajikan masakan Padang dan Makassar. Tapi sebulan setelahnya ia menambah dua menu yaitu masakan Korea dan Jepang. Dan, ya, dari situ lah pelanggannya bertambah banyak mulai berbagai kalangan berdatangan. Rumah makan Kinanti tidak pernah sepi walaupun jam kerja sekalipun.

Itu yang membuat Kinanti sangat bersyukur, mungkin itu semua rezeki anak-anaknya dari Tuhan.

Kinanti membeli sebuah ruko yang cukup luas dari uang hasil menjual semua perhiasan mewah pemberian Romero.

Enam tahun berlalu mampu membuat Kinanti menjadi wanita mandiri dan lebih kuat lagi demi keempat anak-anaknya yang menggemaskan. Setelah memberi pelukan terakhir pada Romero di pengadilan, ia sudah berjanji akan melupakan mantan suaminya yang menyia-nyiakan cinta tulusnya. Perjuangannya selama tujuh tahun berakhir sia-sia, jadi tidak ada lagi gunanya mencintai papa dari anak-anaknya yang bajingan. Tahun pertama mungkin sulit bagi Kinanti untuk melupakan Romero, tapi tahun kedua ia berhasil mengeluarkan sosok Romero dari hati dan pikirannya berkat anak-anaknya. Sekarang, hanya ada Alvaro, Amar, Asa, dan Zam yang berada di sisinya menjadi semangat hidupnya.

Moto hidup Kinanti 'sekali mencintai ia akan mencintai orang tersebut dengan tulus dengan sepenuh hati, tapi saat membencinya ia akan membencinya dengan sangat hingga ingin rasanya ia menghilangkan sosok tersebut dari pandangannya bahkan jika perlu dari dunia'

Kini, hanya ada kebencian yang terpendam untuk sosok Romero dan Sarah. Suatu saat nanti saat ia bertemu dengan pasangan suami istri itu ia akan memberinya pelajaran karena telah menyakitinya selama tujuh tahun ini tanpa memikirkan perasaannya sedikit pun.