05

50.2K 4.3K 223
                                    

Ntah apa yang terjadi pada Romero dengan Sarah sampai membuat Romero pulang dalam keadaan mabuk. Bintang mengatakan bahwa Romero dan Sarah berdebat cukup hebat saat di kantor dan berakhir kekasih suaminya itu memecahkan foto bersama mereka dengan si kembar yang berada di dalam ruangan suaminya. Di dalam hati Kinanti bersorak senang karena akhirnya saat berkunjung di kantor suaminya ia tidak lagi melihat foto tersebut yang sangat merusak pemandangannya dan membuatnya sakit.

"Mas Bintang, udah makan malem belum?" tanya Kinanti.

Setelah mengetahui bahwa wanita di depannya ini adalah istri sah bosnya ia mendadak sungkan dan gugup. Berbeda saat ia tidak tahu hubungan sesungguhnya Kinanti dengan bosnya, ia bahkan blak-blakan saat berbicara dengan Kinanti.

Ia berdeham sebelumnya saat hendak menjawab pertanyaan Kinanti. "Saya udah makan malem, Bu. Makasih sebelumnya."

"Njir, Mas Bintang! Nggak usah formal gitu kali. Walaupun kamu tahu hubungan aku sama Mas Rom, aku harap pertemanan kita tetap terjalin. Jangan panggil aku embel-embel 'Bu' walaupun aku istri dari bos kamu. Cukup 'mbak' aja seperti kemarin walaupun itu juga bikin aku risih karena kamu lebih tua dari aku."

Bintang tertawa kikuk. Tapi akhirnya ia mengiakan ucapan Kinanti.

"Sebagai ucapan terima kasih aku, kamu harus makan malem dulu sebelum pulang. Aku tau kamu belum sempat makan malem karena urusin Mas Rom yang mabuk di kantor."

Kinanti tahu bahwa Bintang belum sempat makan malam karena mengurus suaminya yang minum-minum di dalam ruangan kerjanya dari sore hingga selesai jam tujuh malam, lalu mengantar suaminya pulang dalam keadaan mabuk. Kemudian mengantarnya pulang.

Selama Kinanti hidup bersama dengan Romero, baru kali suaminya pulang dalam keadaan mabuk. Sangat bukan Romero. Kali ini pasti pertengkaran Romero dengan Sarah sangat hebat hingga Romero minum hingga mabuk.

Romero sesekali minum minuman beralkohol jika sangat lelah dengan pekerjaannya. Untung saja ruangan Romero berada di lantai teratas dan tak ada bagian lain di sana. Khusus lantai atas adalah ruangan Romero, jadi pria itu bisa melakukan sesuka hatinya termasuk minum-minum di dalam ruangannya tanpa harus ke club malam seperti saat ini. Karena menunggu club malam buka sangat lama dan Romero sangat tidak suka keramaian. Jadi ia tinggal menyuruh Bintang mengambilkan wine, wishky, dan beberapa minuman keras lainnya untuk Romero.

Setelahnya Kinanti mengajak sekretaris suaminya menuju meja makan selagi asisten rumah tangganya—Hanum—menata makan malam untuk Bintang. Lalu ia memanggil si kembar yang berada di dalam kamar untuk menemani tamu mereka makan lantaran ia harus mengurus Romero di kamar yang tengah mabuk.

Untung saja si kembar belum tidur karena besok hari libur jadi ia membiarkan kedua anaknya itu bisa tidur dari jadwal tidur yang telah ia tentukan saat hari sekolah.

Saat masuk ke dalam kamar, Kinanti mendengar suaminya terus bergumam mengatakan bahwa ini salahnya membuatnya bingung lantaran ia tidak memiliki salah sama sekali.

"Mas, ganti baju dulu, yuk." Kinanti melapas dasi yang menggantung di leher Romero lalu membuka satu persatu kancing kemejanya.

"Ini semua salah kamu, Kinanti."

Sekali lagi Romero mengumamkan itu. Lalu pria yang tengah mabuk itu mencekal dengan keras tangan Kinanti saat hendak membuka kancing terakhir kemejanya.

Kinanti mencoba melepas cekalan Romero yang menyakiti tangannya. Tenanga pria itu tidak main-main saat mabuk begini. "Sakit, Mas." Ia mendesis.

Romero bangkit dari rebahannya dan duduk tegak di depan Kinanti. "Jangan sentuh aku, Sialan! Ini semua salah kamu. Sarah marah dan minta putus karena kamu, Kinanti!" Ia semakin menguatkan cekalan tangannya di pergelangan tangan Kinanti hingga membuatnya memerah.

Forgive Me, Mom [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang